Rabu, 21 Juni 2017

Catatan penting milik umi

Waktu menjelang berbuka adalah waktu sibuk untuk menyiapkan hidangan buka puasa. Demikian juga ananda yang ikut sibuk membantu menyiapkan hidangan berbuka. Alhamdulillah ketika adzan berkumandang, kami duduk bertiga di ruang keluarga.Berdoa bersama menjadi keharusan sebelum menikmati hidangan buka puasa. Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah atas nikmat dan rezeki yang dilimpahkan kepada kami. Moment yang tepat untuk menumbuhkan fitrah iman ananda tentang indahnya puasa, rasa sayangnya Allah kepada kita atas limpahan nikmat yang diberikan.

Menyegerakan untuk berbuka dengan segelas air putih dan makanan/minuman yang manis. Waktu itu saya buat sop buah ditemani gorengan dan roti kesukaan ananda. Tidak lengkap rasanya jika gorengan tidak ditemani kecap dan saus.Diusia hampir 3 tahun, syaina masuk fase senang menirukan tingkah laku orang lain. Termasuk saat kami menyantap goreng dengan saus dan kecap.Ananda sibuk mengambil kecap dan memakan sedikit demi sedikit gorengan miliknya. Bincang-bincang keluarga pun semakin hangat. Dilanjutkan dengan shalat magrib. Hari itu, kami shalat magrib tidak berjamaah. Saat saya sedang shalat, tetiba ada suara abi memanggil saya: :Mi umi, sini....". Segera setelah selesai shalat, saya langsung menghampiri suara panggilan abi.

Dan terjadi insiden,ananda mengambil catatan pesanan barang di meja kerja saya. Catatan ini sangat penting untuk pemesanan barang keesokan harinya. Saya mengerjakannya hingga larut malam,sehubungan dengan hari raya sehingga perlu tambahan stok barang dan cukup menguras tenaga dan fikiran saya.

Ketika saya menghampiri ananda ternyata Selembar catatan pesanan barang tersebut sudah dibasahi oleh air sisa sop buah yang telah dicampur dengan kecap dan sebagian lain digunakan sebagai alas makanan (cimol) yang penuh minyak. Selembar catatan tersebut rusak dan basah penuh kecap dan beberapa lembar catatan penuh minyak. Entah apa yang sedang diimajinasikan ananda.Cimol tersebut disusun berbaris lurus diatas catatan penting milik saya. Sontak melihat tingkah ananda,saya tersenyum dan istighfar sejenak.Dan saya tidak menyangka terhadap solusi yang diberikan ananda pada kejadian ini.Ananda tahu bahwa itu adalah catatan penting milik saya.Ananda berusaha menenangkan saya dengan ucapan lugunya:
Ngga papa ngga papa mi.....
Nanti aku cuci dulu ya biar bersih...(sambil menuju kamar mandi).Dimasukkan kertas basah dan penuh kecap tersebut ke baskom berisi air bersih. Dan membawa catatan basah yang telah ananda cuci kepada saya dan berkata:
Mi ini udah dicuci,udah bersih ngga ada kecapnya lagi.Ngga papa ya.....Diakhiri dengan kata "maaf ya mi"

Lumer dan nyess langsung perasaan saya dibuatnya.Saya gendong dan peluk ananda.Tidak ada yang lebih berharga dari catatan itu dibandingkan dengan ketulusan dan kebesaran hati syaina. Ya allah bayiku yang sudah beranjak tumbuh besar (hampir 3 tahun) telah berhasil memberikan solusi pada kejadian ini dengan tenang dan penuh tanggung jawab.Ananda belajar tentang sebab akibat suatu perbuatan dan berhasil memberikan solusinya pada suatu kejadian,berani mengakui kekeliruan yang ananda lakukan dan meminta maaf.Hal ini membuat saya semakin yakin akan adanya fitrah (fitrah belajar) yang telah Allah instal dalam diri ananda. Sungguh fitrah ini perlu dan penting untuk ditumbuhkan dan dirawat agar tidak mati.Lewat kejadiaan ini saya dan suami belajar dari ananda bahwa kita tidak boleh terus fokus pada masalah tetapi harus fokus pada solusi. Anak usia 2 tahun 11 bulan saja bisa tenang mengatasi masalah dengan tenang dan solutif,malah kita sebagai orang dewasa seringkali fokus pada masalahnya saja,mengorek-orek sebab masalah, gegabah dan emosional menghadapi masalah,tidak berpikir untuk memberikan solusi dan terkadang kami sebagai orang dewasa menjadi pengecut untuk mengakui kesalahan yang telah kita perbuat dan mahal untuk meminta maaf.




Saya bersyukur kepada Allah karena saat itu respon saya bukan respon marah. Allah memberikan ketenangan kepada saya untuk menghadapi kejadian ini.Allah berikan kejutan lewat tingkah lucu dan solutif ananda dalam kejadian ini. Sungguh diri kita telah diinstal fitrah keayah bundaan untuk mendidik setiap anak kita.Lewat kejadiaan ini banyak hikmah dan pelajaran berharga.

Ya rabb bimbing hamba untuk terus belajar menjadi orang tua yang baik dan benar,berjalan di jalan-Mu,membersamai ananda,menumbuhkan dan merawat fitrah ananda dan keayah bundaan kami.Sesungguhnya hanya engkau lah yang Maha Mendidik.

Aamiin aamiin Ya rabbal 'alamin....



#Portofoliosyaina
#Fitrahbelajar
#KeluargaPelemKalih(KPK)

1 komentar:

  1. Kereeeeennn Lin....Inspiratif buat calon ibu2 yg lain..👍👍

    BalasHapus