Rabu, 29 November 2017

Moment AHA syaina saat menggambar dan bercerita

Senin, 27 november 2017 saya dikejutkan dengan perkembangan syaina. Kali pertama saya melihat syaina bisa menggambar wajah orang,terdiri dari satu pasang mata kanan dan kiri, mulut, hidung dan rambut. Takjub, kaget dan nggak nyangka bahwa syaina akan menunjukkan perkembangan terbarunya saat itu. 
Setelah menggambar wajah orang, syaina melanjutkan coretannya dengan menggambar hewan mungil bersayap kepik.Kemudian ananda mulai bercerita sambil menunjuk gambarnya. Ini kepik besar dan ini kepik kecil. Ya allah semakin meleleh hati ini seperti mimpi. 

Tak berhenti sampai disini, ananda terus mencorat caret dan bercerita lagi dan lagi. Kali ini syaina bercerita tentang gambarnya bahwa ini gambar umi yang lagi gendong aku pas bayi. Gambar versi imajinasi ananda mirip dengan apa yang ananda ceritakan. 

Setelah ditelusuri kenapa syaina tiba-tiba bisa menggambar begitu, ternyata saat saya ada kegiatan playdate dibalai desa. Syaina dan Nuansa (putra mbak dewi dan mas norman dari wonogiri yang sedang berkunjung ke rumah kami) sedang menggambar. Nuansa mengajari syaina menggambar orang.Melalui coaching nuansa akhirnya syaina bisa menggambar. Terimakasih mas nua sudah mengajari syaina menggambar.

Bahagia tak ternilai saat saya seorang ibunya menjadi orang pertama yang menyaksikan perkembangan syaina. Semakin semnagat mendampingi ananda menumbuhkan fitrah. Semakin yakin bahwa allah yang maha mendidik ananda, dan Allahlah yang memahamkan kami orang tuanya melalui laku kehidupan dan perjalanan membersamai ananda. Rise your child, Rise youself.


Gambar wajah orang versi syaina




Gambar kepik besar (kiri)  dan kepik kecil (kanan) 




Gambar umi menggendong syaina saat masih bayi




Coretan syaina




#PortofolioSyaina_3y4m
#HomebasedEducation
#Tantangan10hari
#Gamelevel10
#Harike-1
#KuliahBunsayIIP
#Grabyourimagination

Sabtu, 18 November 2017

Kekuatan imajinasi dan kreatifitas

Yuks kita berkreasi. Di rumah ada ampas kelapa dan kulit kacang hijau yang tak terpakai.Saya biarkan ananda menggunakan kedua media ini untuk belajar. Akan menjadi apa dan bagaimana proses imajinasinya tumbuh. Ternyata syaina mencampur ampas kelapa,kulit kacang hijau dengan air dan diaduk-aduk.

Kemudian saya tanya:
Umi:Itu lagi buat apa? 
Syaina:Lagi buat bubur kacang ijo (mulai berimajinasi).Sambil terus mengaduk dan menuang kedalam gelas. 

Perbincangan kami berlanjut sampai menjadi proses jual beli bubur kacang ijo. 

Ketika imajinasi bertemu dengan kreatifitas maka akan dihasilkan sebuah karya. 
Dari media yang seadanya, syaina berimajinasi merubah media tersebut menjadi bubur kacang ijo dengan cara mencampur bahan-bahan yang ada.




#Harike-10
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP

Air,susu dan warna

Air adalah media belajar yang sangat disukai syaina.Sedangkan warna adalah bumbu dari permainan air dan sentuhan kreatifitas.Dirumah ada susu kadaluarsa yang bisa digunakan untuk bermain. Susu tersebut dicampur dengan air dan digunakan untuk bermain jual-jualan. Monoton ketika hanya menggunakan satu warna saja.Sedikit sentuhan warna hijau dan coklat membuat air susu lebih berwarna. Kreatifitas mencampur dimulai. Ternyata banyak dan sedikitnya warna yang ditambahkan ke air susu akan memberikan hasil yang berbeda. Semakin banyak warna yang ditambahkan, akan semakin pekat warna air susu yang dihasilkan.




#Harike-9
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP

Imajinasi gejug lesung

Kurang lebih tiga bulan yang lalu, kami melakukan travelschooling ke wonogiri. Salah satu pertunjukan karya seni masyarakat desa beji wonogiri saat itu adalah gejug lesung. Karya seni tersebut terdiri dari lesung besar yang dipukul serentak.Syaina mencoba permainan ini di rumah dengan alat seadanya yaitu panci dan alat dapur lainnya. Tak ingin bermain sendirian, syaina mengajak abinya untuk bermain bersama.Berkreasi dengan apa yang ada disekitar.Berkreasi tidak harus mahal, dengan sentuhan kreatifitas sudah membuat syaina bahagia.




#Harike-8
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 17 November 2017

Bermain rujak-rujakan

Hari ini syaina bermain dengan memanfaatkan bahan alam. Memanfaatkan apa yang ada bukan mengada-ada. Sebagai anak perempuan,syaina suka bermain masak-masakan. Hari ini syaina ingin bermain peran sebagai penjual rujak sayur. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat rujak sayur adalah gula merah, garam, kacang ulek, sayur-sayuran dan cabai. 

Ide bermain ini spontan muncul saat kita sedang bermain dikebun belakang rumah.Tetiba ada ide untuk mengambil tanaman semak yang mirip pohon cabai rawit. Akhirnya kami petik cabai-cabaian tersebut.Kami gunakan sebagai cabai untuk membuat rujak. Kami mencari bahan lain sebagai pelengkap untuk membuat rujak. Kami gunakan batu bata sebagai gula merah.Daun-daunan sebagai sayur mayur. 

Setelah semua bahan terkumpul,kami mencari alat yang ada disekitar. Batu dan papan kayu sebagai ulekannya. Kami mulai bermain rujak-rujakan. Menggerus cabai-cabaian, batu bata dan mencampurnya dengan daun-daunan sebagai sayuran. Tidak lupa berdialog layaknya pembeli dan penjual. 

Berkreasi itu tidak harus memakai bahan dan alat yang mahal, tidak pula harus mengada-ada. Gunakan apa yang ada disekitar untuk berkreasi membuat permainan yang asyik. 






#Harike-7
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP

Kamis, 16 November 2017

Menyusun mangga menjadi huruf

Saat musim mangga tiba, dua buah pohon mangga disamping rumah pun berbuah. Seorang utusan mengambil mangga yang bergelantungan dipohon tersebut. Dari hasil panen,diperoleh satu karung buah mangga setengah matang dan beberapa telah matang alami. 

Muncul ide bermain saya dan syaina. Menyusun buah mangga hingga membentuk sebuah huruf. Disinilah mulai diperlukan kreatifitas. Saya membuat huruf N dan syaina menyusun mangga berbaris memanjang membentuk huruf I. 






#Harike-6
#Tantangan10Hari
#Level9


#KuliahBunsayIIP

Belajar bentuk

Hari ini syaina mengajak saya bermain komputer. Syaina nampaknya ingin belajar berkreasi membuat bermacam-macam bentuk.Syaina yang memilih sendiri jenis bentuk yanga akan dibuat.Ada matahari, bulan purnama,bulan sabit, persegi panjang, gambar icon muka.Syaina juga memilih warna dari tiap-tiap bentuk. 





#Harike-5
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP

Rabu, 15 November 2017

Belajar berbelanja

Sambil menunggu dan menemani uminya belanja kebutuhan apotek, syaina selalu mencari kesibukan sendiri dengan bermain imajinasi. Disini mulai diasah daya kreatifitas ananda. Beberapa kegiatan yang syaina lakukan adalah berbicara sendiri seolah-olah sedang melakukan kegiatan jual beli, belanja-belanjaan dengan mengambil barang yang terdisplay dan meletakkannya ke dalam keranjang, melihat tulisan dan mencoret-coretnya seolah-olah sedang membaca dan menandai list kebutuhan belanja dan diselingi dengan makan kwaci dipojok kardus dan beberapa makanan kecil. 

Melihat kreatifitas ananda tersebut saya mencoba untuk memberikan kesempatan kepadanya dengan catatan masih dalam pengawasan saya dan sambil terus melanjutkan belanja. Sesekali saya merespon apa yang ananda tanyakan dan harus break terlebih dahulu untuk mengikuti skenarionya. Misalnya saya diminta duduk ngelekor saat ananda melihat benda mirip kutek dan ananda mengecat kuku saya seolah-olah berperan sebagai tukang salon. 

Hal-hal semacam inilah yang memacu kreatifitas ananda. Target saya semata-mata bukan kecepatan berbelanja tetapi moment berbelanja ini dijadikan sebagai pembelajaran buat syaina. Syaina akan belajar berbagai macam jenis barang baik yang sudah ditahuinya atau yang baru ananda jumpai,syaina belajar melakukan transaksi jual beli, syaina belajar bagaimana caranya berbelanja,bertemu dan menyapa orang-orang baru. 





#Harike-4
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP


Sabtu, 11 November 2017

Ayam serundeng

Hari ketiga syaina masih bermain air. Kali ini ide bermain air muncul karena ada ampas kelapa sisa memasak.Anak-anak akan suka dengan ampas sebagai alat untuk memindahkan air dari satu wadah ke wadah lain karena sifat ampas seperti spons. Apalagi kalau ampasnya diberi warna. Air hasil perasannya akan berwarna pula. 


Tetapi kali ini syaina lebih tertarik untuk menjadikan ampas berwarna sebagai serundeng seolah-olah seperti ingin membuat ayam goreng serundeng. Sebagai ayamnya, syaina menggunakan potongan tahu yang diiris memanjang dan dicampur ke dalam ampas warna tersebut. Dan jadilah ayam serundeng yang siap dijualπŸ˜†πŸ˜πŸ˜˜


Inilah kreatifitasku hari ini. Sampai jumpa esok hari. 






#Harike-3
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative 



Bakso kreatif

Masih dengan kreatifitas membuat permainan media air. Hari kedua syaina bermain jual beli bakso dengan bahan yang tersedia disekitar.Ada air sebagai kuah, pelepah pisang sebagai bakso yang dipotong sesuai selera (dipotong berbentuk bulat menyerupai bakso),dan air diberi warna coklat sebagai kecap. 




Untuk kreatif tidak harus mahal. Allah menyediakan banyak bahan yang melimpah di alam.Karena alam adalah laboratorium kita yang lengkap. 



#Harike-2
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative 

Bintang Keju

Syaina suka dengan air. Tantangannya adalah bagaimana kreatifitas kita dalam membuat permainan dengan media air. Kadang-kadang suka kehabisan ide. Airnya mau diapain lagi ya biar bervariasi. Padahal syaina asal ada air saja sudah betah bermain lama-lama.

Salah satu ide yang paling mudah adalah mencampur air dengan warna karena anak-anak suka warna. Mencari bahan yang bisa dipakai untuk melengkapi air sebagai media utama. Bahannya dicari yang tersedia disekitar.Prinsipnya adalah tidak mengada-ada tetapi gunakan yang ada. 

Hari pertama syaina bermain bintang keju. Bahannya dan cara membuatnya cukup mudah.
1.Air dicampur warna coklat
2.Belimbing dipotong bentuk bintang
3.Timun diparut dengan parutan keju. 

Sudah jadi dan mainkan sesukamu. Dengan permainan ini, syaina bisa bertahan lama. 





#Harike-1
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative 



Rabu, 08 November 2017

Visit to Temanggung Version Pelem Kalih Family

Trip to Temanggung

Bulan ini agenda TSF adalah berkunjung ke temanggung.

1.Visit to Singgih home's
Rumah pak singgih adalah tujuan pertama kami. Pak singgih adalah penemu karya kreatif radio magno,spedagi dan pasar papringan. Saat itu kami datang terlambat karena belum paham daerah dan hujan deras selama perjalanan yang memperlambat laju kami. Sesampainya dirumah pak singgih, kami sudah terlambat mengikuti diskusi bersama pak singgih.Pak singgih bercerita tentang awal lahirnya karya kreatif beliau. Orang hebat yang mampu menjadi Changer agen dalam mengangkat isu sosial yang ada disekitar tempat tinggalnya. Melalui idenya beliau berhasil menemukan radio magno yaitu radio berbahan dasar kayu yang merupakan hasil kreatif kerajinan tangan.
Spedagi adalah singkatan dari kata sepeda pagi.Berawal dari kebiasaan pak singgih yang suka bersepeda pagi.Uniknya sepeda ini dibuat dari bahan dasar yang melimpah di alam yaitu bambu. Sedangkan pasar papringan adalah pasar ramah lingkungan yang memiliki visi gerakan revitalisasi desa untuk mengangkat kembali budaya masyarakat setempat agar tetap lestari. 







2.Bermalam di home stay "oemah tani"

Setelah diskusi dengan pak singgih,ba'da magrib kami menuju oemah tani untuk bermalam disana. Sesampainya di oemah tani, saya taking demean desain oemah tani yang unik dan nyaman.Rumah yang dibuat dari bahan dasar bambu, jerami dan kayu.Rumah ini terdiri dari dua lantai yaitu lantai atas dan bawah. Lantai atas digunakan untuk beristirahat, bisa menampung orang dengan kapasitas kurang lebih 20 orang.Sedangkan lantai dasar terdiri dari ruang tamu untuk ngobrol santai, dapur, dan toilet. 




Saat itu cuaca malam cerah.Kami para ibu asyik berberes untuk menyiapkan makan malam dan melakukan aktivitas memasak mendoan untuk teman makan dan nyangkruk. Bapak-bapak langsung nyangkruk di ruang tamu.Anak-anak langsung bermain dilantai atas. Walaupun mereka jarang bertemu tetapi sudah asyik bercanda dan bermain bersama. Inilah sisi hebat anak-anak. 

Setelah semua hidangan siap. Kami langsung makan bersama.Masing-masing dari kami membawa bekal nasi dan lauk sendiri. Ada banyak lauk disana ada tempe bacem, bakso,mendoan,oseng daun pepaya, oseng tuna, balado terong, buah2an,dll.Seperti meja peradaban dimana seluruh keluarga makan bersama.Suasana kebersamaan, bahagia, rasa sayang melengkapi kami. Setelah makan kami para ibu langsung beberes dan menuju lantai atas untuk menemani anak-anak tidur karena waktu sudah cukup malam dan kami lelah setelah melakukan perjalanan jauh dari kota masing-masing. Ternyata dugaan kami para orang tua meleset. Anak-anak masih terus bermain sampai tengah malam. Mereka bergadang layaknya orang dewasa. Berlari sana-sini, naik turun, membaca buku dan menulis, main boardgame, bermain dengan kucing, dll. Ketika yang satu bermain maka semuanya akan bermain, ketika yang satu tidur maka satu demi satu anak-akan akan tidur. Rasanya sudah seperti keluarga dekat. Akhirnya kami para ibu-ibu ikut nyangkruk sembari mengawasi kegiatan bermain anak-anak. Bapak-bapak masih terus nyangkruk dilantai bawah. Tepat tengah malam kami pun beristirahat untuk mencharge stamina agar siap belajar besok pagi. 

Tepat saat adzan subuh berkumandang, kami bangun pagi untuk melaksanakan ibadah shalat subuh dan bersiap ke pasar papringan. Anak-anak masih tertidur nyenyak akibat begadang semalam. Pukul 6.30 kami siap menuju pasar papringan. Foto bersama menjadi menu pagi kami. 




3. Visit to pasar papringan

Lama perjalanan menuju pasar papringan dari oemah tani kurang lebih 30 menit. Selama perjalanan kami disuguhi pemandangan indah maha karya sang pencipta yaitu dua gunung yang letaknya berdampingan. Kedua gunung tersebut bernama sindoro dan sumbing. Udara pagi yang sejuk menambah rasa syukur kami. 

Nampaknya sudah banyak orang yang menuju pasar papringan.Banyak kendaraan antri disepanjang jalan masuk pasar papringan. Ternyata pasar papringan ini berlokasi di tengah-tengah pemukiman penduduk. 

Dari tempat parkir menuju pasar papringan,kami harus berjalan kaki.Saat berjalan kaki menuju lokasi kami disuguhkan dengan banyak pohon bambu (dalam bahasa jawa disebut pring) dikanan dan kiri. Dan tiba-tiba sampailah kami dipintu masuk pasar. Samakin penasaran dan takjub dengan pasar ini

Beberapa hal yang membuat kami takjub adalah
  • Sebelum masuk kami harus berantri untuk membeli koin papringan berbahan dasar bambu. Koin papringan ini digunakan sebagai mata uang untuk transaksi jual beli dipasar.KerenπŸ‘πŸ‘πŸ‘
  • Pasar ini adalah pasar ramah lingkungan zero waste dari sampah organik seperti plastik yang susah didegenerasi. Pasar yang unik dan bersih. Kami harus membeli keranjang bambu sebagai wadah belanja kami. Syaina berkesempatan belajar transaksi jual beli. Syaina memilih sendiri keranjang bambu dan membayarnya dengan koin papringan. Asyeekkk aku bisa 😘
  • Selain transaksi jual beli, di pasar ini menyediakan fasilitas dan area bermain anak dengan permainan tradisional. Ada ayunan, egrang,  dan jungkat jungkit. Disediakan juga perpustakaan mini yang unik. Ramah anak dan ramah literasi.πŸ‘πŸ˜
  • Semakin memasuki bagian dalam pasar, semakin ramai pengunjung. Pasar ini terletak diantara pohon bambu yang mengelompok sehingga disebut sebagai papringan (tempat yang banyak bambunya). 
  • Pasar ini didirikan dengan visi sebagai gerakan revitalisasi desa dengan beberapa pendekatan kreatif. Tujuan pendirian pasar ini bukan sebagai desa wisata yang ingin mencari keuntungan saja tetapi lebih untuk melestarikan budaya agar tidak punah. Budaya untuk menumbuhkan rasa guyub rukun, melestarikan kearifan lokal seperti bambu sebagai bahan dasar kerajinan tangan,dll sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar,melestarikan budaya orang jawa bahwa papringan digunakan sebagai tempat untuk melakukan banyak aktifitas seperti bermain anak, membuat kerajinan tangan, transaksi jual beli yang bebas sampah. Nilai-nilai seperti inilah yang ingin dijaga dan dilestarikan. 
  • Pasar papringan hanya dibuka setiap sebulan sekali yaitu setiap minggu pon. Kenapa menggunakan kalender jawa??Tujuannya adalah agar kita tetap ingat dengan nama-nama kalender jawa (pon,wage,kliwon,manis dan pahing).
  • Pasar ini fokus menjual tiga hal yaitu hasil pertanian dan peternakan, makanan tradisional dan kerajinan tangan. Hanya saja sebagian besar pasar ini menjual makanan tradisional. Ada banyak makanan tradisional yang sebelumnya kami tidak tahu dan semakin penasaran untuk mencoba. Kami mencoba lontong mangut, soto, jajanan ndeso, sego kuning, dll.