Senin, 27 Februari 2017

Materi melatih kemandirian

*Institut Ibu Profesional*
_Materi Bunda Sayang Sesi #2_


*MELATIH KEMANDIRIAN ANAK*

_Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?_

Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.

Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.

Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

_Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?_

Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.

Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.

_Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?_

☘Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan sesuatu

πŸ”‘Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  adalah sbb :
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Komitmen dan konsisten dengan aturan

Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.

Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.

Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.

Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.

☘Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
✅ Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
✅Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya

πŸ”‘Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Hargai keinginan anak-anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan buru-buru memberikan pertolongan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Terima ketidaksempurnaan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Berbagi peran bersama anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Lakukan dengan proses bermain bersama anak

Contoh :
✅Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus.Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.

☘Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.

⛔Kesalahan fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.

πŸ”‘Kunci orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah 
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orangtuanya
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko

Contoh :
✅Perbanyak membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.

☘Ketrampilan-ketrampilan dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1⃣Menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
2⃣Ketrampilan Literasi
3⃣Mengurus diri sendiri
4⃣Berkomunikasi
5⃣Melayani
6⃣Menghasilkan makanan
7⃣Perjalanan Mandiri
8⃣Memakai teknologi
9⃣Transaksi keuangan
πŸ”ŸBerkarya

☘3Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan

Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita termasuk orangtua yang mandiri? 

☘Dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak
1⃣Rumah harus didesain untuk anak-anak
2⃣Membuat aturan bersama anak-anak
3⃣Konsisten dalam melakukan aturan
4⃣Kenalkan resiko pada anak
5⃣Berikan tanggung jawab sesuai usia anak

_Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak.Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita_

Salam,


/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

_Sumber bacaan_:

_Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza media, 2014_
_Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi, wawancara_
_Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi_




Materi 2 : Melatih Kemandirian Anak

*Membangun dan Mendidik Kemandirian pada Anak*


Membangun dan mendidik kemandirian anak bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama melatih anak mandiri ketika masih di usia dini. Secara alamiah anak sebenarnya cenderung untuk belajar memiliki kemandirian "Yes, I can!" Kata-kata ajaib ini merupakan sinyal dari kesadaran seorang anak terhadap diri dan kemampuannya sendiri untuk menentukan dirinya. 

Orang tua yang bijaksana memanfaatkan keinginan akan kemandirian ini dengan membiarkan anak-anak mereka mempraktikkan keterampilan mereka yang baru muncul sesering mungkin pada lingkungan yang aman atau ramah anak. Dukungan orang tua yang seperti ini memang sangat dibutuhkan anak agar dapat melakukan berbagai hal secara mandiri, termasuk aktivitas yang masih relatif sulit. 

Namun realita yang ada, orang tua terkadang merasa tidak tega, tidak bersabar, khawatir yang lahir karena bentuk rasa sayang yang berlebihan kepada anak.  Inilah salah satu penyebab dari kegagalan anak dalam proses kemandiriannya. Oleh karena itu, orang tua perlu memperbaiki sikap mental agar tidak mudah khawatir dengan anak.

Faktor lingkungan juga terkadang ikut andil dalam kegagalan proses kemandirian anak. Dorongan negatif dari lingkungan sekitar yang terkadang menganggap apa yang orang tua lakukan untuk melatih kemandirian anaknya sebagai bentuk eksploitasi. Padahal yang paling terpenting dan utama dalam membangun dan mendidik kemandirian anak adalah ketika anak merasa senang dalam melakukan aktivitas kemandiriannya tanpa ada rasa takut ataupun karena ada rasa tekanan dari luar.

Perlu diketahui bahwa kemandirian anak usia dini berbeda dengan kemandirian remaja ataupun orang dewasa. Jika pengertian mandiri untuk remaja dan orang dewasa adalah kemampuan seseorang untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan tanpa membebani orang lain, sedangkan untuk anak usia dini adalah kemampuan yang disesuaikan perkembangan usianya. 

Adapun jenis kemandirian anak yang perlu dibangun adalah sebagai berikut:

*1. Kemandirian dalam Keterampilan Hidup*

Prinsip pokok menumbuhkan kemandirian dalam keterampilan hidup adalah memberi kesempatan, bukan melatih. Anak secara alamiah memang cenderung berusaha belajar melakukan berbagai keterampilan hidup sehari-hari secara mandiri, semisal makan, mengenakan baju sendiri, mandiri sendiri, dsb.

Jika kita mengizinkan anak melakukan berbagai aktivitas hidup sehari-hari tersebut secara mandiri, lambat laun akan terampil. Yang kita perlukan hanyalah kesediaan mendampingi sehingga anak tidak melakukan terlalu banyak kesalahan, meskipun kita tetap harus menyadari bahwa untuk mencapai keterampilan perlu latihan yang banyak dengan berbagai kesalahannya.

Kemandirian itu akan lebih meningkat kualitasnya jika orangtua secara sengaja memberi rangsangan kepada anak berupa tantangan untuk mengerjakan yang lebih rumit dan sulit. Ini bukan saja melatih kemandirian dalam urusan keterampilan hidup sehari-hari, melainkan juga menumbuhkan kemandirian secara emosional.

*2. Kemandirian Psikososial*

Bertengkar itu tidak baik. Tetapi menghentikan pertengkaran begitu saja, menjadikan anak kehilangan kesempatan untuk belajar menyelesaikan konflik. Kita memang harus menengahi dan adakalanya menghentikan. Tetapi kita juga harus membantu anak menggali masalahnya, merunut sebabnya dan menawarkan jalan keluar kepada anak, baik dengan menunjukkan berbagai alternatif tindakan yang dapat diambil maupun menanyakan kepada anak tentang apa saja yang lebih baik untuk dilakukan.

Apa yang terjadi jika kita bertindak keras terhadap berbagai konflik yang terjadi antar anak? Banyak hal,  salah satunya anak tidak berani mengambil sikap yang berbeda dengan teman-temannya, meskipun dia tahu bahwa sikap itulah yang seharusnya dia ambil. Padahal kita seharusnya menanamkan pada diri anak sikap untuk mendahulukan prinsip daripada harmoni. Rukun itu penting, tapi hidup dengan berpegang pada prinsip yang benar itu jauh lebih penting. Kita tanamkan kepada mereka _principles over harmony_ , melakukan hal-hal yang benar semata-mata karena prinsip. Bukan karena ada orang lain yang memaksa anak melakukannya.

Lalu apakah yang harus kita lakukan jika anak sedang bertengkar? Apakah kita biarkan mereka? Tidak. Kita tidak boleh membiarkan. Kita harus menangani. Membiarkan anak bertengkar dengan keyakinan mereka akan mampu menyelesaikan sendiri dapat memicu terjadi situasi submisif, yakni siapa kuat dia yang menang. Dan inilah yang sedang terjadi di negeri kita. Bahkan urusan antre pun, siapa yang kuat dia yang duluan. Dampaknya akan sangat luas dan bisa menakutkan.

Kita juga dapat melatih kemandirian psikososial anak secara lebih luas. Melatih _toilet trainee_ beserta adab-adabnya. Melatihnya bagaimana adab ketika bertamu atau menerima tamu, adab berbicara kepada yang lebih tua atau yang lebih muda, dan lain sebagainya.

*3. Kemandirian Belajar*

Inilah proses serius kita hari ini. Banyak sekolah yang bersibuk mengajari anak agar terampil membaca, menulis semenjak usia dini, tapi lupa bahwa yang paling mendasar adalah sikap positif, kemauan yang kuat, dorongan dan kebanggaan akan kegiatan tersebut. 

Jika anak memiliki kemauan yang kuat untuk belajar disertai keyakinan (bukan hanya paham) bahwa belajar itu penting, maka kita dapat berharap anak akan cenderung menjadi pembelajar mandiri saat mereka memasuki usia 10 tahun. Sebaliknya jika kita hanya mengajari mereka berbagai kecakapan belajar semisal membaca, menulis, dan berhitung di usia dini, mungkin awalnya mereka menggebu-gebu untuk mempelajari semua itu, namun di usia 10 tahun justru menjadi titik balik berupa kejenuhan serta keengganan belajar. 

*4. Kemandirian Emosional*

Bekal pokok dari kemandirian emosional adalah pengenalan diri yang diikuti dengan penerimaan diri, kemudian pengendalian diri. Ini memerlukan peran orangtua dalam mengajak anak untuk mengenali kelebihan-kelebihan, kekurangan, kemampuan dan kelemahannya sendiri. Pada saat yang sama orangtua menunjukkan penerimaan terhadap kekurangan maupun kelemahan anak, tetapi bukan berarti membiarkan anak melemahkan dirinya sendiri. Malas dan enggan mengatasi masalah merupakan bentuk sikap melemahkan diri sendiri. Orangtua perlu menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Maka tak patut merendahkan orang lain, tak pantas pula meninggikan diri. Lebih-lebih untuk sesuatu yang diperoleh tanpa melakukan usaha apa pun alias sepenuhnya merupakan pemberian semenjak lahir.

Yang juga penting untuk dilakukan adalah mendampingi anak mengenali kebutuhannya. Balita pun tak perlu rewel jika ia telah dapat mengenali kebutuhannya untuk istirahat. Perlu juga mendampingi mereka untuk belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan perlu dipenuhi, meski tak serta-merta. Sedangkan keinginan, adakalanya dapat dituruti, tetapi tetap perlu belajar menahan diri. Semua ini ditumbuhkan bersamaan dengan menguatkan dorongan sekaligus kemampuan bertanggung-jawab, termasuk berkait dengan konsekuensi atas berbagai tindakan mereka.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

πŸ“šSumber bacaan : 

Muhammad Fauzil Adhim, Anak Perlu Belajar Mandiri, Majalah Hidayatullah edisi November 2014.

Ciri Anak Mandiri dan Tahapan Perkembangan Kemandirian, www.AlMaghribiCendekia.com, 2015

William Sears, M.D., Anak Cerdas: Peranan Orang Tua dalam Mewujudkannya, Emerald Publishing, Jakarta 2004

Belajar merapikan mainan sendiri

Melatih kemandirian




Action 5: Belajar merapikan mainan



Salah satu cara saya saat ingin mengedukasi anak adalah dengan membacakan buku menjelang tidur malam.Tujuannya bukan untuk menggegas anak cepat membaca.Saya membacakan buku untuk menasehati anak dan membuat anak mempunyai kesan mendalam dari kisah-kisah yang saya bacakan.

Salah satu contoh kasus ketika anak selesai bermain dengan kondisi mainan/buku yang berantakan.Tantangan bagi saya adalah bagaimana cara mengedukasi anak ikut serta membantu saya merapikan dan menyimpan mainan/bukunya kembali ke tempat semula. Membutuhkan energi yang cukup banyak bagi saya untuk merapikan mainan anak jika setiap selesai bermain anak terbiasa meninggalkan mainan tanpa merapikan terlebih dahulu.Saya bacakan saja buku tentang manfaat anak dapat merapikan mainannya sendiri.Sepertinya cara ini cukup efektif bagi saya dibandingkan harus on the spot menasehati anak.Alhamdulillah setiap kami selesai bermain,saya ajak merapikan dan menyimpan mainan ke tempat semula,syaina dengan muka riang membantu saya.Saya berikan pujian setiap anak berhasil menyelesaikannya (hore syaina pinter ya sambil nyanyi lagu hallo balita).




Ini sedikit percakapan kami ketika syaina berhasil membantu saya merapikan buku ke dalam container.
Ketika container yang kemarin kami beli dibuka.Anak spontan mengambil buku dalam kardus dan meletakkan dalam container.
Umi.    : lagi apa nak?
Syaina: bukunya di taruh sini ya mi.Kayak sali (nama anak dalam buku cerita) di bukunya aku(sambil nyanyi lagu hallo bilita).Aku bisa merapikan mainan sendiri,Ooo aku suka buku…..(kira-kita begitu lirik lagunya).





#Level2
#Day5to10days
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian


Jumat, 24 Februari 2017

Belajar makan sendiri

Melatih Kemandirian


Action 3: makan sendiri

Pratek kemandirian hidup sangat penting.Tujuannya adalah agar kelak anak tidak bergantung kepada orang lain termasuk orang tuanya.Karena kami sebagai orang tua tidak selamanya hidup dan tidak selalu ada disamping anak-anak kami.

Praktek kemandirian hari ini adalah makan sendiri.Sebagai fasilitator anak,saya harus tega memberikan tantangan latihan kemandirian kepada anak.Kebiasaan kami dirumah adalah makan bersama.Stimulus yang baik untuk mengajak anak berlatih makan sendiri bersama-sama.Ini bukan kali pertama syaina bisa makan sendiri.Sesekali syaina minta disuapi untuk mengobati rasa kangen disuapi oleh uminya.

Beberapa persiapan yang dilakukan syaina sebelum makan:
1.Mencuci tangan dengan sabun
2.Mengambil posisi duduk
3.Doa bersama sebelum makan
4.Mengambil nasi dan lauk secukupnya

Saya mengenalkan adab saat makan kepada syaina yaitu makan dengan tangan kanan dan makan harus duduk,tidak jalan-jalan/lari-lari,tidak sambil bermain atau berputar-putar disekeliling rumah,makan makanan yang ada didepan kami.

Ketika syaina makan sendiri,porsi makanannya lebih sedikit dibandingkan dulu saat syaina masih disuapi.Hanya intensitas makannya saja yang perlu ditingkatkan.Waktu makannya pun lebih lama.Hal ini lah yang membuat saya harus bersabar untuk tidak segera membantunya.Membiarkan syaina menikmati proses belajarnya.Catatan penting bagi saya bahwa untuk tidak memaksa syaina makan jika ananda belum menginginkannya.Karena anak yang merasa lapar secara otomatis akan makan.

Syaina tidak selalu menghabiskan makanannya.Saya terus sounding diwaktu yang tepat tidak on the spot tentang rizki makanan dari Allah,konsep mubazir jika makanan tidak dihabiskan dan proses yang sangat panjang untuk mendapatkan sebutir nasi.Makanan yang terlanjur tidak habis,kami kumpulkan untuk disedekahkan kepada ayam disekeliling rumah.





#Level2
#Day3to10days
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Rabu, 22 Februari 2017

Syaina belajar membuat susu

Melatih kamandirian 


One week one skill
Pekan   1:minum susu memakai gelas
Pekan 2:mandi tepat waktu dan cebok sendiri


List ketrampilan kemandirian yang ingin dilatih:
  1. Membuat/menyiapkan susu sendiri
  2. Makan sendiri
  3. Mandi sendiri
  4. Training toilet terutama cebok sendiri
  5. Meletakkan pakaian kotor pada tempatnya
  6. Membuang sampah
  7. Mengambil jemuran dan merapikan pakaian
  8. Latihan bersih-bersih seperti menyapu dan mengepel lantai,mengelap kaca,membersihkan debu dengan kemoceng,latihan mencuci pakaian,menjemur baju.
  9. Mencuci peralatan makan dan minum
  10. Merapikan mainan
  11. Memakai baju sendiri dan bersolek srtrlah mandi (memakai minyak telon,bedak,hair lotion,hair&body,parfum)
  12. Merapikan tempat tidur


Action 1:Menyiapkan dan membuat susu sendiri

Tantangan kali ini adalah membuat susu sendiri.Ketika syaina meminta dibuatkan susu,saat itu saya tawarkan option:
"dibuatkan umi atau membuat sendiri?"

Syaina: Spontan syaina menjawab "Aku yang buat mi."
Umi: Ok.Siap...Ayo.
Berusaha memberikan kesempatan kepada syaina untuk mencoba tantangan baru.


Saat proses membuat susu syaina belum terlibat penuh dalam setiap tahap.Syaina andil pada tahap menuangkan susu bubuk kedalam botol sampai susu siap diminum.Tahapan yang dilakukan syaina adalah

  1. Botol susu berisi air hangat (proses ini dilakukan oleh umi)."Umi ambilkan air panas dulu yah?".Saya belum memberikan kesempatan kepada syaina untuk menuangkan sendiri air panas kedalam botol karena saya masih menyimpan air panas didalam termos berukuran besar.Saya kategorikan berbahaya (zona merah).Untuk tantangan berikutnya,sebagai fasilitator saya wajib memfasilitasi proses belajar anak untuk meningkatkan intellectual curiosity dengan menyediakan sarana yang ramah anak.Terlintas ide untuk melatih anak mengambil air panas dan menuangkan ke dalam botol dari dispanser yang bisa dijangkau anak dan lebih aman untuk anak,tentu tetap dalam pengawasan.
  2. Memasukkan susu bubuk sebanyak lima sendok teh kedalam botol yang telah berisi air hangat.Syaina sudah paham bahwa untuk memasukkan susu bubuk kedalam botol melalui mulut botol dengan diameter yang terbatas harus hati-hati dan perlu trik/cara khusus.Syaina mengambil susu bubuk dengan takaran tidak penuh satu sendok teh (jumlahnya relatif sedikit).Tujuannya agar susu bubuk tidak jatuh berserakan ke lantai.Ternyata proses ini tidak berjalan lancar.Tetap ada susu bubuk yang jatuh ke lantai.Tidak menjadi masalah karena melalui proses ini,syaina dapat belajar hati-hati untuk memindahkan susu bubuk dari satu wadah ke wadah yang lain (botol susu).
  3. Selesai memasukkan susu bubuk kedalam botol,tahap selanjutnya adalah diaduk."Mi susunya diaduk yah?".Syaina belajar mengaduk dengan cara yang benar.Tangan kiri syaina memegang botol dan tangan kanannya digunakan untuk mengaduk.Syaina berhasil mengaduk susu tanpa ada cairan susu yang tumpah.Alhamdulillah bisa....
  4. Beberapa susu bubuk yang berserakan dilantai saat proses penuangan,syaina kumpulkan dan mencoba untuk membersihkannya.
  5. Botol susu kemudian ditutup.Pada tahap ini,syaina belajar menutup botol dengan benar.Tutup botol dipasang dengan posisi yang pas (tidak miring) pada mulut botol,diputar searah jarum jam sampai kencang.Hore tahapan ini lolos.
  6. Bungkus susu bubuk dirapikan kembali dengan melipatnya beberapa kali.
  7. Susu siap diminum.
  8. Setelah selesai minum susu,syaina meletakkan botol susu kedalam washtaffel untuk dicuci.Kali ini tidak langsung ananda cuci sendiri tetapi biasanya dilain waktu ananda cuci botol susu yang kotor tersebut.


Moment saat syaina membuat susu sendiri


Dari tantangan membuat susu sendiri,syaina belajar beberapa hal yaitu:

  •  Syaina belajar konsep air panas dan air dingin jika mengenai sebuah benda termasuk kulit tubuh.
  • Belajar mengenal konsep air menempati berbagai jenis wadah,salah satunya botol.
  • Belajar tahapan membuat susu dengan benar dari awal sampai akhir proses pembuatan.
  • Melatih motorik halus dan daya konsentrasi.



#Level2
#Day1to10days
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#ODOPfor99days

Selasa, 21 Februari 2017

Syaina memenuhi panggilan shalat

Dua pekan sudah sepeninggal almarhumah ibu.Kebiasaan syaina saat moment itu sampai sekarang adalah ketika mendengar suara adzan,syaina bergegas mengajak saya dan suami menuju ke masjid memenuhi panggilan-Nya.Mencoba untuk tidak menghalangi keinginannya.Tidak ingin memberikan banyak alasan penolakan,tanpa pikir panjang saya setuju dengan ajakannya.Saat itu yang terpintas dalam pikiran saya adalah fitrah imannya sedang tumbuh hebat.Alhamdulillah syaina sudah paham bahwa adzan adalah panggilan Allah untuk shalat.Kita harus segera memenuhi panggilan tersebut tanpa menunda dan meninggalkan sejenak aktivitas kita.Bersyukur karena selalu diingatkan syaina untuk segera shalat saat adzan berkumandang.Bagaikan alaram yang selalu mengingatkan saya.Senang,terharu,bersyukur atas sikap syaina ini dan berharap akan terus konsisten setiap hari.

Beberapa ucapan syaina saat mendengar adzan berkumandang

Mi udah adzan tuh
Yuk ke rumah Allah (sebutan masjid oleh ananda)
Wudhu dulu ya mi
Bawa mukena ya
Mukena syaina mana (menuju kamar dan mencoba mencari mukena)




Ananda sangat antusias berjalan menuju masjid dengan langkah kecilnya.Bersemangat menyambut panggilan shalat.Sesampai di masjid syaina minta dibantu memakai mukena.Syaina pun melakukan beberapa gerakan shalat.Sesekali mengikuti gerakan imam dan dilanjutkan gerakan shalat lain sekehendaknya.Saya amati tingkah laku syaina saat shalat (saat itu kebetulan saya sedang berhalangan shalat).Tidak ada target apapun dalam hal ini.Tanpa instruksi lisan dari saya,sengaja saya biarkan ternyata syaina sudah cukup paham urutan gerakan shalat mulai dari takbiratul ihram sampai salam.Alhamdulillah syaina bisa kondusif disaat jamaah sedang shalat.Mudah-mudahan ada imaji positif tentang shalat yang tumbuh dalam diri syaina.Saya tidak ingin memaksa,memarahi bahkan mencubit/mumukul jika ananda tidak mau shalat karena belum ada kewajiban baginya untuk menjalankan shalat.Saya ingin syaina mengerjakan shalat karena niat/kemauannya sendiri dengan suasana yang senang tanpa paksaan/tekanan.Menumbuhkan imaji bahwa shalat adalah hal yang menyenangkan bukan suatu beban.






Sesampai dirumah tidak lupa syaina mengucapkan salam  "Assalamu'alaikum" dan saling berjabatan tangan.Alhamdulillah....

Saya teringat dengan materi kulwap grup HEbAT beberapa waktu yang lalu bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan fitrah keimanan adalah menciptakan atmosfir kesalihan dan keteladanan orang tua.Semangat menumbuhkan fitrah keimanan anak.Bismillah mudah-mudahan Allah senantiasa membimbing kami dalam mendidik anak dan memberikan kami qoulan sadida (tutur kata yang berkesan dan indah serta tingkah laku yang dapat diteladani anak).Hanya Allah yang Maha memiliki fitrah dan Maha mendidik.

Kegiatan syaina lainnya terkait fitrah keimanan adalah saat bepergian keluar rumah,syaina mampu mengenali masjid dan menunjukkan kepada kami bahwa itu masjid milik Allah
Mi itu rumah Allah
Itu rumah Allahnya kecil
Itu rumah Allah yang besar


#ODOPfor99days







Jumat, 17 Februari 2017

Aliran rasa kelas komunikasi produktif

ALIRAN RASA SETELAH MENGIKUTI KELAS KOMUNIKASI PRODUKTIF



Sebelum berkenalan dengan kelas komunikasi produktif,gaya komunikasi saya masih seadanya.Rasanya senang sekali selama mengikuti kelas komunikasi produktif.Tantangan 10 hari luar biasa.Selama 10 hari berlatih komunikasi produktif bersama pasangan dan anak.Saya ditantang untuk selalu menata setiap kata-kata yang ingin dilontarkan,menjaga bahasa tubuh dan intonasi bicara agar tidak berlebihan.Tentu hal itu tidak berjalan lancar.Ada saatnya saya gagal berkomunikasi produktif.Dua belas gaya populer kimunikasi tidak produktif masih sering dilakukan.Terutama jika dihadapkan dengan tingkah laku anak yang unik.Sering terjadi perbedaan pendapat dan salah paham dengan suami karena cara penyampaian saya yang ternyata keliru.Semangat untuk terus berlatih komunikasi produktif tidak boleh berhenti hanya dalam tantangan 10 hari.Tantangan sebenarnya adalah saya mampu konsisten berkomunikasi produktif setiap hari.Saya tantang diri saya untuk berlatih komunikasi produktif selama 3 bulan.Harapannya adalah agar dapat menjadi habits.

Adanya kelas komunikasi produktif membuat saya dan suami sepakat untuk saling mengingatkan ketika kami sedang berkomunikasi dengan pasangan atau anak.Tercetus family forum yaitu ngobrol santai dengan suami tentang parenting,manajemen waktu,manajemen rumah tangga,dll.Istilahnya cangkrukan family.

Salah satu cara kami untuk mengevaluasi komunikasi keluarga dalah dengan membuat papan evaluasi komunikasi setiap hari.Papan evaluasi tersebut digunakan untuk mencatat berapa kali saya melakukan gaya komunikasi tidak produktif dan menjadi raport komunikasi.Pemicu terjadinya komunikasi tidak produktif adalah mood yang kurang baik (badmood) maka sangat penting menjaga mood,tidak sabaran,manajemen waktu yang berantakan (manajemen waktu berbanding lurus dengan manajemen emosi) dan fisik yang terlalu lelah.

Dengan mengikuti kelas komunikasi produktif,manfaat yang saya peroleh adalah lebih menjaga lisan dalam memilih kata-kata yang baik sebelum diucapkan,meningkatkan kesabaran,sering dikusi bersama pasangan,terjadi perubahan sikap/respon suami dan anak menjadi lebih baik,lebih saling memahami satu sama lain.




Ditulis oleh:
Linda Kurniawati
Purwokerto

Selasa, 14 Februari 2017

BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP HASIL KOMUNIKASI KITA

*BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP HASIL KOMUNIKASI KITA*

Bulan ini bagi teman-teman yang sudah bisa menyelesaikan tantangan 10 hari, akan mendapatkan badge yang bertuliskan

_I'm responsible for my communication result_

Artinya apabila hasil komunikasi kita dengan pasangan hidup, dengan anak-anak, dengan teman-teman di komunitas, rekan kerja dan masyarakat sekitar kita, tidak sesuai harapan, maka jangan salahkan penerima pesan, kitalah yang bertanggung jawab untuk mengubah strategi komunikasi kita.

Contoh kasus saya pernah jengkel dengan assisten rumah tangga saya yang biasa dipanggil budhe. Berkali-kali diberitahu cara setrika yang benar, tapi hasilnya selalu salah.

Kondisi seperti ini biasanya akan menyulut emosi kita ke penerima pesan.

Maka saya harus segera mencari orang ketiga untuk cari solusi lain.

Saya ceritakan kondisi ini ke pak dodik, beliau hanya menjawab simple

"Kalau sekali saja diberitahu langsung paham, maka budhe itu sudah pasti jadi manager sebuah bank, bukan kerja di rumah ini"

(πŸ˜€ beginilah salah satu gaya komunikasi pak dodik)

Hmmm....sayalah yang harus mengubah strategi komunikasi saya, artinya gaya komunikasi saya tidak tepat saat itu, bukan salah budhe.

Akhirnya ketemulah pola, kalau berkomunikasi dengan budhe harus diberi contoh, tidak hanya diberitahu lewat omongan saja.

Ini baru satu contoh komunikasi kita dengan assisten rumah tangga, belum lagi kasus komunikasi kita dengan ibu kita atau dengan ibu mertua kita, pasti makin kompleks. Dan yakinlah semua itu membuat kita makin terampil berkomunikasi, selama kita tidak menyalahkan hasil komunikasi kepada orang yang kita ajak bicara.

_There is NO failure, only WRONG RESULT, so we have to CHANGE our strategy_

Tidak ada kegagalan berkomunikasi itu yang ada hanya hasil yang berbeda, tidak sesuai harapan, untuk itu segera ubah strategy komunikasi anda.

Ingat satu hal ini, pada dasarnya kebutuhan manusia yang paling dalam adalah keinginan agar perasaannya didengar, diterima, dimengerti dan dihargai.

Jadi dalam komunikasi, kita perlu meningkatkan kemampuan kita dalam mencoba memahami perasaan orang lain, apakah itu teman, pasangan hidup, rekan kerja, atasan, anak atau siapapun juga yang menjadi lawan bicara kita.

Untuk anak-anak, seringkali mereka belum mampu untuk mengatakan apa yang mereka rasakan, bisa jadi karena perbendaharaan kata mereka yang belum banyak.

Maka mereka akan menggunakan bahasa tubuh bahkan jauh ketika mereka belum pandai berbicara.

Sebagai orang tua maka kita harus meningkatkan kepekaan kita dalam menangkap makna dibalik bahasa tubuh dan perasaan apa yang mendasari sehingga kita bisa memahami perasaan yang ingin disampaikan si anak.

Rasa kurang percaya diri biasanya muncul karena kita “menidakkan perasaan” sehingga lawan bicara menjadi bingung, kesal, tidak mengenali perasaannya sendiri akhirnya tidak percaya pada perasaannya sendiri.

Jadi ingat dialog saya dan ibu waktu kecil

Saya : “Ibu, aku benci sama pak Guru. Tadi aku dimarahi di depan kelas”

Ibu : “Pasti kamu melakukan kesalahan makanya pak Guru marah sama kamu. Tidak mungkin kan pak Guru tiba-tiba marah”

Kalimat itu membuat saya jengkel sekali karena ibu seakan-akan justru membela pak guru dan otomatis menyalahkan saya.

Padahal saya hanya ingin di dengarkan. Sehingga kalimat

"Mbak jengkel banget ya sama pak guru, sini duduk sebelah ibu, minum teh hangat, dan mbak lanjutkan ceritanya"

Selamat melanjutkan tantangan komunikasi anda, jangan pernah menyerah walau kadang anda merasa lelah.

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni/

Sumber bacaan :

_Pengalaman pribadi dalam menghadapi tantangan komunikasi sehari-hari_

RAPBK IIP

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KOMUNITAS 
IBU PROFESIONAL

KONSEP 
Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Komunitas (RAPBK) merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan biaya yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan komunitas  dalam kurun waktu tertentu. RAPBK selain sebagai pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya, juga sebagai pembatasan dan pertanggungjawaban komunitas terhadap uang-uang yang diterima. 

RAPBK dibuat hanya untuk satu tahun anggaran kegiatan  dan terdiri dari 2 bagian yaitu Pendapatan dan Pengeluaran. RAPBK mencakup semua biaya dan pendapatan yang ada pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Tahunan, khususnya untuk tahun anggaran mendatang. Pendapatan yang dicantumkan di RAPBK hanya mencakup dana dalam bentuk uang, baik yang akan diterima dan dikelola langsung oleh komunitas
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Komunitas atau RAPBK adalah pilar managemen komunitas dengan RAPBK inilah semua kegiatan komunitas direncanakan, tidak sekedar teknis pelaksanaan tetapi juga non teknis. Dana yang didapatkan dari pusat maupun sumber usaha yang mungkin didapatkan komunitas, diatur sedemikian rupa sehingga penggunaannya jelas dan terbuka. Hal ini juga untuk membiasakan keterbukaan dalam sistem manajemen komunitas.

Setiap kegiatan yang diselenggarakan komunitas sudah direncanakan dalam RAPBK karena terkait dengan pembiayaan kegiatan tersebut. Kita selalu membutuhkan pembiayaan, baik itu besar maupun kecil 

Bagaiman cara membuat RAPBK?
Secara rinci langkah penyusunan RAPBK, adalah sbb :
Inventarisasi kegiatan untuk tahun yang akan datang, baik kegiatan rutin  maupun kegiatan insidentil.

Inventarisasi sumber pembiayaan baik dari rutin maupun pengembangan.

Penyusunan Rencana Kegiatan Komunitas  (RKK) yang lengkap berdasarkan Langkah poin (1) dan (2). Koordinator Kota membuat tabel RKK yang terdiri dari kolom-kolom sbb :nomor urut, uraian kegiatan, sasaran, kolom-kolom perincian dana dari berbagai sumber, dan kolom jumlah. Tabel tersebut diisi sesuai kolom yang ada.

Penyusunan RAPBK, Manager Keuangan Komunitas membuat tabel RAPBS yang terdiri dari kolom-kolom, yaitu kolom rencana penerimaan dan jumlahnya, kolom rencana pengeluaran dan jumlahnya. Tabel tersebut diisi kemudian ditandatangani oleh koordinator kota dan Manager keuangan..


SUMBER PENDAPATAN KOMUNITAS
Adalah sumber –sumber dana yang mempengaruhi pendapatan komunitas. Sumber Pendapatan Komunitas diantaranya bisa kita dapatkan dari sumber-sumber sbb :
a. Dana Pengembangan Kota dari Pusat
b. Iuran wajib member kota
c. Iuran Sukarela member tiap kota
c. Hasil usaha Komunitas

BELANJA KOMUNITAS
Adalah segala bentuk pengeluaran komunitas dalam jangka waktu satu tahun yang sudah direncanakn sebelumnya.
Contoh belanja komunitas :
a. Operasional Komunitas
b. Kegiatan rutin komunitas
c. Kegiatan insidental komunitas
d. Operasional Rumah Belajar



SOP Untuk Pengambilan Dana Pengembangan IIP KOTA

SOP  Untuk Pengambilan Dana Pengembangan IIP KOTA

a. Dana Pengembangan IIP Kota hanya bisa diambil dengan program/event
b. Bisa dilakukan perwilayah (gabungan beberapa kota) maupun masing-masing kota sendiri-sendiri.
c. IIP kota mengirimkan proposal kegiatan ke manajer keuangan nasional, dikirimkan ke alamat sbb :(Pilih salah satu )

1⃣Surat/POS : Institut Ibu Profesional Pusat
Jalan Margosari PR 4 Salatiga 50711
telp . 0298 - 326217 / 0888-2500-440

2⃣ Email : ibuprofesional@gmail.com dan di cc kan ke septipeni@gmail.com, novitaungu@gmail.com

3⃣ Via WA ke 08159406240, novita

d. Manajer Keuangan nasional  akan melakukan cross check dengan koordinator kota, penyelenggara event dll, setelah semuanya clear dan disetujui oleh Leader IIP Nasional,  dana dikrimkan ke rekening manajer keuangan kota.  

e. IIP Kota memberikan laporan setelah event berupa foto-foto kegiatan dan cerita singkat event tersebut d sosial media, dan alamat URL nya dilinkkan ke IIP Pusat.

Jumat, 10 Februari 2017

Syaina membantu menyiapkan bingkisan

Nama : Naura Syainala Maritza
Usia.  : 2 tahun 7 bulan
Waktu kegiatan: Jum'at, 10 Februari 2017.
Tempat: di rumah embah lumbir
Judul tulisan: Syaina membantu menyiapkan bingkisan.


Masih edisi di rumah almarhumah embah uti wiwi.Tanpa terasa sudah hampir sepekan kami ditinggalkan oleh almarhumah.Memberikan kenang-kenangan kepada para tetangga yang telah membantu kami selama proses pemakaman almarhumah.Syaina ikut serta mempersiapkan bingkisan untuk kenang-kenangan tersebut.Sebagai anak perempuan yang sesuai fitrahnya suka dengan beres-beres dan menata barang.

Satu per satu komponen bingkisan ditaruh dalam wadah.Ada telur,mie instan,teh,gula pasir,minyak goreng,kerupuk dan beras.
Matanya melihat ke kanan dan kiri mencari barang yang ingin ananda letakan dalam wadah.Sesekali mencium beberapa barang.Bergerak aktif melewati beberapa kardus dan wadah.Mendengarkan beberapa instruksi.Sambil bertanya beberapa hal:
Mi ini gulanya kurang
Minyaknya habis
Wadahnya ngga ada




Begitu banyak hikmah yang kami dapatkan.Moment bersama keluarga yang tidak pernah terlupakan dan menjadi kenangan.Menangis bersama,mempersiapkan segala sesuatu bersama,berpikir bersama,diskusi bersama.
Syaina pun ikut merasakan kebersamaan kami.Berkumpul dengan sanak saudara dan tetangga.Belajar bersosialisasi lintas usia dan gender.

Beradaptasi dengan suasana baru di rumah tanpa kehadiran almarhumah.Berbagi tugas dalam memasak,mencuci,menyapu dan mengepel yang sebelumnya bukan rutinitas bapak,suami dan adik laki-laki saya.Bismillah untuk move on dan terus membersamai anak sesulit apapun situasinya.Hanya Allah yang maha mengatur,maha memiliki fitrah dan maha mendidik yang dapat membimbing kami untuk terus berada dijalannya dan terus berbenah ke arah yang lebih baik.Aamiin....



#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE. Syaina
#Day7to7days
#Fitrahbelajardannalar
#Fitrahsosial
#Fitrahseksualitas
#Fitrahfisikdanindera
#ODOPfor99days

Rabu, 08 Februari 2017

Syaina belajar mencuci piring dan gelas

Nama : Naura Syainala Maritza
Usia.  : 2 tahun 7 bulan
Waktu kegiatan : Sabtu, 4 Februari 2017.
Tempat: di dapur rumah
Judul tulisan:Syaina belajar mencuci piring dan gelas


Syaina kalau sudah bertemu dengan air sudah kaya perangko.Saat ananda melihat ada beberapa piring,gelas dan botol di washtaffel langsung meminta izin untuk mencuci piring.

Syaina:Aku mau cuci piring mi biar bersih...




Alih-alih mencuci piring sambil bermain air.Saya Ok saja lah.Berpikir positif bahwa anak ingin belajar dan meningkatkan intellectual curiosity.Menemani dan bersiaga dibelakangnya.Bertindak sewajarnya dan mencoba tidak prasangka buruk terhadap anak.Memang ada sisi bahayanya karena ananda duduk di posisi yang memungkinkan ananda jatuh ke lantai.

Uminya belajar dan berlatih komunikasi produktif.Mencoba rileks,tenang dan terus menemani ananda bermain dan berimajinasi.Tidak terburu-buru berkata awas jatuh,nanti piringnya pecah,bla bla bla dan mencoba menghentikan niat anak.Gaya komunikasi yang tidak produktif.Cukup menyediakan piring dan gelas plastik yang ramah anak dan berkata hati-hati ya nak.

Aspek fitrah yang ditumbuhkan:
Fitrah keimanan:menumbuhkan cinta kebersihan
Fitrah belajar dan nalar :anak memahami cara mencuci piring/gelas.


#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE. Syaina
#Day4to7days
#Fitrahkeimanan
#Fitrahbelajardannalar


Syaina belajar mengenal shalat dan al-qur'an

Nama : Naura Syainala Maritza
Usia.  : 2 tahun 7 bulan
Waktu kegiatan : Rabu, 8 Februari 2017.
Tempat: di masjid dan rumah
Judul tulisan:Syaina belajar mengenal shalat dan al-qur'an


Salah satu hikmah untuk saya atas meninggalnya ibu adalah semakin ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt.Salah satu kegiatan kami setiap hari adalah 
  1. Berziarah ke pemakaman ibu setiap pagi
  2. Shalat magrib bersama
  3. Tadarus al-qu'an
Syaina ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.Salah satu cara untuk menumbuhkan fitrah keimanan adalah menciptakan atmosfir kesalihan dan keteladanan orang tua.Saat adzan berkumandang,kami bergegas berwudhu dan menuju ke masjid.

Umi:Sudah adzan ya,sudah dipanggil Allah.Kita ke rumah Allah yuk...
Syaina:Yuk,wudhu dulu ya mi.Mukena syaina mana mi?(bergegas mengambil mukena miliknya dan memakainya).

Kami bertiga berangkat ke masjid.Syaina belajar shalat dan praktek beberapa gerakan shalat.Sesekali ananda diam dan melihat orang-orang shalat.Alhamdulillah syaina bisa kondusif disaat kami sedang shalat.Mudah-mudahan ada imaji positif tentang shalat yang tumbuh dalam diri syaina.Saya tidak pernah memaksa,memarahi bahkan mencubit/mumukul jika ananda tidak mau shalat.Saya ingin syaina mengerjakan shalat karena niat/kemauannya sendiri dengan suasana yang senang tanpa paksaan/tekanan.Menumbuhkan imaji bahwa shalat adalah hal yang menyenangkan bukan suatu beban.




Selesai mengerjakan shalat magrib,saya membaca Al-qur'an.Syaina sudah sangat paham dengan hal ini.Ananda selalu mengajak saya untuk membacanya selesai shalat.

Mi,baca akukan (baca:al-qur'an) yuk...sambil meminta saya mengambilkan al-qur'an untuknya.

Saat saya mulai membaca ananda pun melihat-lihat isi al-qur'an.Entah apa yang ananda imajikan tentang al'qur'an.Saya tidak ingin terburu-buru syaina bisa membaca al-qur'an apalagi hafal ayat dalam al-qur'an.Tidak ada target apapun saat itu.Saya hanya ingin syaina berkenalan dengan al-qur'an.Menumbuhkan cinta sebelum amal.Syaina biasanya hafal beberapa doa pendek tanpa saya gegas untuk menghafalnya.Syaina bisa hafal beberapa doa-doa pendek ketika saya sering membacakannya dalam setiap kegiatan yang kita lakukan bersama misalnya doa sebelum makan,doa sebelum tidur,dll.

Semangat untuk terus menumbuhkan fitrah keimanan syaina saat golden age (0-7 tahun) melalui keteladanan dan menciptakan atmosfer kesalihan.



#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE. Syaina
#Day6to7days
#Fitrahkeimanan

Moment meninggalnya ibu wiwi

Nama : Naura Syainala Maritza
Usia.  : 2 tahun 7 bulan
Waktu kegiatan : Minggu-Selasa, 5-7 Februari 2017.
Tempat: di RSUP Margono,Di rumah mbah lumbir,di TPU
Judul tulisan:Moment ketika ibu/mbah uti wiwi meninggal dunia.


Kematian adalah hak mutlak Allah SWT.Sebagai manusia kami hanya bisa berencana dan Allah yang Maha menentukan segalanya.Minggu,5 Desember 2017 pukul 08.15 di RSUP Margono Soekarjo Roestam,ibu telah meninggal dunia tepat diusia 50 tahun.Innalilahi wa inna li lahi ro jiun.Tidak ada yang tahu dan menyangka secepat ini ibu dipanggil oleh Allah.Duka memenuhi suasana di rumah duka.Saya sadar bahwa duka yang berlarut bukan solusi atas musibah yang menimpa kami.Move on  adalah suatu keharusan.

Hikmah yang saya peroleh dari musibah ini adalah
  1. Paham bahwa kami semua akan kembali kepada -NYA diwaktu yang ditetapkan oleh-NYA.
  2. Hubungan keluarga semakin dekat.

Syaina (2 tahun 7 bulan) belum memahami bahwa embah uti telah meninggalkannya.Selalu saya ajak syaina mendoakan almarhumah ibu.Disela-sela percakapan saya bertanya ke syaina

Umi:Mbah uti kenapa?
Syaina:mbah uti sakit di rumah sakit.
Umi:Mbah uti kemana?
Syaina:meninggal di kuburan,pulang ke rumah Allah.Umi jangan nangis lagi ya,embah aung jangan nangisin uti wiwi (sebutan syaina kepada almarhumah ibu).

Yuk doain mbah uti wiwi
Ya Allah ampunilah dosa-dosanya
Lapangkanlah kuburnya
Jauhkanlah dari api neraka
Terimalah semua amal ibadahnya
Engkaulah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Aamiin....

Hari ketiga setelah meninggalnya almarhumah saya dan suami mengajak syaina berziarah ke pemakaman almrhumah ibu.Kami melakukan doa bersama dan menaburkan bunga mawar ke makam.Rasa sedih dan haru kembali hadir.
Syaina sambil terus bertanya:
Mbah uti wiwi diman sih?
Salim dulu...
Mbah uti udah meninggal yah?
Pulang ke rumah Allah?
Ketika hendak pulang,syaina berpamitan
Assalamu'alaikum
Besok aku ke sini lagi ya....



Aspek fitrah yang ditumbuhkan:
Fitrah keimanan:mengenal arti meninggal dunia.Allah yang Maha menghidupkan dan berhak mengambil semua ciptaannya sesuai kehendak-NYA.




#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE. Syaina
#Day5to7days
#Fitrahkeimanan





Jumat, 03 Februari 2017

Komunikasi produktif (Hari ke-10)

Syaina belajar membuang sampah



Jum'at,3 Februari 2017

Syaina paling suka ngemil kuaci,belajar menggigit makanan berukuran kecil.Tantangan makan kuaci adalah keriting mulutnya karena keseringan menggigit kulit kuaci,walaupun begitu tetap rajin makan kuaci.Belum selesai sampai disini tantangannya,kulit kuacinya menjadi sampah.Jika dibiarkan begitu saja tentu membuat tidak sedap dipandang mata dan kotor.Nah moment yang tepat untuk membuat tantangan buat syaina.Yups bisa tidak yah syaina inisiatif membuang sampah kulit kuaci di tempat sampah?

Membacakan buku menjadi salah satu bentuk komunikasi saya dan syaina.Kisah inspiratif tentang pentingnya membuang sampah berhasil menginspirasi syaina.

Syaina: mi kulit kuacinya dibuang yah...
Umi: dibuang di mana?
Syaina:di tempat sampah
Umi: kenapa dibuang ditempat sampah?
Syaina:iya biar rumah aku tidak banjir.Kayak sali yah (nama tokoh dalam buku milik syaina) buang kulit pisang sembarangan jadinya kepleset,sama banjir yah mi.


Moment saat syaina membuang sampah di tempat sampah


#hari10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 02 Februari 2017

Syaina belajar mencuci sepeda

Nama : Naura Syainala Maritza
Usia.  : 2 tahun 7 bulan
Waktu kegiatan : Kamis, 2 Februari 2017.
Tempat: di rumah dan lingkungan sekitar rumah
Judul tulisan: Syaina belajar mencuci sepeda


Bersepeda merupakan salah satu kegiatan kesukaan syaina.Bersepeda menjadi bagian untuk menumbuhkan fitrah jasmani.Beberapa manfaat bersepeda adalah 
  1. Koordinasi motorik kasar terlatih
  2. Sistem pernapasan terlatih
  3. Menguatkan otot-otot kaki saat mengayuh sepeda.
Kalau sudah asyik bersepeda biasanya lupa sama kondisi sepeda yang kotor.Saatnya membuat tantangan buat syaina.Yups mencuci sepeda saja yuk nak....Asyik sambil bermain air.Salah satu cara saya melatih kemandirian anak adalah membereskan mainan termasuk mencuci sepeda setelah bermain.Catatan untuk saya adalah sebagai seorang ibu,saya bukan wonder women yang wajib mengerjakan segalanya sendirian dirumah,melainkan seorang manager rumah tangga yang harus mampu berbagi tugas dan menggerakkan team member untuk andil dalam mengerjakan pekerjaan di rumah.



Berikut cara syaina mencuci sepeda:
  1. Membasahi kanebo dengan air yang sudah dicampur sabun.
  2. Kanebo diperas agar kandungan airnya berkurang
  3. Diawali dengan mencuci roda sepeda.Langsung saja kanebonya di usap-usapkan ke roda sepeda.
  4. Dilanjutkan ke bagian sepeda yang lain
  5. Dibilas dengan air bersih.
  6. Mencuci sepeda versi syaina selesai.

Walaupun hasilnya belum maksimal saya biarkan saja,nanti saya ulangi lagi tetapi tidak didepan syaina supaya tumbuh rasa percaya diri bahwa ananda bisa menyelesaikan tantangan dengan baik.Melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan cinta kebersihan dalam diri syaina.Kebersihan adalah sebagian dari iman.


Aspek fitrah yang ditumbuhkan:

  1. Fitrah jasmani:melalui kegiatan bersepeda
  2. Fitrah keimanan: membersihkan sepeda yang kotor.
  3. Fitrah belajar dan nalar: memahami langkah-langkah mencuci sepeda.


Sumber bacaan:
Umama, Pojok bermain anak, Stiletto BookYogyakarta:2016.


#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE. Syaina
#Day2to7days
#FitrahJasmani
#Fitrahkeimanan
#Fitrahbelajardannalar

Komunikasi Produktif (Hari ke-9)

Tantangan 10 hari berkomunikasi produktif



Kamis,2 Februari 2017

Mengancam adalah salah satu gaya komunikasi yang tidak produktif.Saya pernah beberapa kali melakukan gaya komunikasi dengan cara mengancam.Terutama saat anak susah untuk dibujuk melakukan sesuatu misalnya saat diajak mandi.

Umi:Syaina mandi yuk.....

Entah sudah berapa kali ajakan ini terlontar.Syaina masih belum bersedia mandi.Ketika berbagai cara ajakan sudah dilakukan dan tetap mental,akhirnya ancamanpun menjadi senjata untuk membujuk syaina mandi.

Umi:Ya sudah kalau tidak mau mandi,umi tinggal.Ngga diajak jalan-jalan.




Note:

  1. Berusaha memperbaiki gaya komunikasi dengan tidak mengancam.Misalnya:syaina mandi yuk...Umi senang kalau syaina rajin mandi.Wangi,bersih dan seger....
  2. Mengajak syaina mendi dengan bahasa dan cara yang baik,alasan yang logis dan menceritakan kisah tentang keuntungan rajin mandi melalui buku/video/media lain.
  3. Memberikan teladan dengan mandi tepat waktu.
  4. Menciptakan suasana mandi yang menyenangkan.


#hari9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
*12  Gaya Populer, Penghambat Komunikasi Kita*

πŸ“†  _Hari baru, Semangat Baru_

Satu minggu sudah kita memperdalam materi "Komunikasi Produktif". Dan teman-teman saat ini sedang melatih kekonsistenan diri dalam menjaga komunikasi dengan diri kita sendiri, dengan partner atau rekan kerja  dan dengan anak-anak kita. Banyak tantangan ya pasti, tapi seru. Di pekan pertama ini, kami ingin berbagi tentang 12 gaya populer, yang menghambat komunikasi kita.

Mungkin sebagian besar dari kita sudah sering mendengar tentang 12 gaya populer (parenthogenic).  Tanpa kita sadari, secara turun temurun 12 gaya komunikasi ini sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari.

Ketika anak sedang atau tidak bermasalah pun, jika kita sering meresponnya dengan menggunakan 12 gaya populer ini, anak akan merasa tidak percaya dengan emosi atau perasaannya sendiri.

Padahal sangat penting bagi anak untuk belajar percaya dengan perasaannya dan dirinya, hal tersebut akan mendukung perkembangan emosinya dan mendorong anak tumbuh menjadi percaya diri.

Jika perkembangan emosi anak baik, ia juga akan memiliki kontrol diri yang baik ketika menghadapi suatu masalah, bahkan ia akan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Berikut adalah  contoh-contoh 12 gaya populer:

1⃣Memerintah,
contoh: “Mama tidak mau dengar alasan kamu, sekarang masuk kamar dan bereskan kamarmu!”

2⃣Menyalahkan,
contoh: Ketika anak tidak bisa mengerjakan soal PRnya, ayah berkata, “Tuh kan. Itulah akibatnya kalau kamu tidak mendengarkan Ayah dan malas belajar”

3⃣Meremehkan,
contoh: “Masak pakai sepatu sendiri saja tidak bisa, bisanya apa dong Kak?”

4⃣Membandingkan,
contoh: “Kok kamu diminta naik ke panggung saja tidak mau sih Kak, tuh lihat Andi saja mau”

5⃣Memberi cap,
contoh:”Dasar anak bodoh, disuruh beli ini saja salah!”

6⃣Mengancam,
 contoh: “Kalau kamu tidak mau makan lagi, kamu tidak akan dapat uang jajan selama seminggu!”

7⃣Menasehati,
contoh: “Makanya, kalau mau makan cuci tangannya dulu, nak… Tangan kan kotor banyak kumannya…”

8⃣Membohongi,
contoh: “Disuntik tidak sakit kok nak, seperti digigit semut aja kok”

9⃣Menghibur,
contoh: Ketika adik menemukan bahwa es krim nya dimakan oleh kakaknya tanpa sepengetahuannya, bunda berkata, “Sudah ya sayang, besok bunda belikan lagi es krimnya, lebih enak dari yang dimakan kakak tadi”

πŸ”ŸMengeritik,
contoh: “Lihat tuh! Masak mengepel masih kotor dimana-mana begitu. Mengepelnya yang benar dong!”

1⃣1⃣Menyindir,
contoh: “Hmmm… Pintar ya? Sudah mandi, sekarang main tanah dan pasir lagi”

1⃣2⃣Menganalisa,
contoh: “Kalau begitu, yang mengambil bukumu bukan temanmu, mungkin kamu tinggalkan di tempat lain…”

Aha! makin banyak yang harus kita perbaiki ya, ayo lanjutkan tantangan 10 hari teman-teman, dengan kualitas komunikasi yang semakin bagus.


Salam Ibu Profesional,



/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

_Sumber bacaan_:

_Elly Risman, Penghambat Komunikasi Dalam Keluarga, artikel, 2014_

_Tim Fasilitator Bunda sayang IIP, Hasil Tantangan 10 hari, komunikasi produktif, 2017_

Materi kuliah manager keuangan IIP part 1

🌸🌸🌸 Resume Rapat Manager Keuangan IIP 🌸🌸🌸

Tanggal : 31 Januari 2017
Jam : 20.00 - 21.00
Koordinator : bunda Novita
Tamu : bunda Yessi (Koord. Sejuta Cinta)
Notulensi : bunda Defi

πŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒ

Bismillahirrohmanirrohim.

πŸ’» Agenda rapat πŸ’»
1. Job desk manager keuangan kota
2. Sejuta cinta nasional
3. Pengelolaan dana iip


πŸ’– Job desc manager keuangan kota:
a. Mengelola sumber pendapatan keuangan kota
b. Membuat Rencana Anggaran Belanja Komunitas ( RABK)
c. Mengeluarkan pos-pos pengeluaran sesuai dengan plafon yg ada di RABK
d. Mempertanggungjawabkan dan melaporkan penggunaan uang komunitas
e. Menerima / menolak pengajuan  usulan pendanaan dari bendahara event/sejuta cinta setiap kota.

πŸ’– FAQ

Tanya:
1. RABK per tahun? Kalau boleh diberi contoh ya.
Saya ditunjuk jd bendahara kota sbnrnya, klo RABK bukannya tugas pengurus bersama ya?

2. Di jkt ada 2 bendahara, bendahara kota dan sejuta cinta, apa dua2nya masuk sini aja? Saat ini baru saya yg masuk sini.

Jawab :
RAPBK ( Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Komunitas)Γ¬
Kita diberi kebebasan untuk membuatnya. Gimana kalau kita sepakati per 6 bulan?
(Nb. Blm ada kesepakatan)

Untuk sejuta cinta, nanti yang akan menjelaskan mb yessy ya. sbg informasi, Kalau ga salah, ada grup sejuta cinta juga ✅

Tanya :
Cara susun RABK nya tgl tny ke pengurus kota, mau ada acara apa saja di tahun itu. Bgitu mgk ya?
(Saya prefer tahunan dr pd per 6 bulanan)

Jawab :
Iya setiap kota berbeda beda kebijakannya, ada yang dibuat bersama, ada yang menjadi tugas bendahara... Silakan berdasarkan kesepakatan.
Cuma bedanya, supaya lebih terorganisir, tahun ini kita coba dokumentasikan. ✅


πŸ’– Sosialisasi Dana Sejuta Cinta πŸ™
SEJUTA CINTA πŸ’• Ibu Profesional adalah SEdekah Jumat Untuk Tanah Air terCINTA. Merupakan program sosial yang bertujuan untuk ➡ meningkatkan kemuliaan hidup.

▶ AKTIFITAS :
Menggalang dana sosial dan menjalankan program sosial dari para member IIP untuk memenuhi keperluan member IIP yang sedang memerlukan dan atau masyarakat lain yang terkena musibah.

▶ SASARAN : Ibu dan anak.

Tanya:
Selama ini yang sudah disalurkan , berapa jumlahnya mb yes?

Jawab :
Untuk menjawab pertanyaan mba Novita, saya sekalian menjelaskan tentang Koordinator Daerah Sejuta Cinta ya.

πŸ’žπŸ’žTugas koordinator daerah🌺🌺

1⃣ Merekrut relawan dari anggota IIP maupun non IIP
2⃣ Menginfokan model penggalangan dana di daerah ke pusat
3⃣ Menentukan sasaran sedekah (individu/jamak) dan melaporkan ke tim pusat
4⃣ Melaporkan kondisi sasaran sedekah jika sasarannya individu
5⃣ Brainstorming mencari kesepakatan kegiatan apa yg akan dilaksanakan setiap jumat
6⃣ Melaporkan kegiatan hari jumat dan sharing dana 30% ke pusat tiap hari kamis.
transfer dana sharing 30 % tanggal 5 setiap bulan
7⃣ Bersama tim pusat publikasi sejuta cinta ke masyarakat dan media sosial

πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’

1⃣ sasaran sedekah

πŸŽƒ sasaran individu ( 1 ibu  di hari jumat )
πŸŽƒ sasaran jamak ( misal: nasi bungkus untuk panti asuhan /santri penghafal Al Quran / tukang sapu jalanan /tukang sampah / tukang becak/ pemulung/gelandangan/ pengemis/ penunggu pasien bangasal rs/ panti jompo / janda miskin / tukang bangunan pembangunan masjid

2⃣ penempatan
sasaran sedekah:
πŸ› 1 lokasi
πŸ› berpindah tempat lokasi

3⃣ wujud bantuan
πŸ’°uang dari coin cinta
🍚 beras dari segenggam beras
πŸ› nasi bungkus:
🌼 order nasi bungkus di warung yg sepi dengan tujuan berbagi rejeki dengan penjual nasi
🌼 masak sendiri / per kelompok relawan, dengan mempraktekan nenu 10 hari ( kuliah bunda cekatan)➡ akan lebih irit dan hasil masakan lbh banyak

πŸ’°Mekanisme penggalangan danaπŸ’°

1⃣ coin cinta
πŸ€ tabungan akherat yg selama 1 pekan berada di rumah keluarga anggota iip, akan disetorkan kpd bendahara setiap hari kamis
πŸ€ 30% dari keseluruhan dana coin cinta yg diperoleh akan di sisihkan untuk disetorkan ke pusat setiap tgl 5

2⃣ donasi dari anggota iip / non iip
perlakuanya jg sama πŸ‘†πŸ»

* Penyaluran SC ada yang dikoordinir oleh SC Pusat/Nasional dan ada juga yang langsung dikelola oleh daerah.
* Hal ini untuk memudahkan penyaluran dan mengurangi biaya administrasi.
* Terakhir penggalangan dana yang dikoordinir oleh SC pusat adalah untuk bencana gempa di Pidie Jaya.
* Dan ada sisa masker dari Tim PEKA (peduli kabut asap) yang dikirim ke Bima melalui Bunda Niken TF. Alimah ✅

Tanya :
Assalamualaikum.
Mbak Yessy, salam kenal πŸ™πŸ» saya putri dari iip malang.
Untuk IIP malang belum ada SDM khusus yg menangani SC. Rencananya kami mau membuat kegiatan tahunan (kunjungan ke sekolah di pedalaman) atau per 2 bulan (bagi² nasi bungkus). Apakah kegiatan seperti ini diperbolehkan dari tim SC?

Jawab :
Boleh ✅

Tanya :
Apakah maksudnya spy tiap wilayah bisa ajukan pendanaan sesuai dgn rencana kerjanya?

Jawab :
Nanti akan ada alokasi dana pengembangan kota sesuai jumlah peserta matrikulasi , mba... ✅

Tanya :
Untuk grup koordinator daerah sejuta cinta sudah ada kan ya mba?

Jawab :
Sudah ✅

Tanya :
Oia mbak, dari malang karena tidak ada personil yg menghandle SC secara khusus. Apakah dihandle oleh bendahara atau manager offline?

Jawab :
- (belum dijawab)

Tanya :
Mba, sy msh bingung dana SC blm bs menelaah dg baik.
1. Itu brti penggalangan dananya dr member maupun non member?
2. Misal bsnya pemberian nasi bungkus, brti tdk ada dana yg disetor?
3. Dana SC pure untuk disalurkan kembali atau ada yg masuk kas IIP pusat, misal ada yg masuk kas IIP pusat, itu nti akan dialokasikan untuk keg.apa?

Jawab :
1. Ya
2. Maksudnya dana yg disetor ke SC pusat? Maaf saya belum paham.
3. Dulu 30% dana SC daerah setor ke SC pusat. Tapi jika ada daerah yg terlalu minim dananya, biasanya minta izin untuk tidak setor ke pusat.
Untuk ke depannya bagaimana akan disesuaikan dengan strategi keuangan dari manager keuangan nasional juga. ✅

Tanya :
Mbak, kemarin IIP Garut mengajukan proposal kepada Bu Septi, namun belum ada tanghapan. Untuk birokrasinya nanti apakah ke manajer keungan pusat dulu? atau bagaimana.

Jawab :
Iya nanti akan terpusat satu pintu mengajukan ke saya (mba novita, kordi Manajer Keuangan IIP ) Yang sejuta cinta ke mb yessy ( Kordi Dana Sejuta Cinta IIP ) ✅

Tanya :
RABK itu brti anggaran dana dr program kerja rumbel atau bgmn? Soalnya di solo, yg aktif saat ini malah yg foundation.

Jawab :
- (belum dijawab)


πŸ’– Closing
Manager keuangan fokus di manajemen keuangan, bukan hanya bendahara yang melakukan aktivitas pasif mencatat, membukukan  dan mengeluarkan ya mbak.
Kita akan meningkatkan "kemuliaan"kita menjadi komunitas yang bisa "generate income", bisa sustain ( berkelanjutan ) dengan mulia.

Contoh : setiap event tidak selalu minta dana/ kirim proposal sana sini

nah manager keuanganlah yang memegang peran penting, bagaimana "meningkatkan kemuliaan komunitas" dari sisi pengelolaan uangnya...
πŸ‘†merupakan arahan dari bunda septi...

Alhamdulillaahirobbil 'alamin.

πŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒπŸ‚πŸƒ