Jumat, 25 Januari 2019

Aku ingin ke ka'bah

Hari ini saya menemani syaina ke salah satu bank syar'i untuk membuka rekening tabungan untuk syaina. Beberapa waktu lalu syaina mengungkapkan keinginannya untuk naik pesawat ke ka'bah. Masya allah keinginanmu sungguh mulia nak. Dan ini perlu ditindak lanjuti dengan serius. Bukan hal yang mustahil bahwa ketika anak-anak memiliki cita-cita maka kami orang tuanya menemani ananda berproses mewujudkan keinginannya. Kami tidak ingin menggantungkan keinginan anak pada keterbatasan kami. Anak-anak adalah milik Allah maka kami mencoba untuk berserah diri pada allah yang maha Kaya. Tugas kami adalah ikhtiar. Salah satu ikhtiarnya adalah menabung. 

Kami berusaha mengajak syaina menabung setiap ananda memiliki keinginan untuk membeli sesuatu yang ananda butuhkan bukan hanya sekedar ingin. Syaina sedang belajar menabung walaupun belum konsisten setiap hari. 

Syaina dibantu umi menghitung uang yang sudah ananda kumpulkan dicelengan "toples" dan terkumpul uang sekitar seratus lima puluh ribu rupiah. Syaina memilih untuk membuka tabungan di bank syar'i dipurwokerto. Proses registrasi berjalan. Syaina memberikan uang yang akan ditabung ke customer service. Setelah beberapa saat, buku tabungan jadi. Syaina terlihat bahagia melihat namanya tertulis di buku tabungannya.





Ikhtiar kami dimulai dari mengunjungi bank untuk mencari tahu apa persyaratan yang diperlukan, membuat buku tabungan, belajar konsisten menabung dan hal-hal apa yang harus dipersiapkan mulai dari sekarang.

Next day, umi mencoba membantu  menuangkan mimpi syaina dalam vision board.Tujuannya agar kami selalu ingat akan mimpi kami, menacap kuat dalam ingatan dan langkah kami.Sehingga harapan kami, suatu saat nanti Allah mengizinkan mimpi syaina terwujud. Aamiin....




Dalam vision board itu,umi menulis hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan alasan mengapa syaina memiliki keinginan ke baitullah.
Kata syaina:
Aku ingin lihat ka'bah
Aku ingin naik pesawat
Aku ingin lihat masjid nabawi
Aku ingin lihat kuburannya rasulullah
Aku ingun lihat bukit safa & marwah dan minum air zam-zam.

Umi speachless, umi merinding dan mengaminkan setiap doa yang kau panjatkan nak. Semoga Allah memudahkan proses dan langkahmu ya nak. Aamiin....

Beberapa hari yang lalu saya mencoba memenuhi janji saya ke syaina untuk membuat replika kabah dan manasik haji/umrah. Yah, impiannya ingin melihat kabah, membuatnya sangat berghairah menagih janji uminya sebagai bentuk imajinasi mewujudkan mimpinya.

Awalnya mikir dulu mau bikin pakai apa ya replika kabahnya? Memanfaatkan apa yang ada dirumah dan tidak mengada-ada. Berusaha untuk tidak nyampah, bahan yang dipakai bisa di reuse kembali. Ada kardus, kerudung umi warna hitam sebagai simbol warna utama kabah dan pernak-pernik yang bisa dimanfaatkan untuk berkreasi membuat replika kabah. Kegiatan ini meningkatkan ICAN ananda. Intellectual curiosity naik, ngulik tentang:
Apa saja bagian kabah?
Kapan kabah didirikan?
Bagaimana sejarah kabah didirikan?
Siapa yang mendirikan kabah?
Bagaimana tatacara haji/umrah?
Dimana letak kabah?
Dll

Creative imajinationnya dan Art of discovery naik melalui kemampuan imajinasinya membuat kabah. Ananda memilih menggunakan jarum pentul untuk mengaitkan kain warna hitam (diimajinasikan sebagai kiswah) . Terlihat telaten banget saat mengerjakannya. Memakai pita warna kuning sebagai imajinasi tulisan ayat-ayat allah.
Selain membuat replika kabah. Syaina juga membuat karpet dimasjid nabawi. Ada sisa kain berwarna silver,ananda potong-potong menjadi beberapa bagian. Diatas kain tersebut ananda tambahkan renda bunga.
Saat ditanya,lagi buat apa nak? 
Buat karpet dimasjid nabawi. Ini ceritanya karpet bunga-bunga.
Masya allah imajinasimu😍.

Membuat miniatur kabah

Tak berhenti sampai disitu.Lanjut berbagi tugas, umi membuat imajinasi bukit safa marwah dan batu lempar jumroh.Simpel saja bukit safa marwah dibuat dari kardus dibentuk menyerupai bukit.Batu yang dipakai untuk melempar jumroh dibuat dari sisa kertas yang diremas-remas bersama. Seru.... 😍.

Syaina request membuat pesawat terbang. Waduh gimana ya caranya? AHA dikasih ide sama Allah, bikin kursi aja dari kardus seolah-olah sedang berada didalam pesawat. Hahahah. ..πŸ˜‚.

Sampai saatnya semua siap. Syaina tergopoh-gopong mengambil koper, mukena sebagai baju ihram dan beberapa baju miliknya. Ceritanya lagi packing persiapan berangkat ke mekah. Umipun diminta packing πŸ˜‚. Ada-ada saja idenya.Eh ada lagi idenya, katanya ceritanya kita jadi ibu dan bawa anak (boneka)πŸ˜†.Baiklah... Let's go! 



Next, kita menuju bandara dan naik pesawat (duduk diatas kardus πŸ˜‚) sambil mendengarkan lagu labaikallahuma labaik,berkisah tentang sejarah kabah, termasuk larangan menggunakan hp dalam pesawat. 

Akhirnya tiba dimekah. Kami lanjut ke hotel bersiap untuk memakai pakaian ihram (mukena) dan menjalankan proses umrah/haji berikut:
1. Tawaf di kabah. Berputar mengelilingi kabah 7x diawali dan diakhiri di hajar aswat (batu hitam dari syurga) sambil menyanyikan lagu labaikallah. Ananda berbinar sekali. 
2. Memegang batu hajar aswat seperti yang disunahkan rasulullah dan berdoa dimultazam. Umi menceritakan insya allah kalau kita berdoa dimultazam, minta apa saja ke allah akan dikabulkan. 
3. Shalat dua rakaat didekat makan nabi ibrahim a.s.
4. Foto didepan kabah πŸ˜‚.
5. Sa'i yaitu lari-lari 7x dibukit safa marwah. Diawali dari safa dan berakhir di marwah. Sambil mengingat kembali cerita bunda hajar dan bayi nabi ismail dibukit safa marwah dan keluarnya air zam-zam serta keistimewaan air zam-zam yang tak pernah habis memenuhi kebutuhan air untuk orang-orang yang sedang menunaikan ibadah umrah dan haji. Kami membawa tumbler berisi air minum seolah-olah air zam-zam.
Mi nanti kita bawa pulang air zam-zam yang banyak ya buat oleh-oleh pulang ke indonesia. 
6. Lanjut lempar jumrah dan tahalul. Seru berimajinasi melempar batu (bola kertas) ke dalam kardus sebagai simbol lempar jumroh. Saat tahalul kami praktek beneran memotong tiga helai rambut sepanjang ujung jari. Exceted baget!
7. Ke masjid nabawi. Shalat disana dan melihat makam rasulullah. 
8. Belanja beli oleh-oleh kurma dan air zam-zam.
9. Lihat unta, burung dan makan para sahabat nabi. 
10. Kembali naik pesawat pulang ke indonesia. 



#PortofolioSyaina
#4y6m

Rabu, 23 Januari 2019

Aku belajar menutup aurat (berjilbab)

Waktu perjalanan berangkat dari rumah ke wonogiri, syaina memakai kerudung tanpa dilepas. Wow keren banget, sebelumnya tak bertahan selama itu πŸ‘πŸ˜˜.Ghairahnya untuk menutup aurat dengan mengenakan kerudung sedang memuncak. Memang kami orang tuanya tidak pernah memaksanya untuk berkerudung sejak dini. Hanya saja saya uminya sebagai role model berusaha memberikan contoh dan sounding dengan ramah. 

Dan ternyata kata abi, saat syaina jalan-jalan selama uminya belajar sfhf,  syaina tetap memakai jilbab saat bepergian diwarnai dengan sesekali melepasnya. Wow keren.... 

Senin pagi, 21 Januari 2019 kami bersiap untuk kembali ke rumah setelah perjalanan belajar sfhf di salatiga 3 hari yang lalu. Saat itu saya dan syaina sudah menyiapkan baju ganti. Kami mandi bergantian. Syaina mandi lebih dulu dan saya setelahnya. Ghairah syaina yang sedang memuncak memakai jilbab membuat dirinya ingin mencoba memakai kerudung segitiga milik uminya yang sebenarnya sudah kotor. Syaina memang sudah bisa memakai jilbab segitiga tanpa berkaca, saya hamya diminta membantunya memasangkan peniti. Ciput uminya satu-satunya yang sudah disiapkanpun dipakai olehnya.Waktu itu saya hendak memakai phasmina yang memerlukan ciput.  
Lha ciput umi dipakai? 
Nanti umi pakai yang mana? (dengan nada agak kecewa,agak menekan dan muka datar). 

Ada perasaan kecewa dalam diri. Tapi saya berusaha untuk diam dan tak memaksanya untuk melepas ciput. 

Syaina meminta izin:
Syaina pinjem ciputnya umi, boleh?

Syaina mencoba menawarkan solusi.
Mi nanti umi pakai kerudungnya di slempangin dulu ke sini (maksudnya pundak seperti gaya ibu pejabat), buat sementara pas ambil ciput lagi di mobil.
Nah nanti syaina temenin, syaina bantu pegangin di mobil. Nah kan ada ciputnya,nanti umi pakai di mobil. Syaina dibelakang, umi di depan pakainya. 

Saya tetap diam agak kecewa dan masih muncul ego untuk tetap meminta ciput yang dipakai syaina. Dan masih beruntung saat itu saya tak mengeluarkan kata-kata tidak produktif untuknya.Sampai abinya selesai mandi, syaina bahkan meminta tolong pada abinya yang hendak ke mobil ambil celana.
Bi umi nggak ada ciputnya (ananda bermaksud minta tolong abi mengambilkan ciput untuk umi). 
Beberapa saat kemudian abi datang membawa ciput milik syaina. 
Saya coba pakai dan ternyata tidak nyaman karena kekecilan. Dan ego saya muncul lagi dengan nada dan ekspresi yang menunjukan kekecewaan berharap syaina mau tukeran ciput. 

Entahnya seketika saya tergerak ke mobil mengambil ciput saya yang lain di koper. Dan kembali ke kamar. 

Umi ada ciput lagi? Tuh kan ada. Ekspresinya seneng melihat uminya bersedia ambil dan pakai ciput lain. 

Suasana kembali cair. Syaina kembali meminta izin:
Mi syaina boleh pakai jilbab segitiga ini keluar dibawa jalan-jalan. 
Spontan saya jawab:Boleh....Dalam hati masih mengganjal,lha masa pergi pakai kerudung begitu mana pakainya dendek. Sifat perfect masih bergejolak. Tapi umi yang lagi belajar menurunkan ego dan sabar demi fitrah individu ananda tumbuh hebat. 

Kami melanjutkan rencana perjalanan.Dan syaina berhasil bertahan memakai jilbab selama perjalanan pulang jogja-purwokerto.Alhamdulillah yeyeyeyey😘.

Setelah saya renungkan dan flashback. Ada hikmah:
- Saya bersyukur saat ghairahnya memakai kerudung tak diterciderai oleh ego diri saya yang badmood saat ciputnya dipakai ananda. Bayangkan saja,jika saat itu saya tetap mempertahankan ego diri sampai ananda mengalah memberikan ciputnya. Apa yang terjadi? Mungkin ghairahnya memakai jilbab akan turun, imaji negatif tentang kerudung mungkin akan muncul dan fitrah individunya terciderai. Ya allah hamba bersyukur engkau menenangkan egoku dan mengintervensiku. 
- Syaina sudah sangat keren menawarkan problem solving ketika ciput saya dipakai ananda. Keren cara berpikirnya....Ini mengindikasikan art of discoverynya tumbuh. Memang masih menjadi  PR besar saya untuk bersabar dan menurunkan ego demi anak agar tak reaktif lagi dalam merespon sesuatu.
- Benar kata pak dodik gurunda saya, bahwa kita harus bisa melihat sisi positif anak terlebih dahulu dan mengapresiasinya. Tak buru-buru memberi feedback apalagi feedback negatif yang destruktif.
- Bahwa kami orang tuanya perlu bersabar seluas-luasnya untuk tidak menggegas anak. Kami hanya perlu menemani prosesnya dan terus bersabar. Bahwa buah tak selalu nampak sesuai yang kami harapkan waktu itu. Kami tak tahu kapan buah itu akan tumbuh merekah. Kami hanya perlu bersabar disetiap prosesnya. 







#PortofolioSyaina
#4y6m


Selasa, 22 Januari 2019

Aku bayar sendiri

Kemarin saat pulang menginap dari rumah bunda naura di sruwen, eyang uti dan bu dhe memberikan uang saku ke syaina. Syaina seneng banget dan disimpan di dompet kecilnya. Sejak saat itu syaina merasa banyak uang. Kemudian dia berpikir untuk membelanjakan semua uangnya.

Awalnya saat dijogja syaina membayar cilok dengan uangnya. Wow kami apresiasi atas inisiatifnya untuk mandiri membayar jajannya sendiri. 


Pas cilok sudah habis, syaina ingin membeli gelembung sabun mainan dan naik mobil ontel. 
Balon sabun berapaan mi? Saya bantu syaina mengidentifikasi mana kebutuhan dan mana keinginan. 
Umi tidak tahu berapa harganya. Nak gelembung balon kita bisa buat sendiri dirumah. Gampang bikinnya, besok kita coba bikin sendiri ya.....

Ya udah aku mau naek mobil ontel aja. 
Naik mobil ontel berapaan mi? 
Saya bantu mengidentifikasi lagi. Nak,syaina kan sudah pernah naek mobil ontel sama umi sama abi waktu itu.Sudah dua kali malah. 
Kalau mau naik mobil ontel kita butuh lima lembar uang 10.000 (uang yang tadi syaina pakai untuk bayar cilok).Banyak kan? Coba lihat didompet ada nggak uangnya? 
Ternyata cuma ada 2 lembar. Nggak cukup ya mi.... 

Terus syaina bilang, yuk beli kentang aja di McD?Nak tadi makan cilok habis nggak? Enggak kan...? Nah itu tandanya perut syaina sudah penuh, kira-kira kalau diisi kentang lagi muat nggak? 
Spontan syaina jawab?:apa-apa nggak boleh. Waduh sempet panik πŸ˜‚.
Kami pun membalas, kan masih bisa beli besok nak. 
Yuk kita pulang dulu ke hotel, kebetulan sudah magrib. 

Syaina masih membahas tentang keinginannya naik mobil ontel. 
Kami pun mencoba terus membangun komunikasi. 
Nak kan mobil ontel udah pernah, gimana kalau kita naik yang belum pernah? 
Oiya aku mau naik pesawat ke ka'bah. 
Kalau ke kabah berapa mi? Mahal ya? 
Menurut syaina mahal nggak? Kita harus naek pesawat kalau ke ka'bah soalnya jauh.Kita perlu banyak uang buat kesana. 
Ya udah uangnya mau syaina tabung buat ke ka'bah. Alhamdulillah, keren idenya nak πŸ‘.

Saat perjalanan pulang dari jogja pasca acara sfhf#3, kami berhenti sejenak untuk membeli donat. Pas masuk di outlet, ternyata donatnya habis dan kami harus menunggu sekitar 20menit untuk membeli donatnya. 

Celetuk si kecil: syaina aja ya yang bayarin donatnya. 
Huah uminya terharu, bahagia melihat reaksi si kecil. 

Menurut syaina,ketika ia mempunyai uang maka uang itu bisa dihabiskan untuk jajan. Oke kita belajar manajemen uang bareng ya nak. 

Saya mengingatkan dan memberi usul. Gimana kalau uangnya kita bagi-bagi dulu. 
Iya ada yang buat jajan dan ada yang buat ditabung ya mi. 

Pulang ke rumah ia sisihkan sebagian banyak uangnya untuk dimasukan ke celengan, sisanya ia masukan dompet untuk jajan. Alhamdulillah semoga allah terus membimbingmu ya nak dan senantiasa memberikan rezeki yang berkah.Aamiin....



#PortofolioSyaina
#4y6m