Tantangan 10 hari berkomunikasi produktif
Jum'at,27 Januari 2017
Hari ini adalah hari yang full aktivitas.Check list kegiatan sudah dibuat dan menanti untuk dicheck point satu per satu.Tantangannya adalah kepatuhan terhadap manajemen waktu yang telah dibuat.Bakat maximizer yang terkadang membuat diri saya lupa untuk mematuhi kandang waktu yang telah diberikan pada tiap-tiap kegiatan.
Aktifitas diapotek yang mengambil bagian waktu paling banyak.Karena beberapa kegiatan diapotek ini masuk kategori tidak penting mendesak artinya jika tidak segera diselesaikan akan muncul masalah (baca:tantangan) baru.Hal ini membuat syaina merasa tercuri waktunya bersama saya.Saya merasakan waktu dengan anak bukan lagi waktu bersama anak.Fisik saya hadir didekat anak tetapi hati dan pikiran saya fokus pada kegiatan lain.
Hohoho....beberapa insiden terjadi.Disela-sela kegiatan saya di apotek,Syaina meminta saya membuat playdough bersama dengannya.Tantangan lagi ini yah....Iklan dulu membuat playdough.
Awalnya saya tenang dan menikmati setahap demi setahap membuat playdpugh. Saat suatu titik komunikasi saya tidak produktif dengan syaina.Semua bahan-bahan membuat playdough (tepung,baby oil,garam,air,dll) tercecer dimana-mana termasuk baju saya yang dijadikan lap oleh syaina.Dipicu oleh otak yang lagi full (hehehe memikirkan pekerjaan di apotek yang masih banyak dan belum selesai),memicu ekspresi muka yang asam dan ego diri berdesakan dan meletup-letup.Tambah keruh lagi otak dan mata saya saat melihat pemandangan mainan milik syaina yang berantakan diman-mana.
Sinyal emosi saya tertangkap mata oleh suami.Saya diam tanpa kata.
Untungnya saya ingat materi kuliah kelas bunda sayang yang masih hangat dan ada tantangan didalamnya.
"Pada diri seseorang ada komponen NALAR dan EMOSI.Bila Nalar panjang - Emosi kecil; bila Nalar pendek - Emosi tinggi."
Jangan sampai saya meluapkan emosi (marah) saya di sembarang tempat,diwaktu yang tidak tepat dan pada orang yang tidak tepat.
Pilihan saya saat itu adalah diam,menenangkan diri,flashback atas tindakan saya yang tadi.Choose the right time.
Saat sudah tenang dan kondusif saya mulai berpikir untuk tindakan berikutnya yaitu mencoba terus rileks dan membersamai anak.Kebetulan syaina meminta saya untuk bermain mengecek gula darah dan tensi.Meminta saya untuk memakai alat cek gula darah lengkap dengan sticknya.Karena alat cek gula darah dan stick gulanya yang rawan rusak,saya tidak memberikan izin kepada syaina untuk menggunakannya lebih lama.Tapi syaina terus meminta untuk memainkannya.Saya tidak boleh membatasi keinginannya berimajinasi tetapi saya juga tidak bisa membiarkan alat cek gula saya jadi bahan observasinya terus-menerus karena rawan rusak.Disaat otak lagi full seat,tiba-tiba muncul ide membuatkan mainan cek gula darah untuk syaina.Saya ajak syaina dengan semangat tinggi membuat mainan cek gula darah dari bahan kardus bekas untuknya.Saya buat dengan sepenuh hati,pikiran sudah tenang dan akhirnya selesai.
Tara mainan cek gula darahnya sudah siap.
Langsung saja saya ajak syaina untuk berimajinasi lagi.Hore alhamdulilah syaina suka dan senang.Terlihat dari ekspresi muka syaina yang tersenyum dan menikmati proses bermainnya menggunakan alat cek gula darah buatan uminya.
Syaina berimajinasi melakukan cek gula darah |
Sampai akhirnya syaina lelah bermain dan tertidur.Rasanya lega,senang dan hilang semua beban pikiran diotak saya.Saya lebih rileks dan melanjutkan beberapa pekerjaan saya diapotek yang sempat tertunda.Alhamdulillah.....
Kemudian saya mencoba menuliskan diselembar kertas tentang evaluasi diri atas beberapa tindakan saya hari ini.
Langsung terapkan kaidah 2C (Clear dan Clarify) atas tindakan saya kepada abi.Lega rasanya sudah meminta maaf kepada syaina dan abi atas tindakan saya hari ini.Bantu umi untuk terus memperbaiki diri dan terus berlatih ya....SEMANGAT!!
#hari3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktuf
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar