Minggu 8 april 2018 adalah waktunya we family.
Dimulai dari bersepeda pagi bersama.Saat bersepeda melewati hamparan sawah di sisi kanan dan kiri jalan, kami membicarakan banyak ciptaan allah. Ada sinar matahari yang menghangatkan badan, udara pagi yang sejuk, melihat petani yang sedang menanam benih padi, allah yang akan menumbuhkan benih padi hingga bisa di panen, di olah menjadi beras dan dimasak oleh kita menjadi beras. Melihat air sungai yang mengalir, melihat sapi dan kambing,mengamati bagaiman mereka makan dan memproses makanannya. Tak lupa kami mampir ke rumah saudara yang sejalan dengan rute bersepeda kami untuk bersilaturahmi. Hikmah yang kami dapatkan lewat perjalanan ini adalah betapa banyaknya nikmat allah yang diberikan untuk kita, tidak ada sedikitpun nikmatNya yang bisa kami dustakan, menumbuhkan fitrah iman ananda tentang Allah yang Maha Penyayang, indahnya kebaikan.
Awalnya ananada membawa mainan boneka-bonekaan yang ananda peroleh dari Utinya. Wujud kasih sayang utinya adalah menuruti hampir semua keinginan cucunya walaupun anak tidak membutuhkan. Tapi berbeda bagi kami orang tuanya, tidak semua keinginannya harus kami penuhi. Ada beberapa pertimbangan kami untuk hal ini. Kami akan melihat seberapa urgensinya bagi ananda, apakah ini hanya keinginan saja atau memang kebutuhannya. Penting bagi kami melatih kecerdasan finansial sejak dini yang ramah fitrah perkembangan. Kami mengenalkan konsep bekerja-sedekah-menabung-memberikan pilihan butuh/tidak untuk membelinya /menggunakan uang tabungannya. Kami bernegosiasi dan memberikan penjelasan kepada ananda jika ego keinginannya mucul,mencoba mencari jalan tengah yang terbaik. Akhirnya kami sepakat untuk membuat mainan boneka dari kardus bekas. Memanfaatkan bahan yang ada dan membuatnya bersama-sama menjadi mainan lebih bermakna dan bermanfaat dibanding membeli mainan instan. Tetapi Syaina kurang menikmati proses ini.
Makan bersama dimeja makan menjadi we time yang keren, dengan makan bareng kami ngobrol banyak hal yang menambah bonding keluarga. Kami melatih life skill ananda dengan makan sendiri, mengambil lauk,minum dan apa yang ananda butuhkan dengan melihat kemampuannya. Membaca doa bersama keras-keras, mencontohkan untuk meletakkan piring dan gelas ditempatnya usai makan,mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Bermain peran fotocopy
Beberapa hari yang lalu, syaina ikut kami untuk fotocopy. Mungkin gaya belajar syaina adalah visual auditory. Syaina mengamati apa-apa yang ananda lihat dan segera mempraktekan peran hasil pengamatannya ketika sampai dirumah.
Mi maen fotocopy-fotocopyan yuks
Umi jadi orang yang mau fotocopy
Aku jadi mas-mas yang fotocopy
Syaina mempraktekan apa-apa yang ananda lihat.
Syaina mengambil brosur hasil fotocopy uminya kemarin
Menanyakan apa yang mau difotocopy
Menulis disecarik kertas seolah-olah itu hasil fotocopy
Melakukan transaksi jual beli dengan uang mainan.
|
Transaksi jual beli dengan uang mainan |
|
Sudah mampu menulis cakar ayam pada setiap kotak |
Bermain boneka-bonekaan
Bermain boneka-bonekaan bersama umi, syaina dan umi berperan sebagai ibunya dan boneka sebagai anaknya. Layaknya seorang ibu yang mempunyai anak bayi, syaina menyusui,memandikan,membantu memakaikan baju, membacakan cerita sebelum tidur ke anaknya.Empatinya mulai tumbuh.
Story telling oya ke umi dan abinya
Saat bermain boneka-bonekaan, syaina membacakan cerita sebelum tidur kepada boneka.Syaina mengambil buku yang ingin ananda ceritakan. Ananda mengambil buku berjudul "asal mula namaku". Syaina membuka lembar demi lembar dan menceritakan apa-apa yang ia lihat dalam gambar.Aktivitas ini bisa menjadi tahap pralatih membaca. Bahagia rasanya menjadi orang tua yang selalu melihat perkembangan anaknya setahap demi setahap. Diusianya 3y8m,syaina lebih suka memilih judul buku yang ingin diceritakan uminya atau memilih buku yang ingin ananda ceritakan isinya kepada kami. Bahkan ketika abinya keliru menceritakan isi atau alur cerita yang ada dalam buku,syaina akan mengintervensi dan mengkoreksinya.
|
Story telling di depan umi dan abinya |
Ke mesjid bersama
Kami mencoba untuk shalat magrib berjama'ah di masjid. Bahkan kadang syaina yang mengajak kami ke masjid. Kami mencoba menumbuhkan fitrah imannya tentang cinta masjid. Menunjukkan ekspresi muka bahagia saat adzan berkumandang dan bergegas menuju masjid. Bukan tertib syariahnya yang menjadi fokus kami,tetapi menumbuhkan ghairah tentang masjid. Membangun imaji positif tentang beribadah, shalat dan masjid melalui atmosfir keteladanan orang tuanya. Berharap agar anaknya menjadi sholehah kelak dengan cara mendahulukan diri kami menjadi sholeh/sholehah terlebih dahulu. To change for things, we must change first.
Syaina sudah mampu melakukan beberapa gerakan shalat,melakukan urutan gerakan shalat,hafal beberapa surat pendek untuk shalat seperti al fatihah. Kadang syaina ikut shalat sampai raka'at terakhir, kadang syaina hanya satu raka'at. Ini pun sudah sangat bagus untuk usianya. Kami mengapresiasi ghairah shalatnya bukan tertib shalatnya. Menjaga kemuliaan anak ketika di masjid dengan cara menanamkan adab ke mesjid melalui imaji positif. Kami tidak mau cepat mengadabkan anak dengan cara yang buruk agar anak terlihat santun di masjid yang justru akan menimbulkan imaji negatif tentang shalat dan masjid. Tapi tidak pula menurunkan kemuliaan anak karena orang lain yang sedang beribadah terganggu akibat sikap syaina. Kami membawa anak shalat dimasjid pada waktu sepi jamaah dan sepi anak-anak.Saat ini syaina dalam tahap meniru,apapun yang dilakukan orang lain/anak lain yang menarik baginya akan ananda ikuti. Syaina juga tipe anak yang suka bermain dengan teman-temannya ketika dimasjid, saat itu tidak tepat bagi kami untuk membawanya ke masjid karena syaina akan ikut berlarian atau bersuara keras. Sedangkaan saat temannya hanya satu atau tidak ada maka syaina akan lebih kondusif dimasjid.
Membaca beberapa surat pendek
Syaina tiba-tiba membaca surat alfatihah didepan umi dan abinya. Syaina mungkin tipe auditory (masih proses mengamati), sehingga metode talaqi dan membacakan surat pendek dengan suara keras akan direkam oleh syaina. Syaina hafal surat alfatihah karena sering mendengar imam membacanya saat sholat berjamaah di masjid atau karena kami sering memutar alqur'an memo di hp. Hafal/tidak surat-surat pendek saat ini bukan menjadi target kami. Kami tidak ingin terobsesi lebih cepat agar syaina cepat hafal surat pendek. Tetapi ghairah untuk cinta al qur'an yang sedang kami tumbuhkan.Ketika ghairahnya tumbuh hebat maka rasa cinta untuk membaca,menghafal dan mengamalkannya akan ada disaat yang tepat dengan niat yang tulus bukan karena paksaan,perintah semata yang cepat pudar. Tidak berlaku kaidah makin cepat makin bagus, tetapi berlaku kaidah indah pada waktunya.
Bermain memfoto dan difoto
Syaina suka bermain foto selfie atau memfoto objek. Umi dan abinya selalu menjadi objek pertama. Malam itu syaina bergembira memfoto abinya yang memakai kacamata kupu-kupu. Secara bergantian syaina meminta saya untuk memfoto dirinya yang sedang memakai kacamata kupu-kupu dengan berbagai gaya. Binar matanya terlihat bahagia.
Membacakan buku dan mengucap syukur sebelum tidur.
Hal ini rutin kami lakukan sebelum tidur.Menambah binding, media untuk menumbuhkan fitrah iman dengan cara membaca kisah tentang alqur'an, keteladanan rasulullah dan para sahabat, tentang allah,tentang akhlaq baik,dll.Mengucap syukur atas segala nikmat allah yang diberikan kepada kami hari ini akan membangun imaji positif tentang kasih sayang allah.
#potofoliosyaina
#3y8m