Nama : Naura Syainala Maritza
Usia. : 2 tahun 6bulan
Waktu kegiatan : Sabtu 31 Desember 2016 dan 8 Januari 2017.
Tempat: di apotek
Judul tulisan: Syaina belajar melakukan cek darah dan tensi darah
Awalnya saat saya melakukan sejumlah cek darah,ananda hanya melihat sambil berdiri disamping saya.Lama kelamaan ananda lebih berani dan minta duduk bersama saya untuk melihat saya melakukan cek darah.Saya pikir ananda hanya ingin melihat saja karena rasa penasarannya.Ternyata ananda mengamati prosesnya dari awal sampai akhir bagaimana urutan prosedur melakukan cek darah.
Karena jam terbang ananda melihat saya melakukan cek darah sudah semakin sering,akhirnya suatu hari ananda ingin mencoba praktek melakukan cek darah.Ananda mengambil peralatan cek darah seperti tensimeter dan seperangkat alat cek darah lainnya.Ananda sudah sangat hafal dimana saya menyimpan peralatan tersebut.
Saya adalah target pertama uji coba ananda.Saya penasaran dengan apa yang ingin ananda lakukan.Dalam hati muncul pertanyaan “Bisa atau tidak ya syaina” hayo lah dilihat saja.
Berikut tahapan cek darah versi syaina:
- Syaina mengambil beberapa helai kapas dan botol berisi alkohol (tidak dibuka tutup bagian dalamnya,karena cukup keras dan ananda belum bisa membukanya).
- Dibuka tutup bagian luar botol berisi alkohol.
- Kapas dibasahi dengan alkohol.
- Botol alkohol ditutup kembali.
- Mengusapkan kapas yang telah dibasahi alkohol ke jari tangan saya.Maksud ananda mungkin untuk membersihkan jari tangan terlebih dahulu.
- Mulai menyuntikan alat pengambil darah ke jari tangan saya (tidak ada jarum didalamnya,saya pastikan alatnya ramah dan aman untuk anak).Bunyi “cetek" keluar dari alat tersebut.Ananda sepertinya senang mendengar bunyinya.Ananda tahu jika sudah terdengar bunyi “cetek" artinya ananda sudah berhasil menyuntik.Ananda berkata “sakit ya mi?”.Saya acting saja,aduuuhhh sakit sedikit nanti sembuh yah (ekspresi wajah harus disesuaikan dengan rasa).Secara tidak langsung syaina belajar emosi “rasa sakit".
- Imajinasi ananda darah keluar setelah disuntik.
- Selesai.
Lanjut ke tensi darah….
Syaina: Mi ditesi (baca tensi) ya….
Umi. : Iyaaa…
Tahapan tensi darah versi ananda:
- Memasang stetoskop dileher.(Tidak mau dipasang ditelinga karena tidak seimbang antara lubang telinga syaina dengan ujung stetoskop).
- Meminta lengan tangan saya dimasukkan ke dalam selubung kain bagian dari alat tensimeter.
- Stetoskop diletakan ke lengan atas (daerah nadi)
- Digulung-gulung tangannya mi…(maksud ananda lengan atas dibalut dengan selubung pada tensimeter)
- Mulai memompa
- Ceritanya ananda lagi mendengarkan tekanan sistol dan diastol.
Umi: gimana de hasilnya?
Syaina: tensinya tinggi banget yah mi
Umi: Hah masa de….
Sesekali syaina meminta saya bergantian dengannya melakukan cek darah dan tensi darah. Binar matanya menunjukkan antusias ananda.Kegiatan ini sering dilakukan berulang-ulang.
Ketertarikan ananda pada dunia medis menjadi salah satu perhatian saya untuk terus diamati.Konsisten atau hanya sesaat?Belajar untuk terus merawat fitrah diri sebagai orang tua.Semangat terus membersamai tumbuh kembang syaina.
Aspek fitrah yang ditumbuhkan:
Fitrah belajar dan nalar:syaina paham bagaimana cara melakukan cek darah dan tensi darah.
Fitrah bahasa:bisa berkomunikasi dua arah dengan lawan bicara dan memahami urutan melakukan cek darah dan tensi darah.
Fitrah jasmani:melatih motorik halus.
Ditulis oleh: Linda Kurniawati
#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE. Syaina
#Day5to7days
#Fitrah belajar,fitrah bahasa dah fitrah jasmani
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE. Syaina
#Day5to7days
#Fitrah belajar,fitrah bahasa dah fitrah jasmani
#ODOPfor99days_weeks3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar