Jumat, 02 Juni 2017

Nikmat sakit syaina

Hari ini konsentrasi dan fokus saya penuh pada ananda yang sedang diberi nikmat sakit. Dibalik nikmat sehat terdapat nikmat sakit yang memberikan arti akan pentingnya menjaga kesehatan. Hari ini tepat hari pertama syaina masuk IGD sebuah RS swasta dan di rawap inap karena kondisinya dengan demam tinggi 39.1 derajat celcius,diare selama dua hari dan muncul tanda dehidrasi ringan-sedang,tidak mau makan dan minum serta minum obat sejak pagi setelah dibawa periksa ke dokter. Naluri seorang ibu yang khawatir akan kondisi anaknya,membuat saya dan abi tanpa pikir panjang langsung membawa ananda ke RS.
Seminggu setelah tour ke jogja, pulang dengan membawa sejuta cerita bahagia.

Hari jum'at tanggal 25 mei 2017,sehari menjelang puasa ramadhan. Berawal saat syaina tidak mau diajak saya dan abi ke acara seminar parenting. Berlanjut dengan hari senin,kami ajak belanja keperluan apotek. Syaina memberi signal bahwa ananda tidak mau ikut sambil berkata "umi tah pergi-pergi terus, kan cape".Seolah saya tidak bisa menangkap, memahami dan berempati atas kata-kata dan sikapnya. Saya malah memaksa ananda untuk tetap ikut kami pergi, dengan pertimbangan di rumah tidak ada yang menjaga karena utinya sibuk dengan rutinitas beliau. Saya tidak tega jika harus menitipkan ananda kepada utinya. Selama perjalanan belanja syaina menikmatinya, sambil bermain paytrend sebagai orang yang sedang belanja disupermarket. Ditengah kegiatan belanja,tiba-tiba saya mendapatkan kabar duka bahwa uyut telah kembali ke rahmatullah. Inalillahi wa ina ilaihi rojiun.... 




Akhirnya kami memutuskan untuk memotong kegiatan belanja kami. Kami langsung bergegas menuju kediaman uyut untuk melihat proses pemakaman uyut.
Syaina sudah menunjukkan penurunan daya imun,diawali dengam batuk,pilek dan badan hangat. Kami pikir itu hanya batuk pilek biasa yang akan sembuh dengan sendirinya seperti waktu-waktu lalu. Selasa pagi kami berangkat ke purwokerto untuk melanjutkan belanja yang belum selesai kemarin. Syaina yang batuk pilek masih tampak ceria dan menikmati perjalanan kami. Banyak makan dan banyak minum.Saya pikir it's OK!


Kamis sore kami ajak ke tempat pijat karena khawatir kecapean dan badan ananda sakit. Badan sudah mulai demam tinggi. Saat itu,saya cek suhu badannya menunjukkan angka 39,5 derajat celcius.




Demam sepanjang malam membuat saya tidak bisa tidur berlanjut sampai jum'at siang. Ananda sudah tidak mau makan, minum, dan minum obat. Disertai muntah dan diare. Akhirnya kami bawa ke rumah sakit. Menurut diagnosa dokter, syaina didiagnosa sementara radang usus.Saya kembali flashback terhadap asupan makan ananda selama ini.Evaluasi dan fokus pada proses pengobatan ananda. 

Yups, rawat inap artinya syaina harus menghadapi tantangan untuk adaptasi beberapa hari kedepan di RS. Tantangan terberat adalah ketika syaina untuk kali pertama harus diinfus,otomatis harus berhadapan dengan jarum suntik.Saya sounding dan yakinkan bahwa Allah didekat kita. Ini salah satu cara ikhtiar kita untuk sembuh ya nak. Saya khawatir ada penolakan histeris dari syaina.Tetapi diluar dugaan, ketika perawat memasang infus, syaina saya peluk dan terus sounding. Alhamdulillah lancar jaya,tanpa ada jeritan dan penolakan histeris dari syaina. 




Bahwa sehat sangat berharga
Bahwa sehat sangat penting
Bahwa sehat adalah nikmat allah yang tak ternilai
Bahwa sakit adalah nikmat allah agar kita tahu apa arti sehat. 
Sakit dan sehat adalah kehendak-Nya. 
Allah yang maha memberikan kesembuhan dan memberikan sakit. 
Bahwa Allah sayang dengan syaina, sehingga syaina disuruh untuk banyak istirahat, makan, minum dulu. 
Insya Allah syaina bisa sembuh lagi dan kita terus berdoa minta kesembuhan sama Allah. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar