Sabtu, 22 April 2017

*MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, MENDAMPINGI DENGAN BENAR*

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang  Materi #4_


Dulu kita adalah anak/murid yang selalu menerima apa saja yang diberikan orangtua/guru kita, apabila ada hal-hal yang belum kita pahami, lebih cenderung diam, tidak berani untuk menanyakan kembali. Karena paradigma yang muncul saat itu, banyak bertanya dianggap bodoh atau mengganggu proses pembelajaran.

 Itu baru tingkat pemahaman, guru/orangtua kita sangat sedikit yang mau memahami bagaimana cara kita bisa belajar dengan baik, yang ada kita harus menerima gaya orangtua/guru kita mengajar.

 Sehingga  anak yang gaya belajarnya tidak sesuai dengan gaya mengajar guru/orangtuanya, akan masuk kategori “siswa dengan tingkat pemahaman rendah” dan kadang mendapat label “bodoh”.

Jaman berubah, dan terus akan berubah. Sudah saatnya kita harus mengubah paradigma baru di dunia pendidikan. 

Dari sisi orangtua/pendidik:

*Apabila anak tidak bisa belajar dengan cara/gaya kita mengajar, maka kita harus belajar mengajar dengan cara mereka BISA belajar*

Dari sisi anak/siswa:

*Setiap anak/siswa PASTI BISA belajar dengan baik, setiap anak akan belajar dengan CARA yang BERBEDA*

Sudah saatnya kita belajar memahami gaya belajar anak-anak ( Learning Styles) dan memahami gaya mengajar kita sebagai pendidik ( Teaching Styles ) karena kedua hal tersebut di atas akan berpengaruh pada gaya bekerja kita dan anak-anak ( Working Styles ).

Karena kalau tidak, kita dan anak-anak akan masuk kategori masyarakat buta huruf abad 20, yang didefinisikan Alvin Toffler sbb :

*Mereka yang dikategorikan buta huruf di abad 20 bukanlah individu  yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali belajar*

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang gaya belajar ada baiknya kita memahami terlebih dahulu untuk apa anak-anak ini harus belajar. 


 Ada 4 hal penting yang menjadi tujuan anak-anak belajar yaitu :

a.Meningkatkan Rasa Ingin Tahu anak ( Intellectual Curiosity)

b. Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasinya ( Creative Imagination)

c. Mengasah seni / cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu ( Art of Discovery and Invention)

d.Meningkatkan akhlak mulia anak-anak ( Noble Attitude)

Fokuslah kepada 4 hal tersebut selama mendampingi anak-anak belajar. Buatlah pengamatan secara periodik, apakah rasa ingin tahunya naik bersama kita/selama di sekolah? Apakah kreasi dan imajinasinya berkembang dengan bagus selama bersama kita /selama di sekolah? Apakah anak-anak suka menemukan hal baru, dan keluar *Aha! Moment*( teriakan “Aha! Aku tahu sekarang” atau ekspresi lain yang menunjukkan kebinaran matanya) selama belajar?

 Apakah dengan semakin banyaknya ilmu yang anak-anak dapatkan di rumah/di sekolah semakin meningkatkan akhlak mulianya?



Setelah memahami tujuan anak-anak belajar baru kita memasuki tahapan-tahapan memahami berbagai gaya belajar anak-anak.Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. 


Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. 

Modalitas belajar adalah cara informasi masuk ke dalam otak  melalui indra yang kita miliki. 

Tiga macam modalitas belajar anak:

☘Auditory  : modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita, dialog, dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu, syair, dan hal-hal lain yang terkait.

☘ Visual : modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel diagram, grafik, serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.

☘ Kinestetik: modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi, koordinasi, dan hal-hal lain yang terkait.
             

Mari kita pahami gaya belajar tersebut secara detil, kita pahami ciri-cirinya dan bagaimana strategi kita untuk mendampingi anak-anak dengan gaya belajarnya masing-masing.


📌GAYA BELAJAR VISUAL ( Belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi anak yang bergaya belajar visual, mata / penglihatan (visual) memegang peranan penting dalam belajar, dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan ibu/guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.

Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya/ibunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. 


📌 Ciri-ciri gaya belajar visual :

🌷Bicara agak cepat

🌷Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi

🌷Tidak mudah terganggu oleh keributan

🌷Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar

🌷Lebih suka membaca dari pada dibacakan

🌷Pembaca cepat dan tekun

🌷Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata

🌷Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato

🌷Lebih suka musik 

🌷Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

📌Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

📝Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

📝Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

📝Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.

📝Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).

📝Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.


📌GAYA BELAJAR AUDITORI (belajar dengan cara mendengar)


Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara. Anak yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka ibu/ guru sebaiknya harus memperhatikan siswa/anaknya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru/ibu katakan. 

Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori dibandngkan dengan mendengarkannya. 

Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

            
📌Ciri-ciri gaya belajar auditori :

🌷Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri

🌷Penampilan rapi

🌷Mudah terganggu oleh keributan

🌷Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat

🌷Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

🌷Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca

🌷Biasanya ia pembicara yang fasih

🌷Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

🌷Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

🌷Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual

🌷Berbicara dalam irama yang terpola

🌷Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara


📌 Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

📝Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.

📝Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

📝Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

📝Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

📝Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.


📌  GAYA BELAJAR KINESTETIK (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)


Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Anak  yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan


📌  Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :

🌷Berbicara perlahan

🌷Penampilan rapi

🌷Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan

🌷Belajar melalui memanipulasi dan praktek

🌷Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

🌷 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca

🌷Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita

🌷Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

🌷Menyukai permainan yang menyibukkan

🌷Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu

🌷Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.


📌Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:

📝Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

📝Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).

📝Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

📝Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.


📝 Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik


Ketika belajar memahami anak-anak, sejatinya kita sedang belajar memahami diri kita sendiri. Apabila bunda semuanya bisa melihat gaya belajar anak-anak karena sering mengamati perkembangan mereka, maka kitapun akan dengan mudah mengamati gaya belajar kita, gaya mengajar kita dan gaya bekerja kita.


 Hal ini akan lebih membuat kita bahagia menjalankan proses belajar. Dijamin proses belajar juga tidak akan pernah berhenti dari buaian sampai ke liang lahat.



Anak-anak sangat menyukai bermain, karena energi yang dimunculkan ketika bermain tidak akan pernah habis. Apabila kita bisa memaknai belajar dan bekerja selayaknya anak-anak bermain, sudah dapat dibayangkan betapa asyiknya belajar dan bekerja dalam kehidupan ini. Karena setiap saat anak-anak akan menemukan energi yang terbarukan dalam proses belajarnya dan kita akan mendapatkan energi yang terbarukan dalam proses bekerja.


*Don’t Teach me , I Love to Learn*

 Salam Ibu Profesional,



/Tim Fasilitator Bunda Sayang/


📚Sumber Bacaan:

_Gordon Dryden and JeanetteVos, The Learning Revolution, ISBN-13: 978-1929284009_

_Barbara Prashing, The Power of Learning Styles, Kaifa, 2014_

_Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Memahami Gaya Belajar Anak, GazaMedia, 2016_















Jumat, 21 April 2017

Visit to SABar (Sekolah Alam Baturaden)


Ini adalah kali kedua kami berkunjung ke SABar (sekolah Alam Baturaden).Kami suka dengan suasana disana. Suasana alam yang begitu kental dan sejuk. Membuat hati dan pikiran lebih tenang. Cocok untuk menemani anak-anak belajar.

Kami menghadiri acara yang diselenggarakan oleh SABar yaitu pengenalan SABar dan launching SMP SABar.Acara ini gartis dan sebagai tiket masuk kami dihimbau untuk membawa kardus dan botol bekas. Disambut dengan pertunjukan seni musik perkusi dengan alat musik dari barang-barang bekas seperti ember dan jerigen. Menghasilkan irama musik yang apik.


Tahap selanjutnya adalah jelajah hutan sabar. Tempat anak-anak belajar dan bermain

Station pertama
Distation ini kami dikenalkan dengan salah satu kurikulum sabar yaitu mengaji. Hafalan qur’an bagi anak-anak umur 7 tahun ke atas. Disertai arti dan maksud setiap ayat. Ada yang menarik perhatian syaina saat itu. Beberapa karya anak-anak SABar berbahan dasar barang bekas seperti botol bekas, kertas bekas, kardus disulap menjadi karya benda berbagai bentuk.Kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak, meningkatkan kreativitas anak untyk menghasilkan karya. Syaina melihat, meraba dan memainkan karya-karya tersebut.
Disamping station ini terdapat area pengumpulan sampah (bank sampah).Para peserta mengumpulkan tiket masuk yang dibawa.

Station kedua
Station ini disebut station eksplorasi.Di station ini anak-anak belajar tentang satu tema yaitu camping.Dari satu tema ini dapat dipelajari banyak mata pelajaran seperti IPA,IPS dan matematika, Bisnis, dll. Biasanya disebut sebagai tema terintegrasi. Anak-anak belajar tentang tenda, kegiatan khas camping seperti membakar jagung, dll.



Station ketiga
Kegiatan distation ini adalah menanam.Kami disuguhkan dengan praktek menanam secara langsung menggunakan alat dan bahan yang ada. Banyak manfaat yang diperoleh dalam kegiatan ini,seperti menumbuhkan kelembutan pada anak dan yang paling penting adalah menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian tanaman dan alam.



Station keempat
Distation ini kami dikenalkan dengan kegiatan didalam ruangan dipenuhi dengan karya anak-anak dari bahan bekas dan beberapa mainan khas anak-anak. Sebuah tempat yang terbuat dari kayu tampak seperti gubug dan beratapkan jerami/ijuk.Bukan ruangan seperti pada umumnya yang berupa gedung megah dilengkapi dengan banyak fasilitas. Kesederhanaan ruangan ini dilengkapi suasana alam yang sejuk tidak menjadikan keterbatasan bagi anak-anak untuk belajar. Disini setiap anak mendapatkan kesempatan dan fasilitas belajar yang sama termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK).Anak-anak ABK ini kemudian tidak diasingkan dengan anak-anak lain  yang “secara fisik dan mental normal”.Ada fasilitas yang menarik di SABar untuk ABK yaitu disediakan terapis dan psikolog untuk mendukung kegiatan belajar anak. Setiap anak difasilitasi oleh para fasilitator untuk menemukan bakat yang ada pada masing-masing anak. Berada pada satu sekolah bukan berarti harus diseragamkan dalam semua hal termasuk dalam hal bakat.Setiap anak itu unik dan masing-masing dari mereka memiliki bakat yang unik pula.





Station kelima
Station ini disebut sebagai student Scout. Disini anak-anak belajar tentang leadership.Demo berbagai kegiatan yang berkaitan dengan leadership dan kami dilibatkan untuk merasakannya. Disetiap station memiliki dokumentasi foto sebagai kenang-kenang,penyemangat dan dokumentasi penting.




Station keenam
Station ini adalah yang kami tunggu setelah berkeliling menjelajahi hutan SABar.This is market day. Jangan dibayangkan bahwa disini banyak orang yang berjualan.Semua penjual disini adalah siswa-siswi SABar.Mereka berlatih bisnis dengan menjual makanan hasil olahan sendiri. Ada yang menjual siomay, burger, sushi, roti dll. Menikmati makanan karya anak-anak ditambah jamuan teh dari SABar dan suasana alam yang khas memberikan perasaan damai bagi kami. Suasana kebersamaan yang menyenangkan.





Station ketujuh
Station terakhir dari penjelajahan kami saat itu. Kembali disuguhkan dengan musik perkusi. Ada yang berbeda dari musik perkusi kali ini yaitu seorang anak kelas satu SD dengan bakatnya memaikan irama musik perkusi dan berkolaborasi dengan kakak-kakak fasilitator.Ikut merasa bahagia melihat seorang anak berbinar matanya ketika ia melakukan kegiatan yang ia sukai. Ada yang menarik distation ini yaitu acara ini dipandu oleh seorang ABK bernama danish. Danish terlihat saat berbinar ketika menjadi seorang MC. Kata-kata yang keluar dari danish sangat khas dan apik sebagai MC pada umumnya.Begitu menjiwai perannya sebagai MC. Ditemani oleh kakak fasilitator,danish berhasil memandu acara hingga akhir acara. Station ini adalah station sharing dari anak-anak yang tergabung dalam OSISTA (salah satu organisasi pecinta alam baturaden). Anak-anak seumuran kelas 5-6 SD meceritakan pengalaman dan hikmah dalam mendaki gunung dan live in disana untuk beberapa hari. Pengalaman dan berbagai hikmah yang luar biasa dari kegiatan tersebut. Anak-anak berbaur langsung dengan alam, belajar bersama alam, memperkaya wawasan agar kaya gagasan. Belajar tentang teamwork, bertahan hidup dilingkungan gunung, dll.








Itulah tentang sekelumit cerita tentang perjalanan kami berkunjung di SABar.Pengalaman baru yang membuka wawasan dan memberikan banyak hikmah bagi saya dan keluarga.


Rangkaian kegiatan kunjungan ke SABar


Pendidik pertama dan utama tetap pada ayah bunda. Membantu anak menumbuhkan fitrahnya secara paripurna adalah tugas kami sebagai orang tua (fasilitator anak). Berbekal percaya dan yakin bahwa setiap orang tua sudah instal ilmu parenting oleh Allah untuk mendidik anak-anaknya dan terus menumbuhkan fitrah keayah bundaan yang telah Allah instal. Percaya bahwa setiap anak itu unik. Allah akan memampukan orang yang terpanggil bukan memanggil orang yang mampu.Tetap rileks dan optimis.



#ODOPfor99days
#FBE

Rabu, 12 April 2017

Go bycycle


Gagasan:
Karena rutinitas pekerjaan kami setiap hari,membuat kami mengesampingkan olahraga.Seolah olahraga bukan prioritas utama.Lambat laun kami menyadari akan pentingnya gaya hidup sehat.Salah satunya dengan rutin berolahraga.

Muncul ide family project yaitu bersepeda.Kami ingin semua anggota keluarga aktif bersepeda setiap hari minimal 30menit.Kami memutuskan ke toko sepeda dan memilih sepeda yang cocok untuk kami.Dengan harga yang pas dikantong kami,akhirnya kami membeli 2 buah sepeda berwarna merah untuk abi dan berwarna pink untuk umi.Khusus untuk syaina kami buatkan tempat duduk yang dipasang dibagian depan sepeda milik abi.Tujuannya agar syaina bisa menikmati indahnya ciptaan-Nya setiap kami berkeliling naik sepeda ke kampung.Alhamdulillah lingkungan tempat tinggal kami dipenuhi pemandangan alam yang indah.Kami bisa menikmatinya setiap hari.Setiap hari kami berdiskusi tentang rute perjalanan kami.
Setiap akhir pekan kami bersepeda menuju car free day ajibarang.Berbekal minum dan sejumlah keperluan lainnya kami bersepeda bersama.Selain sehat,kegiatan ini memberikan beberapa keuntungan bagi kami yaitu memperkaya wawasan,meningkatkan kebersamaan keluarga,aktifnya family forum,mengukur temperatur keharmonisan keluarga.

Kami sangat senang dan menikamati kegiatan ini.Bahkan bersepeda adalah kegiatan yang paling dinanti setiap hari.Syaina sangat senang jika diajak kami bersepeda keliling kampung.






Pimpro:Abi
Abi bertugas memimpin dan memandu perjalanan,mengecek kondisi sepeda dan bertanjungjawab atas kondisi sepeda.
Umi bertugas menyiapkan bekal setiap tour.
Syaina sebagai tim hore.



Biaya:
modal awal membeli 2 unit sepeda+tempat duduk untuk syaina.
Setiap tour:air minum dan snack serta keperluan pendukung lainnya.



Waktu pelaksanaan:
Setiap hari selama tiga puluh menit pada pagi atau sore hari.
Khusus hari minggu selama 2-3 jam ke CFD ajibarang.







#ODOPfor99Days

Selasa, 11 April 2017

Bermain Bersama alam seri mengenal Metamorfosis kupu-kupu.


Kami memiliki kebun sederhana di belakang rumah.Terdapat pohon kedondong yang menarik perhatian kami.Di pohon tersebut terlihat banyak ulat dan kepompong yang siap bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.Jumlah ulat yang begitu banyak di pohon tersebut menyebabkan kami memutuskan untuk menebang pohon tersebut.Tujuannya adalah agar tidak menggangu kegiatan berkebun kami yang sedang menanam beberapa jenis sayuran.Syaina mulai berkenalan dengan kepompong.Memancing anak agar pintar bertanya (5W&1H) dan menumbuhkan fitrah belajar ananda.


Apa itu kepompong?
Asal mula kepompong?
Bagaimana bisa bertahan hidup?
Bagaimana cara kepompong berubah menjadi kupu-kupu?
Dimana rumah kepompong?
Kapan kepompong berubah menjadi kupu-kupu?
Kenapa kepompong bisa berubah menjadi kupu-kupu?
Siapa yang mengatur metamorfosis kepompong menjadi kupu-kupu?

Kepompong


Inilah wujud kepompong yang kami temukan ditanah saat pohon kedondong telah ditebang.Subhanalloh syaina bisa melihat begitu indah ciptaan-Nya.Kepompong terlihat seperti sulaman emas.


Karena tidak mugkin mengamati perubahan kepompong menjadi kupu-kupu saat itu juga,saya dan syaina mencoba mencari sumber informasi dari you tube untuk melihat metamorfosis kupu-kupu.Dari video tersebut syaina belajar bagaimana tahapan metamorfosis kupu-kupu mulai dari telur_ulat_kepompong_kupu-kupu.

Metamorfosis kupu-kupu

Terlintas ide untuk membuat kupu-kupu dari kardus bekas.Kami mencoba untuk membuatnya.Jadilah sebuah kupu-kupu berbahan kardus yang siap dimainkan dan diimajinasikan.Syaina berimajinasi menjadi kupu-kupu.Mempraktekan gaya terbang kupu-kupu.Mencari makan,hinggap diranting pohon dan bunga.






#ODOPfor99days





Kamis, 06 April 2017

Play date Melukis dengan tepung warna


Keluarga kami tinggal dilingkungan yang terbatas ekonomi dan ilmu pengetahuan terutama parenting.Pandangan bahwa mendidik anak tidak perlu ilmu dan mengalir apa adanya.Pola asuh yang turun temurun dari orang tua terdahulu.

Syaina memiliki banyak teman bermain dilingkungan tempat tinggal kami.Perbedaan pola asuh membuat saya memilih metode imunitas dibandingkan sterilitas ketika syaina bermain dengan teman-temannya yang berbeda pola asuh.Teman-teman syaina biasa dibesarkan dengan teriakan,kemarahan bahkan kekerasan fisik dari orang tua mereka.Mereka sering mendapatkan intervensi ketika bermain,sering dikatakan nakal dan rewel untuk hal-hal sepele yang dilakukan oelh anak-anak seusianya.Hal ini membuat hati saya tergerak untuk mencoba memfasilitasi anak-anak bermain tanpa banyak intervensi.Mencoba mematahkan anggapan orang tua mereka yang sering menganggap anak-anak mereka rewel dan nakal.

Saya fasilitasi play date sederhana yaitu melukis dengan cat tepung warna-warni.Diawali dengan mecari pelepah pohon pisang sebagai kuas.Sebagai kanbas kami gunakan kertas buram yang sudah tidak terpakai.Tahap selanjutnya adalah membuat tepung warna.Cara membuat tepung warna sangat mudah.Saya menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasar,ditambahkan air secukupnya,diaduk sampai adonan tepung merata dan tambakan pewarna makanan secukupnya.Saya menggunakan pewarna makanan yang ramah dan aman bagi anak.

Prinsipnya adalah memanfaatkan apa yang ada,tidak mengada-ada.

Pasukan krucils siap corat caret melukis indah.Ayo berkreasi!
Setiap anak memiliki satu kanvas,satu kuas dan melukis dengan tepung warna secara bergantian.Masing-masing anak berimajinasi tentang lukisannya.Ada yang melukis pohon,daun,bunga,dll.Ada juga yang hanya melihat dan sebagai tim hore.Tidak menjadi masalah,Bermain bersama tidak harus seragam.Perbedaan membuat kita semakin kaya.Selain meningkatkan intelectual curiosity anak,creative imajination anak juga naik.Mereka sangat menikmati permainan ini,mata dan wajah mereka tampak berbinar dan senang.Tidak ada beban,tidak ada intervensi,tidak saling menggurui.Semua anak bebas berkreativitas sesuai keinginan masing-masing.
Selesai melukis,mereka menjemur hasil karyanya.Saat itu panas sinar matahari sangat bagus.
Dan….
Hasil karya mereka diberi nama dan ditempel ditembok.Masing-masing anak foto dengan hasil karyanya.Diakhiri dengan berfoto bersama-sama.Hasil karya mereka dibawa pulang dan di pajang dirumah masing-masing.

Sebagai fasilitator saya sangat senang melihat anak-anak bahagia,menikmati permainan mereka.Tidak ada tekanan pada mereka.Tidak ada anak nakal dan rewel seperti yang dipirkan orang tuanya.Bermain sambil belajar.

Siap menjadi fasilitator di play date berikutnya.SEMANGAT!!





#ODOPfor99days

Senin, 03 April 2017

Berkenalan dengan keong dan mengenal ekosistem sawah.

Nama:Naura syainala maritza
Usia: 2 tahun 8 bulan
Hari dan tanggal: Senin, 3 Maret 2017



Siang ini saya dan syaina berencana untuk bermain bersama alam yaitu mencari keong disawah dan berkenalan dengan keong.Rumah kami terletak didekat sawah dan gunung.Pemandangan alam tersebut bisa kami nikmati setiap hari.Berawal saat kami melihat eyang kakung berkebun,kami pun berpetualang melihat tanaman dan hewan di kebun tersebut yang terletak didekat sawah.Kami melihat ada seekor keong diperairan dekat sawah.Akhirnya kami bergegas mengambil botol plastik air mineral untuk dijadikan akuarium.Memanfaatkan apa yang ada,tidak mengada-ada.


Petualangan mencari keong disawah dimulai.Kami menelusur disetiap sisi sawah untuk mencari keong.Sampai disuatu gubuk dan kami singgah digubuk tersebut.Gubuk yang terletak ditengah-tengah sawah.Kami menemukan beberapa keong yang berukuran kecil sampai besar.Kami pindahkan beberapa keong dengan berbagai ukuran ke dalam akuarium buatan yang kami bawa.Syaina yang awalnya takut memegang keong,akhirnya mau memindahkan keong dari sawah ke akuarium buatan.


Mengambil keong disawah dan meletakkannya ke dalam aquarium buatan


Setelah terkumpul beberapa keong,kami mengamati gerak-gerik keong tersebut.Ada yang mulai mengeluarkan bagian tubuh keong seperti kepala dan matanya,kemudian mulai bergerak.Kami belajar bagian tubuh keong,bagaimana keong bisa bergerak dalam air,dimana tempat tinggal keong,makanan keoang,dan semua hal yang bisa kami gali dari keong ciptaan Allah SWT.


Mengamati gerak-gerik keong


Sambil menikamti pemandangan sawah dan gunung,disekitar gubuk tumbuh bunga berwarna putih dari sayur kangkung milik petani.Syaina meminta saya untuk memetik bunga kangkung tersebut dan meletakkannya ditelinga kanan dan kiri.Sambil menari ala tarian bali,tampak berbinar-binar matanya.Sambil bercerita tentang apa saja yang kami temukan disawah.




Belajar bisa dimana saja,kapan saja dan dengan siapa saja.Mengenal indahnya ciptaan Allah.



Ditulis oleh: Linda Kurniawati



#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar
#Portofolio.FBE.Syaina
#Day1to7days
#Periodemaret2017
#Fitrah keimanan,fitrah indera dan fisik,fitrah belajar dan nalar.