Rabu, 21 Juni 2017

Catatan penting milik umi

Waktu menjelang berbuka adalah waktu sibuk untuk menyiapkan hidangan buka puasa. Demikian juga ananda yang ikut sibuk membantu menyiapkan hidangan berbuka. Alhamdulillah ketika adzan berkumandang, kami duduk bertiga di ruang keluarga.Berdoa bersama menjadi keharusan sebelum menikmati hidangan buka puasa. Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah atas nikmat dan rezeki yang dilimpahkan kepada kami. Moment yang tepat untuk menumbuhkan fitrah iman ananda tentang indahnya puasa, rasa sayangnya Allah kepada kita atas limpahan nikmat yang diberikan.

Menyegerakan untuk berbuka dengan segelas air putih dan makanan/minuman yang manis. Waktu itu saya buat sop buah ditemani gorengan dan roti kesukaan ananda. Tidak lengkap rasanya jika gorengan tidak ditemani kecap dan saus.Diusia hampir 3 tahun, syaina masuk fase senang menirukan tingkah laku orang lain. Termasuk saat kami menyantap goreng dengan saus dan kecap.Ananda sibuk mengambil kecap dan memakan sedikit demi sedikit gorengan miliknya. Bincang-bincang keluarga pun semakin hangat. Dilanjutkan dengan shalat magrib. Hari itu, kami shalat magrib tidak berjamaah. Saat saya sedang shalat, tetiba ada suara abi memanggil saya: :Mi umi, sini....". Segera setelah selesai shalat, saya langsung menghampiri suara panggilan abi.

Dan terjadi insiden,ananda mengambil catatan pesanan barang di meja kerja saya. Catatan ini sangat penting untuk pemesanan barang keesokan harinya. Saya mengerjakannya hingga larut malam,sehubungan dengan hari raya sehingga perlu tambahan stok barang dan cukup menguras tenaga dan fikiran saya.

Ketika saya menghampiri ananda ternyata Selembar catatan pesanan barang tersebut sudah dibasahi oleh air sisa sop buah yang telah dicampur dengan kecap dan sebagian lain digunakan sebagai alas makanan (cimol) yang penuh minyak. Selembar catatan tersebut rusak dan basah penuh kecap dan beberapa lembar catatan penuh minyak. Entah apa yang sedang diimajinasikan ananda.Cimol tersebut disusun berbaris lurus diatas catatan penting milik saya. Sontak melihat tingkah ananda,saya tersenyum dan istighfar sejenak.Dan saya tidak menyangka terhadap solusi yang diberikan ananda pada kejadian ini.Ananda tahu bahwa itu adalah catatan penting milik saya.Ananda berusaha menenangkan saya dengan ucapan lugunya:
Ngga papa ngga papa mi.....
Nanti aku cuci dulu ya biar bersih...(sambil menuju kamar mandi).Dimasukkan kertas basah dan penuh kecap tersebut ke baskom berisi air bersih. Dan membawa catatan basah yang telah ananda cuci kepada saya dan berkata:
Mi ini udah dicuci,udah bersih ngga ada kecapnya lagi.Ngga papa ya.....Diakhiri dengan kata "maaf ya mi"

Lumer dan nyess langsung perasaan saya dibuatnya.Saya gendong dan peluk ananda.Tidak ada yang lebih berharga dari catatan itu dibandingkan dengan ketulusan dan kebesaran hati syaina. Ya allah bayiku yang sudah beranjak tumbuh besar (hampir 3 tahun) telah berhasil memberikan solusi pada kejadian ini dengan tenang dan penuh tanggung jawab.Ananda belajar tentang sebab akibat suatu perbuatan dan berhasil memberikan solusinya pada suatu kejadian,berani mengakui kekeliruan yang ananda lakukan dan meminta maaf.Hal ini membuat saya semakin yakin akan adanya fitrah (fitrah belajar) yang telah Allah instal dalam diri ananda. Sungguh fitrah ini perlu dan penting untuk ditumbuhkan dan dirawat agar tidak mati.Lewat kejadiaan ini saya dan suami belajar dari ananda bahwa kita tidak boleh terus fokus pada masalah tetapi harus fokus pada solusi. Anak usia 2 tahun 11 bulan saja bisa tenang mengatasi masalah dengan tenang dan solutif,malah kita sebagai orang dewasa seringkali fokus pada masalahnya saja,mengorek-orek sebab masalah, gegabah dan emosional menghadapi masalah,tidak berpikir untuk memberikan solusi dan terkadang kami sebagai orang dewasa menjadi pengecut untuk mengakui kesalahan yang telah kita perbuat dan mahal untuk meminta maaf.




Saya bersyukur kepada Allah karena saat itu respon saya bukan respon marah. Allah memberikan ketenangan kepada saya untuk menghadapi kejadian ini.Allah berikan kejutan lewat tingkah lucu dan solutif ananda dalam kejadian ini. Sungguh diri kita telah diinstal fitrah keayah bundaan untuk mendidik setiap anak kita.Lewat kejadiaan ini banyak hikmah dan pelajaran berharga.

Ya rabb bimbing hamba untuk terus belajar menjadi orang tua yang baik dan benar,berjalan di jalan-Mu,membersamai ananda,menumbuhkan dan merawat fitrah ananda dan keayah bundaan kami.Sesungguhnya hanya engkau lah yang Maha Mendidik.

Aamiin aamiin Ya rabbal 'alamin....



#Portofoliosyaina
#Fitrahbelajar
#KeluargaPelemKalih(KPK)

Sabtu, 17 Juni 2017

Reading time before sleep

Hampir setiap malam hari menjelang tidur syaina minta dibacakan buku berjudul asal mula namaku. Entah apa yang sedang dalam imaji ananda tentang buku ini. Ananda belajar mengenal nama tokoh dalam buku,apa kesukaan masing-masing tokoh dalam buku. Tantangan buat uminya adalah menghilangkan rasa bosan untuk membacakan buku yang sama setiap malam, harus tetap menjaga ekspresi dan menjiwai cerita. SEMANGAT UMI!!!! Yuk nak kita teruskan kegiatan gemar membaca. 







#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day10to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days



Jumat, 16 Juni 2017

Tahap membaca

Ketika akan membaca, syaina lebih suka memakai alat bantu e-pen. Ananda akan mencari bunyi-bunyi dalam bacaan yang ia sukai. Kemudian ia akan merekam suara saat bernyanyi. 





#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day9to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days

Kamis, 15 Juni 2017

Tahap perkembangan membaca syaina


Tahapan Perkembangan Membaca Anak Usia Dini

1. Tahap fantasi (Magical Stage)

2. Tahap Pembentukan Konsep Diri Membaca (Self Concept Stage)

3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)

4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take Off Reader Stage)

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stages)


Awalnya pada usia kurang dari dua tahun syaina hanya membolak-balikan buku dan membawa-bawa buku. Sekarang syaina (2y10m) sudah masuk tahap dua yaitu tahap pembentukan konsep diri membaca yaitu memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan. Syaina sudah mampu memilih buku-buku yang ananda sukai. Membacanya berulang-ulang. Mengkaitkan isi cerita dalam kehidupan sehari-hari. 




#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day8to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days


Rabu, 14 Juni 2017

Tahap berbicara

Untuk melatih kemampuan berbicara ananda,sesekali ketika family reading time (menjelang tidur malam) saya meminta syaina bercerita tentang kisah dalam buku yang ananda suka. Syaina akan berimprovisasi dan mengarang cerita versi dirinya. Bercerita sambil menunjuk gambar. Sebagai pendengar yang baik, saya mencoba menyimak apa yang ananda sampaikan dan memberikan apresiasi setelah ananda selesai bercerita.




Buku yang paling ananda sukai adalah cerita fabel dalam al-qur'an dan kisah nabi. Ananda selalu meminta saya mendongeng kisah teraebut berulang-ulang. Sejauh ini, beberapa cerita dalam buku berhasil memberikan contoh tindakan sehari-hari. Contoh ketika syaina membaca kisah semut dan nabi sulaiman. Diceritakan tentang mukjizat nabi sulaiman yang bisa mendengarkan dan berbicara dengan hewan misalnya semut. Nabi sulaiman yang sangat hati-hati ketika melewati banyak rumah semut agar tidak melukai rumah dan semut. Ketika dalam kehidupan sehari-hari ananda menjumpai semut, ananda selalu bilang "ini semut temannya nabi sulaiman, jangan dimatiin ya kasian".Masih banyak contoh lain yang sering menjadi contoh bagi ananda dan selalu ingin diceritakan kembali oleh ananda. 


Bahwa kisah/cerita dalam buku banyak memberikan contoh yang baik untuk diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi tentu saya harus mendampingi ananda ketika membaca untuk memastikan buku bacaan tersebut ramah untuk anak. 



#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day7to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days

Selasa, 13 Juni 2017

Tahap mendengarkan

Mendengarkan adalah step pertama untuk melatih anak suka membaca. Beberapa kegiatan syaina untuk melatih ketrampilan mendengar adalah

  • Saya sering mengajak syaina membaca buku sebagai pengantar tidur. Walaupun judul buku yang saya bacakan ajeg sesuai permintaan syaina. Awalnya syaina akan mendengarkan apa yang saya ceritakan dalam buku. Lama kelamaan syaina mampu menceritakan kembali apa yang ananda lihat dalam buku dan apa yang ananda dengar dari cerita saya. Hal ini menunjukkan kemampuan mendengarnya masih berfungsi dengan baik dan ananda mulai menangkap informasi yang ia dengar. 
  • Seringkali kami berdiskusi tentang suatu objek yang kami lihat. Misalnya bentuk awan dilangit, hewan dan tanaman yang kami jumpai. Lewat kegiatan ini, ananda akan berimajinasi dan bercerita tentang apa yang ananda lihat. Tentu hal ini akan melatih kemampuan berbicara anak.
  • Seringkali kami membawa ananda bertemu orang banyak misalnya melibatkan ananda dikegiatan jual beli.Ananda akan menyimak setiap obrolan orang-orang disekitarnya dan akan praktek berbicara layaknya orang yang sedang melakukan transaksi jual beli.
  • Kemampuan mendengar ananda juga terlatih lewat kegiatan mendengarkan lagu (audio) saat dimobil atau lewat recorder.Ananda juga sangat suka mendengarkan lagu anak-anak.Ananda sudah dapat menyanyikan beberapa lagu anak. Lagi lagi melalui kemampuan menyimak dan mendengarkan.




#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day6to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days

Minggu, 11 Juni 2017

Menulis di pohon literasi

Memasuki hari ke lima tantangan bunda sayang. Setelah membaca syaina tertarik untuk menulis sendiri judul buku yang ananda baca. Waduh??? Siap-siap corat coret nih pohon literasinya. Setelah negosiasi akhirnya umi saja yang menulis judul bacaan di pohon literasi. Syaina bertanya ini pohon siapa saja? Umi? Abi? Aku?. Syaina juga menunjukkan nama gambar yang ananda lihat. Pohon literasi tersebut sengaja tidak kami tempel di tembok, selain untuk mempermudah menulis judul bacaan, agar syaina mudah untuk berimajinasi dengan menyentuh dan menulis langsung sesuai gayanya. Yuks baca lagi, agar kita bisa melihat jendela dunia. 😊😊😍😍






#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day5to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days

One day one read

Setelah pohon literasi jadi, kami tuliskan judul buku yang telah kami baca setiap hari pada masing-masing pohon milik kami. One day one read (ODOR)  adalah project baru dalam keluarga.Setiap anggota keluarga mininal membaca satu sumber bacaan setiap hari. Sehingga diharapkan dapat memperkaya wawasan bagi kami. Bagi kami membaca adalah jendela keluarga. Waktu membaca bersama yang rutin kami lakukan adalah menjelang tidur. Kami biasanya membacakan buku pilihan syaina yang ananda sukai. Sesekali harus berimprovisasi ketika membaca agar anak tidak bosan dan isi cerita mudah dipahami oleh anak. Syaina sudah dapat menceritakan kembali isi cerita dalam buku. Sering kali berimajinasi tentang gambar dalam buku, mencoba mengungkapkan apa yang ananda pahami dari suatu gambar.

Fokus kami bukan untuk menggegas anak cepat bisa membaca tapi kami ingin memberikan imaji positif tentang indahnya membaca.Mudah-mudahan kelak ananda akan menjadi pribadi yang suka membaca. 

Hari ini, saya dan syaina membaca satu buku tentang kisah nabi uzair dan keledai. Syaina sangat suka buku jenis fabel. Beberapa buku yang telah dibaca syaina adalah aku sayang rasulillah, asal mula namaku dan aku anak santun. Ananda tidak bosan walaupun dibacakan judul yang sama setiap hari menjelang tidur. Semangat untuk terus membersamai ananda membaca buku. Sedangkan umi berhasil membaca tentang satu tema penyakit tuberculosis dan pohon abi masih kosong karena belum ada sumber bacaan yang berhasil dibaca hari ini. Semangat abi, ayo membaca! 



#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day4to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days

Sabtu, 10 Juni 2017

Proses pembuatan pohon literasi

Setelah dua hari melakukan persiapan tiba waktunya untuk menyusun pohon literasi. Sesuai dengan konsep yang telah didiskusikan kami membuat tiga pohon yang berbeda,masing-masing pohon milik satu anggota keluarga. Abi berperan dalam proses memotong gambar.Syaina sebagai tim hore dalam proses memotong gambar dan membantu proses menempelkan bagian-bagian gambar ke dalam kertas. Umi bertugas menyusun gambar di bidang kertas yang telah disediakan. Alhamdulillah berhasil membuat pohon literasi keluarga.Siap untuk mempercantik pohon dengan merimbunkan daun dan bungan lewat membaca buku minimal satu buku per hari. SEMANGAT



#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day3to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#ODOPfor99days

Jumat, 09 Juni 2017

Persiapan mebuat pohon literasi hari ke-2

Agenda hari kedua ditantangan game lavel 5 adalah mencetak gambar hasil searching untuk ide membuat pohon literasi.Tantangan tersendiri bagi kami untuk bisa membuat pohon yang menarik agar memacu semangat kami untuk membaca buku dan merimbunkam daun dipohin literasi. Terutama pohon si kecil yang harus rame dengan pernak pernik dan gambar.




Konsep pohonnya adalah membuat sebuah kebun dengan tiga pohon utama dan beberapa pohon kecil sebagai pendukung.Tiga pohon utama tersebut masing-masing milik abi, umi dan syaina. Dilengkapi dengan pelangi dan beberapa hewan khas di kebun seperti kupu-kupu dan burung.

Pohon literasi siap dieksekusi besok. Bismillah.... Semangat KPK (keluarga pelem kalih).


#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day2to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst



Kamis, 08 Juni 2017

Persiapan membuat pohon literasi hari ke-1

Yups sampai pada tantangan game level 4 yaitu melatih anak suka membaca. Tantangan kali ini sungguh menantang. Membuat pohon literasi yaitu pohon kreasi untuk memacu kita agar suka membaca dengan cara merimbunkan pohon dengan judul buku yang telah dibaca. 

Begitu dapat tantangan, saya langsung diskusi dengan kepala sekolah dirumah untuk menceritakan apa itu pohon literasi, fungsi dan tujuan pembuatan dan berbagi peran dalam proses pembuatan. Saya sounding kepada syaina dan mengajak syaina untuk terlibat dalam proses pembuatan pohon literasi. 

Hari pertama tantangan kali ini kami memilih dan mencari ide bentuk pohon literasi yang akan kami buat. Searching untuk menambah wawasan kami tentang pohon literasi. Setelah menemukan konsep pohon literasi kami langsung berbagi tugas. Umi bertugas mencari gambar yang sesuai dengan tema pohon literasi, pernak-pernik bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan pohon literasi dan menyelesaikan tahan finishing seperti menghias pohon. Setelah mendapatkan berbagai bahan dan alat,dikumpulkan dalam satu wadah dan siap digunakan untuk berkreasi membuat pohon literasi. Abi bertugas membuat kerangka pohon dan menempelkan pada media yang disiapkan serta mendokumentasikan kegiatan.Syaina terlibat dalam proses menempelkan pernak pernik bersama umi. 


Bahan dan alat yang akan digunakan untuk membuat pohon literasi


Setelah menyiapkan dan mengumpulkan bahan dan alat, kami mulai mengambil dan menyiapkan buku-buku yang akan dibaca dan siap merimbunkan pohon literasi yang akan dibuat. Semangat Keluarga Pelem Kalih. 


#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#Day1to15days
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#odopfor99days


MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA

*Institut Ibu Profesional, Kelas Bunda Sayang, Materi ke #5*


πŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”Ή

Mari  kita mulai dengan bermain peran terlebih dahulu. Bayangkan kita adalah seorang dewasa dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia,   belum pernah mengetahui bahasa mandarin  kemudian tiba-tiba kita diberi Koran berbahasa mandarin dengan tulisan mandarin semua. Apa yang kebayang di benak kita semua?
Pusing?  Tidak tahu maksudnya? Lalu kita hanya melihat-lihat gambarnya saja?

Hal tersebut akan sama halnya dengan anak-anak`yang belum dibiasakan mendengarkan berbagai dialog bahasa ibunya, belum belajar berbicara bahasa ibunya dengan baik, tiba-tiba dihadapkan dengan berbagai cara belajar membaca bahasa ibunya tersebut yang berisi dengan deretan-deretan huruf yang masih asing di benak anak, diminta untuk mengulang-ngulangnya terus menerus dengan harapan anak bisa cepat membaca. 

πŸ’ *KETRAMPILAN BERBAHASA* 
Sebelum lebih jauh membahas tentang teknik menstimulasi anak membaca kita perlu memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan yang perlu dilalui anak-anak dalam meningkatkan ketrampilan berbahasanya. 

πŸ’ Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Keterampilan mendengarkan ( listening skills)
b. Ketrampilan Berbicara ( speaking skills)
c. Ketrampilan Membaca ( reading skills)
d. Ketrampilan Menulis ( writing skills)

Keempat tahapan tersebut di atas harus dilalui terlebih dahulu secara matang oleh anak. Sehingga anak yang *BISA MENDENGARKAN* ( Menyimak) komunikasi orang dewasa di sekitarnya dengan baik, pasti *BISA BERBICARA* dengan baik, selama organ pendengaran dan organ pengecapnya berfungsi dengan baik.

Mendengarkan dan berbicara adalah tahap yang sering dilewatkan orangtua dalam menstimulasi anak-anaknya agar suka membaca. Sehingga hal ini mengakibatkan anak yang *BISA MEMBACA, belum tentu terampil  mendengarkan dan berbicara dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya.* 
Padahal dua hal ketrampilan di atas sangatlah penting.
Banyak orang dewasa yang menggegas anaknya untuk bisa cepat-cepat membaca, padahal Anak yang BISA BERBICARA dengan baik, pasti akan BISA MEMBACA dengan baik, tetapi banyak yang mengesampingkan 2 tahap sebelumnya.
Pertanyaan selanjutnya mengapa banyak anak bisa membaca tetapi sangat sedikit yang menghasilkan karya dalam bentuk tulisan, bahkan diantara kita orang dewasapun sangat susah menuangkan gagasan-gagasan kita, apa yang kita baca, kita pelajari dalam bentuk tulisan?

Padahal  kalau melihat tahapan di atas anak yang BISA MEMBACA dengan baik pasti akan BISA MENULIS dengan baik.
Mengapa? Karena selama ini anak-anak kita hanya distimulus untuk *BISA* membaca tidak *SUKA MEMBACA*. Sehingga banyak diantara kita  BISA MENULIS huruf (melek huruf) tetapi tidak bisa menghasilkan karya dalam bentuk tulisan ( 
MENULIS KARYA)
Terbukti  berdasarkan survey UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya dalam seribu masayarakat hanya ada satu masayarakat yang memiliki minat baca. Berdasarkan studi _"Most Littered Nation In the World"_ yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Padahal  program membaca  ini tidak hanya digencarkan oleh pemerintah dalam program literasinya, melainkan juga sudah diperintahkan di dalam salah satu kitab suci agama yang sebagaian besar dianut oleh bangsa Indonesia. Disana tertulis IQRA’( bacalah), perintah membaca adalah perintah pertama sebelum perintah yang lain turun.
Mengapa kita perlu membaca? Biasanya jawabannya klise yang muncul adalah agar kita bisa menambah wawasan kita, bisa membuka cakrawala dunia dll. 

Jawaban di atas baik, tapi ada yang kita lupakan tentang tujuan  membaca ini yang jauh lebih penting, yaitu agar anak-anak kita lebih mengenal pencipta nya, karena membaca akan lebih membuat anak-anak  mengenal “siapakah dirinya”, maka disitulah dia mengenal siapa Tuhannya. 

*MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA*

Sekarang kita akan belajar bagaimana tahapan-tahapan agar anak-anak kita *SUKA MEMBACA tidak hanya sekedar BISA. Agar ke depannya mereka SUKA MENULIS.*

🌼🌸🌼🌸🌼🌸

Kita akan memulai dengan berbagai tahap ketrampilan Berbahasa. 

πŸ’ *TAHAP MENDENGARKAN* 

a. *Sering-seringlah berkomunikasi* dengan anak, baik saat mereka di dalam kandungan, saat mereka belum bisa berbicara dan saat mereka sudah mulai mengeluarkan kata-kata dari mulut kecilnya.

b. Buatlah berbagai *forum keluarga* untuk memperbanyak kesempatan anak mendengarkan berbagai ragam komunikasi orang dewasa di sekitarnya.

c. *Setelkan berbagai lagu anak*, cerita anak yang bisa melatih ketrampilan mendengar mereka.

d. *Bacakan buku-buku anak dengan suara yang keras* agar anak – anak bisa melihat gambar dan telinganya bekerja untuk mendengarkan maksud gambar tersebut.

e. *Sering-seringlah mendongeng/membacakan* buku sebelum anak-anak tidur. Jangan pernah capek, meski anak meminta kita mendongeng/membaca buku yang sama sampai puluhan kali. Begitulah cara menyimak,

πŸ’*TAHAP BERBICARA*

a. Di tahap ini anak belajar berbicara, kita sebagai orang dewasa belajar mendengarkan. Investasikan waktu kita sebanyak mungkin untuk mendengarkan *SUARA ANAK*

b. *Jadilah pendengar yang baik*, disaat anak-anak ingin membacakan buku untuk kita, dengan cara mengarang cerita berdasarkan gambar, apresiasi mereka.

c. Jadilah murid yang baik, disaat anak-anak kita ingin menjadi guru bagi kita, dengan cara *membuat simulasi kelas*, dan dia menjadi guru kecil di depan.

d. *Ajaklah anak-anak bersilaturahim* sesering mungkin, bertemu teman sebayanya dan orang lain yang di atas usianya bahkan di bawah usianya untuk mengasah ketrampilan mendengar dan berbicaranya.

πŸ’*TAHAP MEMBACA*

a. *Tempelkan tulisan-tulisan dan gambar-gambar* yang jelas dan besar di sekitar rumah, terutama tempat-tempat yang sering di singgahi anak-anak

b. *Tempelkan tulisan/kata* pada benda-benda yang ada, misalnya, tempelkan kata- “televisi” pada pesawat televisi.

c. Buatlah *acara membaca bersama* yang seru, misalnya perpustakaan di bawah meja makan

d. Sekali waktu, *ajaklah* anak-anak ke pangkalan buku-buku bekas, pameran buku dan toko buku

e. Siapkan alat perekam dan *rekamlah* suara anak kita yang sedang membaca buku

f. Biasakanlah *surat-menyurat* dengan anak di rumah. Misalnya , dengan menempelkan pesan-pesan di kulkas atau buatlah parsi (papan ekspresi) di rumah

g. Dorong dan ajak anak kita untuk *membaca apapun* label-label pada kemasan makanan, papan reklame dan masih banyak lagi

h. Berikan *buku-buku berilustrasi* tanpa teks.  Warna mencolok dan menarik akan merangsang minat untuk membaca, sekaligus membangkitkan rasa ingiin tahunya. Selanjutnya berikan buku full teks dengan ukuran huruf yang besar-besar.

i. *Komik* juga menarik sebagai pemancing rasa ingin tahu dan gairah membaca anak (tentunya perlu selektif dalam memilih komik yang tepat).

j. Ajaklah anak *bertemu* dengan pengarang buku, ilustrator, komikus, penjual buku, bahkan penerbit buku.

k. *Dukung hobi anak* kita dan sangkut pautkan dengan buku. 
Misalnya, buku tentang perangko untuk anak yang hobi mengkoleksi perangko, buku cerita tentang boneka untuk anak yang suka boneka dan sebagainya

l. *Budaya baca* bisa ditumbuhkan dari ruang keluarga yang serba ada. Ada buku-buku yang mudah diambil anak,  ada mainan anak,  ada karya-karya anak dalam satu ruangan tersebut.

m. Ajaklah anak untuk *memilih bukunya sendiri*, tapi tentunya dibawah bimbingan kita agar tidak salah pilih

n. *Contohkan kebiasaan membaca* dan mengkoleksi buku dengan sungguh-sungguh dan konsisten

o. *Buatlah pohon literasi keluarga*, caranya:
πŸ“ŒMasing-masing anggota keluarga memiliki pohon dengan gambar batang dan ranting, tempelkan di dinding. 
πŸ“ŒSiapkanlah daun-daunan dari kertas sebanyak mungkin, setiap kali anak-anak selesai membaca, tuliskan judul buku dan pengarangnya di daun tersebut.
πŸ“Œkemudian tempelkan di pohon dengan nama anak tersebut. 

Cara ini bisa untuk melihat seberapa besar minat baca masing-masing anggota keluarga kita, hanya dengan melihat seberapa rimbun daun-daunan di pohon masing-masing.

πŸ’*TAHAP MENULIS*

a. *Siapkan satu bidang tembok* di rumah kita, tempelkan kertas flipchart besar disana dan ijinkan anak-anak untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan atau coretan.

b. Berilah kesempatan dan dorong anak kita untuk *menulis  apapun* yang dia lihat, dengar, pegang dan lain-lain

c. *Siapkan buku diary keluarga*, masing-masing anggota keluarga boleh menuliskan perasaaannya di buku diary tersebut, sehingga akan membentuk rangkaian cerita keluarga yang kadang nggak nyambung tapi seru untuk dibaca bersama.

d. *Buat buku jurnal/ buku rasa ingin tahu* anak dari kertas bekas,   ijinkan setiap hari anak menuliskan apa yang dia alami apa yang memunculkan rasa ingin tahunya di dalam buku tersebut.

e. *Hiraukanlah* tanda baca, huruf besar, huruf kecil dll, saat anak-anak mulai belajar menulis. Biarkanlah anak merdeka menuangkan isi pikirannya, hasil bacaannya, tanpa terhenti berbagai kaedah –kaedah menulis yang harus mereka pahami. Setelah anak-anak lancar menulis baru setahap demi setahap ajarkanlah berbagai macam kaedah ini.


Salam Ibu Profesional,


/Tim Fasilitator Bunda Sayang /


πŸ“šSumber  Bacaan :

_Kontributor Anatalogi Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, Gaza Press, 2014_

_Pengalaman Bunda Septi dalam mengembangkan ketrampilan berbahasa di keluarganya, Wawancara, Kelas Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, 2017_

_Andi Yudha Asfandiyar. Creative Parenting Today : Cara praktis memicu dan memacu kreatifitas anak melalui pola asuh kreatif. Bandung : Kaifa. 2012_

http://www.supernanny.co.uk/Advice/-/Learning-and-Education/-/4-to-13-years/Help.-My-child-doesn’t-like-reading.aspx








🍯 *Cemilan Rabu* 🍯
*Materi #5:* *Menstimulasi Anak Suka Membaca*

*Tahap Perkembangan Membaca Anak Usia Dini*

πŸ“šMembaca adalah salah satu kemampuan bahasa yang penting bagi anak.

πŸ“šMembaca juga dapat meningkatkan daya imajinasi anak dan meningkatkan kosakata anak dan masih banyak manfaat membaca lainnya. 

πŸ“œBerikut tahapan membaca yang dapat dilakukan oleh anak usia dini.


*Tahapan Perkembangan Membaca Anak Usia Dini*

*πŸ“–1. Tahap fantasi (Magical Stage)*
Anak mulai belajar menggunakan buku, mulai berfikir bahwa buku itu penting, melihat atau membolak-balikkan buku dan kadang-kadang anak membawa buku kesukaannya.

πŸ“– *2. Tahap Pembentukan Konsep Diri Membaca (Self Concept Stage)*

Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan

πŸ“– *3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)*

Pada tahap ini anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta dapat menemukan kata yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kata-kata yang memiliki makna dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang tertulis, dapat mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalnya serta sudah mengenal abjad

πŸ“– *4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take Off Reader Stage)*

Anak tertarik pada bacaan, berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta membaca berbagai tanda seperti kotak susu, pasta gigi atau papan iklan

πŸ“– *5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stages)*

Pada tahap ini anak dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda secara bebas, menyusun pengertian dari tanda, pengalaman dan isyarat yang dikenalnya, dapat membuat perkiraan bahan-bahan bacaan. Bahan-bahan yang berhubungan secara langsung dengan pengalaman anak semakin mudah dibaca

Sumber:

https://ilmupengetahuanibu.com/2016/11/18/tahapan-perkembangan-membaca-anak-usia-dini/

https://yudhistira31.wordpress.com/2008/12/22/tahap-perkembangan-kemampuan-membaca-pada-anak/



Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Kelas Bunda Sayang/

⏳⌛⏳⌛⏳⌛⏳⌛⏳⌛⏳⌛




πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ
*Tantangan Level 5*

Iqra! Bacalah! Perintah Tuhan pertama kali ini mengingatkan kita bahwa membaca merupakan sebuah proses penting dalam mengenal diri.

Membaca merupakan jembatan ilmu, makanan bagi otak, dan juga bisa melatih imajinasi. Serta banyak lagi manfaat dari membaca.

Yuk, jadikan diri kita teladan bagi anak dan keluarga!

🌴 *Jadilah teladan*
✅ Jadwalkan _family reading time_, membacalah bersama anggota keluarga
✅ Buatlah pohon literasi untuk masing-masing anggota keluarga, rimbunkan dengan judul buku yang telah dibaca
✅ Diskusikan dengan anggota keluarga tentang buku yang telah dibaca, gunakan untuk menambah pengetahuan dan merekatkan hubungan dengan anggota keluarga lainnya


πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦ *Bagi yang sudah memiliki anak*
πŸ“– Jadilah ibu teladan, membacalah bersama anak (sesuai dengan tahapan usia anak).
πŸ“· Dokumentasikan kegiatan membaca anda
πŸ“ Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi

πŸ‘« *Bagi anda yang belum memiliki anak*
πŸ“– Membacalah!
πŸ“· Dokumentasikan kegiatan membaca anda
πŸ’­ Diskusikan dengan suami tentang buku yang sudah dibaca
πŸ“ Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi

πŸ‘°πŸ» *Bagi anda yang belum menikah*
πŸ“– Membacalah!
πŸ“· Dokumentasikan kegiatan membaca anda
πŸ“ Rimbunkan pohon literasi dengan buku-buku yang sudah anda baca.


❕Gunakan hashtag
#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

❗Bagi anda yang menggunakan blog, tambahkan label
*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*For Things To Change, I Must Change First*

⏳ Periode Tantangan: 
8-24 Juni 2017

Kirimkan tugas anda melalui link berikut:


πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

Sabtu, 03 Juni 2017

Tour to Jogjakarta

Project keluarga yang sudah lama dinanti adalah tour ke jogjakarta. Asyik liburan telah tiba,hore hatiku gembira.

Menjadi topik pembicaraan dalam obrolan keluarga tentang persiapan, pelaksanaan, kegiatan, kesehatan selama tour, penginapan, target, berbagi peran, persiapan kendaraan, makanan dan minuman, sounding ke syaina, dana untuk tour dan pembagian dana dll.Di rangkum dalam papan keluarga.



Tahap persiapan
Mulai dari membuat check list barang bawaan sampai packing. Umi bertugas membuat list barang bawaan dan eksekusi ke dalam koper dibantu oleh syaina sebagai tim hore.




Abi bertugas menyiapkan dan service kendaraan, mencari informasi penginapan dan booking penginapan.

Belajar dari pengalaman tahun lalu yang bisa dibilang gagal liburan karena harus pulang ditengah jalan sebelum liburan selesai. Beberapa penyebabnya adalah stamina syaina yang kurang fit, berangkat terlalu pagi,mood syaina kurang bagus, syaina tidak sempat salaman dengan eyangnya karena masih tertidur dan syaina yang tidak menyukai perjalanan malam hari.Akhirnya kami memutuskan untuk berangkat jum'at pagi, 19 Mei 2017 dengan berpamitan pada uti dan aung, wajah sehat dan sumringah dari syaina membuat kami tenang dan semangat untuk tour. Segala persiapan telah selesai dan saatnya let's go to jogjakarta.

Dalam perjalanan syaina lebih banyak tidur. Sesekali bermain dengan kami. Singgah di salah satu pom bensin di kebumen.Terdapat area bermain anak, syaina spontan mengajak kami bermain sambil makan snack. Tampaknya ananda sangat menikmati perjalanan ini, wajahnya berbinar.


Sekitar setengah jam kami bermain,kemudian kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Sekitar jam 2 siang kami tiba di hotel tulip. Alhamdulillah syaina langsung bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Syaina membantu saya dan abi membawa barang dari mobil ke kamar hotel. Syaina langsung istirahat.

Sore hari kami mulai menjelajah kota jogjakarta. Mencari beberapa kebutuhan kami. Entah apa yang membuat kami menyukai suasana kota gudeg tersebut. Perasaan nyaman dan khas jogja yang membuat kami selalu ingin berkunjung kembali ke jogja. Menikmati malam di malioboro, makan malam dan melihat pertunjukkan seni di jalan malioboro. 





Hari kedua kami bersiap untuk jelajah taman sari dan keraton jogjakarta. Tujuannya adalah untuk wisata sejarah agar syaina kaya wawasan dan tour de talent beberapa profesi yang ada disana. Di taman sari dan keraton kami belajat sejarah tentang istana dan kehidupan keraton.Kebetulan sedang ada pagelaran wayang. Moment yang cocok untuk berkenalan langsung dengan budaya jawa yaitu wayang. Apa itu wayang? Siapa saja tokoh dibalik pertunjukan wayang? Bagaimana bentuk wayang? Jenis wayang? Alat musik pengiring pagelaran wayang? Dll. Seolah tidak ingin kehilangan moment, kami mendokumentasikan beberapa kegiatan kami disana. 










Jumat, 02 Juni 2017

Nikmat sakit syaina

Hari ini konsentrasi dan fokus saya penuh pada ananda yang sedang diberi nikmat sakit. Dibalik nikmat sehat terdapat nikmat sakit yang memberikan arti akan pentingnya menjaga kesehatan. Hari ini tepat hari pertama syaina masuk IGD sebuah RS swasta dan di rawap inap karena kondisinya dengan demam tinggi 39.1 derajat celcius,diare selama dua hari dan muncul tanda dehidrasi ringan-sedang,tidak mau makan dan minum serta minum obat sejak pagi setelah dibawa periksa ke dokter. Naluri seorang ibu yang khawatir akan kondisi anaknya,membuat saya dan abi tanpa pikir panjang langsung membawa ananda ke RS.
Seminggu setelah tour ke jogja, pulang dengan membawa sejuta cerita bahagia.

Hari jum'at tanggal 25 mei 2017,sehari menjelang puasa ramadhan. Berawal saat syaina tidak mau diajak saya dan abi ke acara seminar parenting. Berlanjut dengan hari senin,kami ajak belanja keperluan apotek. Syaina memberi signal bahwa ananda tidak mau ikut sambil berkata "umi tah pergi-pergi terus, kan cape".Seolah saya tidak bisa menangkap, memahami dan berempati atas kata-kata dan sikapnya. Saya malah memaksa ananda untuk tetap ikut kami pergi, dengan pertimbangan di rumah tidak ada yang menjaga karena utinya sibuk dengan rutinitas beliau. Saya tidak tega jika harus menitipkan ananda kepada utinya. Selama perjalanan belanja syaina menikmatinya, sambil bermain paytrend sebagai orang yang sedang belanja disupermarket. Ditengah kegiatan belanja,tiba-tiba saya mendapatkan kabar duka bahwa uyut telah kembali ke rahmatullah. Inalillahi wa ina ilaihi rojiun.... 




Akhirnya kami memutuskan untuk memotong kegiatan belanja kami. Kami langsung bergegas menuju kediaman uyut untuk melihat proses pemakaman uyut.
Syaina sudah menunjukkan penurunan daya imun,diawali dengam batuk,pilek dan badan hangat. Kami pikir itu hanya batuk pilek biasa yang akan sembuh dengan sendirinya seperti waktu-waktu lalu. Selasa pagi kami berangkat ke purwokerto untuk melanjutkan belanja yang belum selesai kemarin. Syaina yang batuk pilek masih tampak ceria dan menikmati perjalanan kami. Banyak makan dan banyak minum.Saya pikir it's OK!


Kamis sore kami ajak ke tempat pijat karena khawatir kecapean dan badan ananda sakit. Badan sudah mulai demam tinggi. Saat itu,saya cek suhu badannya menunjukkan angka 39,5 derajat celcius.




Demam sepanjang malam membuat saya tidak bisa tidur berlanjut sampai jum'at siang. Ananda sudah tidak mau makan, minum, dan minum obat. Disertai muntah dan diare. Akhirnya kami bawa ke rumah sakit. Menurut diagnosa dokter, syaina didiagnosa sementara radang usus.Saya kembali flashback terhadap asupan makan ananda selama ini.Evaluasi dan fokus pada proses pengobatan ananda. 

Yups, rawat inap artinya syaina harus menghadapi tantangan untuk adaptasi beberapa hari kedepan di RS. Tantangan terberat adalah ketika syaina untuk kali pertama harus diinfus,otomatis harus berhadapan dengan jarum suntik.Saya sounding dan yakinkan bahwa Allah didekat kita. Ini salah satu cara ikhtiar kita untuk sembuh ya nak. Saya khawatir ada penolakan histeris dari syaina.Tetapi diluar dugaan, ketika perawat memasang infus, syaina saya peluk dan terus sounding. Alhamdulillah lancar jaya,tanpa ada jeritan dan penolakan histeris dari syaina. 




Bahwa sehat sangat berharga
Bahwa sehat sangat penting
Bahwa sehat adalah nikmat allah yang tak ternilai
Bahwa sakit adalah nikmat allah agar kita tahu apa arti sehat. 
Sakit dan sehat adalah kehendak-Nya. 
Allah yang maha memberikan kesembuhan dan memberikan sakit. 
Bahwa Allah sayang dengan syaina, sehingga syaina disuruh untuk banyak istirahat, makan, minum dulu. 
Insya Allah syaina bisa sembuh lagi dan kita terus berdoa minta kesembuhan sama Allah.