Banyuwangi adalah kota tujuan pariwisata yang memiliki banyak pantai dan destinasi laiinya.Tanggal 8-11 september 2018,kami keluarga travel schooler berkunjung ke banyuwangi.Sejumlah persiapan dilakukan mulai dari memilih dan memilah tempat yang akan dikunjungi, mengatur agenda, menentukan alat transportasi, dll.Agenda utama kami adalah berbagi dengan lingkungan sekitar keluarga besar elfath terutama murid dan wali murid bimbel elfath, belajar dan share FSP jelang satu muharram, belajar bersama alam lewat perjalanan ke beberapa tempat dibanyuwangi seperti pantai pulau merah, taman nasional baluran,rumah apung bangsring, belajar budaya suku oesing desa kemiren banyuwangi, dan melepas tukik di pantai cemara.
Pra tour banyuwangi,masing-masing keluarga mempersiapkan keperluan pribadi.Keluarga pelem kalih melakukan diskusi antar anggota keluarga tentang barang bawaan yang perlu dipersiapkan,moda transportasi yang dipilih,agenda dan rute perjalanan, lama waktu tour,dll.
Kami memutuskan untuk berangkat lebih awal tanggal 5 september bersama keluarga beniq untuk berkunjung ke keluarga sopo ngiro di wonogiri.Agendanya adalah menjenguk dede una baby girls 3 bulan,berkunjung ke watu cenik dan berangkat bareng ke malang dan banyuwangi. Sesampainya diwonogiri tanggal 6 september dini hari.Di wonogiri kami berkunjung ke waduk gajah mungkur dan watu cenik.Destinasi yang menyuguhkan pemandangan indah.Kami pun sempat naik perahu berkeliling waduk gajah mungkur.Anak-anak sangat berbinar saat naek perahu,mencoba duduk di ujung depan perahu dan menyentuh air saat perahu berjalan.Di watu cenik terdapat batu besar yang diletakkan diatas bukit.Kami bisa melihat waduk gajah mungkur dari ketinggian.
Jum'at malam kami KSN,KPK dan keluarga beniq berangkat menuju stasiun solo balapan untuk menitipkan mobil dan berangkat menuju malang dengan menggunakan mobil elf. Distasiun kami bertemu keluarga fahrizal yang akan berangkat bareng kami.
Sabtu pagi rombongan sampai di malang.Agenda di malang adalah berkunjung silaturahmi dan belajar zero waste ke rumah mbak dini dk. Belajar langsung dari maestro "sampah". Sesampainya di rumah mbak dini dk,kami disambut oleh radit dan keni yang sangat supple.Mereka mengambil peran sebagai among tamu,menjemput dan menyambut kami dengan ramah.Kami diajak masuk dan mereka mengambil beberapa mainan miliknya dan mengajak anak-anak main bersama.Sementara anak-anak bermain,kami orang dewasa langsung beranjak melihat sekitar dan seisi rumah.Kami berdialog dan melihat langsung tentang hal-hal terkait pengelolaan sampah.Rumahnya sangat rapi dan minim sekali sampah.Sangat sulit mencari plastik di rumah ini.Yang membuat saya kaget adalah jumlah sampah yang terkumpul dalam waktu dua minggu sangatlan sedikit.Bahkan mbak dini sudah beberapa bulan tidak pernah setor sampah ke TPA.Wow emejing.....π¬.Berbeda dengan di rumah kami,mencari plastik bukanlah hal sulit dan masih menghasilkan sampah sedemikian mudahnya.
Mbak dini juga menggunakan ecoenzym untuk bebersih,membuang sisa tulang via biopori, membuat kompos homemade, cegah pilah dan olah sampah sesuai kategori, menggunakan wadah non sekali pakai untuk menyimpan bumbu dapur, dll.Rumah percontohan untuk pengelolaan sampah.
Bahkan putra putri mbak dini yang home schooling ini sangat mendukung ibunya dan ikut menggemakan semangat zero waste ke luar rumah.Mereka memiliki wadah untuk mengajak anak-anak belajar zero waste.Yups wadah tersebut mereka namakan Sahabat Alam Cilik.Kereeennnn....π.Terimakasih mbak dini dan keluarga sudah memberikan kami kesempatan untuk menimba ilmu langsung ke rumah percomtohan sampah.π
Lanjut berangkat ke banyuwangi. Let's go.!
Berangkat ba'da dhuhur dari malang, sampai banyuwangi dini hari.Kami disambut oleh keluarga el fath dan keluarga gubug keikhlasan yang sampai lebih awal. Langsung goreng mendoan yang kami bawa. Ternyata pada syuka.π
Beberapa ada yang bergadang sampai pagi termasuk anak-anak.
Hari pertama, pagi hari kami bersiap untuk berpetulang ke pantai pulau merah. Beberapa naek mobil dan kami keluarga pelem kalih memilih naek motor sembari melihat pemandangan sepanjang perjalanan ke pantai. Perhatian syaina tertuju pada pura tempat ibadah agama hindu. Ananda bertanya:
Mi,aku pengen lihat orang hindu.
Itu (pura) itu apa?
Sepanjang perjalanan syaina selalu menanti pura, menanyakan pertanyaan diatas berkali-kali. Saya pun mencoba menjawab beberapa pertanyaannya diatas.
Sesampainya kami dipantai pulau merah, terutama anak-anak sangat antusias ingin langsung bermain di pantai. Subhanallah pantai pm ini sungguh indah, bersih dan perawan. Membuat kami nyaman, betah berlama-lama disini. Syuka dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Pantai pm ini juga berpasir putih,airnya jernih dan tidak lengket seperti pantai pada umumnya. Yang menjadi ciri khas pantai ini adalah terdapat pulau ditengah laut yang konon tanahnya berwarna merah ditutupi oleh vegetasi hijau. Yups pulai ini bernama pulau merah. Membuat pantai ini makin cuantik. Tak mau ketinggalan untuk mengabadikan moment.
Pantai ini memiliki ombak yang indah. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke pantai ini untuk surfing.
Anak-anak bermain dengan ombak.Membuat permainan dari pasir seperti bangunan rumah, sumur, atau main gali dan kubur di dalam pasir. Happy bangetππ.Selain itu pantai ini memiliki banyak biota laut yang cantik. Kami menemukan dan mengumpulkan beberapa terumbu karang dan kerang yang terbawa ombak ke tepi pantai.Kami pun menemukan ganggang merah atau hijau. Dari pagi sampai dhuhur, anak-anak tak kenal lelah dan bosan. Bahkan syaina sudah terlihat kedinginan dan gemetar. Akhirnya kami istirahat untuk makan siang dan shalat. Menikmati makan siang bersama dipinggir pantai,wow enak. π
Disela-sela makan siang, terlintas ide dadakan yang cukup nekad tanpa persiapan sebelumnya. Yups camp di pantai. Wkwkwkwkπ.Dan semua orang setuju dengan ide ini. Yeyeyeye seru.....
After lunch, lanjut untuk main lagi dipantai. Saat itu air laut sudah mulai surut. Kami takjub dengan beberapa temuan kami. Wow kali pertama kami melihat langsung dan mengamati hewan-hewan laut seperti bintang laut, siput laut, lintah laut, cacing laut, ikan kecil,lobster.Subhanallah semakin terpesona dengan ciptaanNYA.
Kami mencoba untuk menyebrang dengan berjalan kami melihat pulau merah lebih dekat. Saat perjalanan kami harus berhati-hati melewati batu dan terumbu karang yang tajam. Kami pun harus jeli melihat kemungkinan adanya bulu babi. Dan kamipun menjumpai bulu babi.Untung kami sudah waspada memakai sandal. Kesempatan untuk menjadi bahan belajar anak-anak.Mereka melihat langsung wujud bulu babi, bagaimana ia bergerak, warnanya, kenapa kita tidak boleh menginjaknya dll. Sesampainya di dekat pulau merah, kamipun berfoto bersama.
Waktu menunjukkan akan masuk ashar. Kami bebersih untuk pulang ke rumah keluarga elfath untuk sesi berbagi bersama anak-anak bimbel elfath dan bersiap camp di pantai pm.
Keluarga fahrizal berbagi dengan anak-anak bimbel elfath usia smp/sma tentang tallent maping. Sementara kelaurga lain bersiap untuk camp dipantai.Tak berapa lama keluarga doyan dolan hadir. Semakin semangat dan bahagia.Keluarga ini memang menjadi sesepuh,teladan,orang tua, dll disetiap perjalanan kami.
Kira-kira ba'da magrib kami berangkat menuju pantai pm untuk camp disana. Sesampainya disana, disambut oleh gelapnya malam dan suara deburan ombak. Kami menuju mushola terdekat dan bermalam disana. Bapak-bapak mendirikan tenda dan siap siaga menjaga kami para wanita dan anak-anak.
Oiya kami kedatangan keluarga baru lho asal banyuwangi. Keluarga mbak indah dan mas doni.Mereka berkenalan dan berbagi permainan yang keren. Tiap keluarga dibagi satu per satu.Terimakasih mbak indah.Namanya patheng dudu.Berasal dari kata patheng yang artinya tekun. Permainan ini berupa balok kayu yang bentuknya tak simetris dan tak sama besar antar balok. Penasaran, kami pun langsung mencoba permainan khas suku oesing,suku asli banyiwangi. Permainan ini melatih fokus, strategi, kesabaran, ketekunan, pantang menyerah, kreatifitas. Satu kotak berisi 7 balok kayu asimetris. Siapa yang bisa menyusun 7 balok secara vertikal maka dialah juaranya. Yeyeyeye seru......
Semakin malam, beberapa anak-anak dan oramg dewasa tertidur. Beberapa orang dewasa lanjut tacit.Nah moment ini yang selalu kami tunggu setiap perjalanan TSF. waktu dimana kami ngobrol dari hati ke hati, curhat terkait tantangan yang kita hadapi, belajar dan sharing antar individu. Keren lah, menyatu dan membuat kami kenal lebih dekat. Nggak ada habisnya,ada saja bahan obrolannya. Ngangenin!
Ba'da subuh kami menyambut sunrise dipantai. Seger dan indah. Lanjut kami pulang ke rumah elfath dan bersiap untuk sesi berbagi keluarga doyan dolan kepada wali murid bimbel elfath tentang "A" Home team.
Hari kedua,siang hari kami bersiap menuju taman nasional.Lama perjalanan kurang lebih 3 jam. Berangkat siang hari sampai dibaluran (savana bekol) magrib. Kami disambut dengan takjubnya hutan yang luas,mulai muncul beberapa hewan penghuni hutan seperti monyet dan ayam hutan. Anak-anak pun selalu menanti kemunculan hewan-hewan tersebut. Setelah perjalanan panjang melewati hutan, tiba kami di penginapan ditengah hutan dengan pemandangan savana bekol yang luas. Masya allah, terkagum-kagum dengan ciptaanNYA. Kami disambut oleh banyaknya monyet. Ada rasa takut saat akan keluar dari mobil, selain disambut monyet, suasanapun hening dan gelap ditengah hutan. Kami harus waspada terhadap barang bawaan kami, monyet-monyet mengintai/kepo dengan barang bawaan kami seperti kresek.Pembelajaran untuk anak-anak agar tetap waspada dan tidak takut berlebihan karena ada Allah yang menjaga kami.
Penginapan kami terletak ditengah hutan, pertama kali kami akan mendapat pengalaman berharga menginap ditengah hutan. Penginapannya unik, terdiri dari dua lantai. Lantai kedua ditutup oleh jeruji anyaman besi agar kami bisa melihat hamparan savana bekol yang luas. Kami disambut oleh petugas yang berjaga disavana. Petugas memberikan informasi terkait hal-hal yang boleh dan tidak boleh kami lakukan selama menginap, menjelaskan destinasi apa saja yang bisa kami nikmati selama di savana bekol. Petugas juga menjelaskan kalau malam hari genset akan dimatikan oleh petugas. Dan yang paling penting adalah, selalu menutup rapat pintu dan jendela agar monyet-monyet tidak masuk ke penginapan.
Kami bersiap untuk makan malam dan persentasi FSP yang menjadi agenda utama perjalanan kami. Diawaliboleh keluarga doyan dolan yang mempresentasikan sekilas materi tentang membuat FSP dan share FSP keluarga doyan dolan yang keren. Dilanjutkan masing-masing anggota keluarga mempresentasikan FSP ditengah hutan yang hening ditemani oleh hembusan angin malam. Kami saling menyemangati, belanja ide dan gagasan. Keren-keren FSPnya π.Keluarga pelem kalih pun mendapat giliran persentasi. Kali pertama harus persentasi di depan keluarga travel schooler. Tak disangka mendapatkan respon positif yang membuat KPK semakin semangat untuk eksekusi. Ditutup oleh persentasi keluarga baru kami, micel, mbak indah dan mas doni. Persentasi keluarga ini luar biasa tentang perjalanan hijrah mas doni yang lahir di lingkungan dan keluarga pendeta menjadi mualaf.Masya allah...... Pelajaran berharga bagi kami.
Malam semakin larut, kami ibu-ibu mulai bersiap tidur.Kami berencana bangun sebelum subuh untuk melihat sunrise yang indah.Tapi ternyata akses jalan menuju tempat melihat sunrise sedang dalam proses perbaikan sehingga kami gagal untuk melihatnya.
Tak perlu sedih, matahari mulai muncul. Wah suasana pagi yang keren, sejuk, hening dan disuguhkan dengan hamparan savana yang luas nan indah. Kami tak mau melewatkan moment untuk mengabadikan foto. Menurut petugas savana, ketika musim hujan savana ini dipenuhi oleh hamparan rumput yang hijau lebat. Saat kami berkunjung sedang musim kemarau sehingga savana tak begitu hijau, pohon-pohon menggugurkan daunnya sehingga nampak sedang di musim gugur. Tetap saja membuat kami terkagum-kagum dengan ciptaanNYA.
Anak-anak belajar melalui perjalanan. Syaina melihat apa itu savana (padang rumput yang luas),apa saja yang ananda jumpai disavana termasuk hewan yang muncul disavana, bagaimana cara mereka bertahan hidup, batas akses kita melihat hewan disavana, dll. Anak-anak bahagia dan tertarik memperhatikan tingkah laku para hewan yang dijumpai. Kami tidak boleh masuk ke savana sampai batas yang ditetapkan, karena jumlah hewan yang datang ke savana terlalu banyak sehingga dikhawatirkan akan mengancam keselamatan dan keamanan kami para pengunjung.
Setelah matahari terbit, kami melihat hewan hutan mulai bermunculan dari hutan menuju savana untuk mencari makan dan minum. Masya allah. . .
Ada sekelompok monyet, burung merak, rusa.Mereka datang dengan kelompoknya masing-masing. Kami melihat seekor rusa dengan tanduk bercabangnya gagah dan berwibawa memimpin pasukannya menuju savana. Sayang kami tidak melihat kerbau hutan dan banteng hutan. Betapa luar biasa karya sang maha pencipta. Ada hikmah besar bahwa allah telah menciptakan hutan dan savana yang luas sebagai tempat tinggal makhluk ciptaannya, tugas kami para manusia adalah menjaga kelestariaannya agar tetap terjaga. Bukan sebaliknya merusak hutan yang menyebabkan rusaknya tempat tinggal hewan penghuninya.
Mbak dini juga menggunakan ecoenzym untuk bebersih,membuang sisa tulang via biopori, membuat kompos homemade, cegah pilah dan olah sampah sesuai kategori, menggunakan wadah non sekali pakai untuk menyimpan bumbu dapur, dll.Rumah percontohan untuk pengelolaan sampah.
Bahkan putra putri mbak dini yang home schooling ini sangat mendukung ibunya dan ikut menggemakan semangat zero waste ke luar rumah.Mereka memiliki wadah untuk mengajak anak-anak belajar zero waste.Yups wadah tersebut mereka namakan Sahabat Alam Cilik.Kereeennnn....π.Terimakasih mbak dini dan keluarga sudah memberikan kami kesempatan untuk menimba ilmu langsung ke rumah percomtohan sampah.π
Lanjut berangkat ke banyuwangi. Let's go.!
Berangkat ba'da dhuhur dari malang, sampai banyuwangi dini hari.Kami disambut oleh keluarga el fath dan keluarga gubug keikhlasan yang sampai lebih awal. Langsung goreng mendoan yang kami bawa. Ternyata pada syuka.π
Beberapa ada yang bergadang sampai pagi termasuk anak-anak.
Hari pertama, pagi hari kami bersiap untuk berpetulang ke pantai pulau merah. Beberapa naek mobil dan kami keluarga pelem kalih memilih naek motor sembari melihat pemandangan sepanjang perjalanan ke pantai. Perhatian syaina tertuju pada pura tempat ibadah agama hindu. Ananda bertanya:
Mi,aku pengen lihat orang hindu.
Itu (pura) itu apa?
Sepanjang perjalanan syaina selalu menanti pura, menanyakan pertanyaan diatas berkali-kali. Saya pun mencoba menjawab beberapa pertanyaannya diatas.
Sesampainya kami dipantai pulau merah, terutama anak-anak sangat antusias ingin langsung bermain di pantai. Subhanallah pantai pm ini sungguh indah, bersih dan perawan. Membuat kami nyaman, betah berlama-lama disini. Syuka dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Pantai pm ini juga berpasir putih,airnya jernih dan tidak lengket seperti pantai pada umumnya. Yang menjadi ciri khas pantai ini adalah terdapat pulau ditengah laut yang konon tanahnya berwarna merah ditutupi oleh vegetasi hijau. Yups pulai ini bernama pulau merah. Membuat pantai ini makin cuantik. Tak mau ketinggalan untuk mengabadikan moment.
Pantai ini memiliki ombak yang indah. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke pantai ini untuk surfing.
Anak-anak bermain dengan ombak.Membuat permainan dari pasir seperti bangunan rumah, sumur, atau main gali dan kubur di dalam pasir. Happy bangetππ.Selain itu pantai ini memiliki banyak biota laut yang cantik. Kami menemukan dan mengumpulkan beberapa terumbu karang dan kerang yang terbawa ombak ke tepi pantai.Kami pun menemukan ganggang merah atau hijau. Dari pagi sampai dhuhur, anak-anak tak kenal lelah dan bosan. Bahkan syaina sudah terlihat kedinginan dan gemetar. Akhirnya kami istirahat untuk makan siang dan shalat. Menikmati makan siang bersama dipinggir pantai,wow enak. π
Disela-sela makan siang, terlintas ide dadakan yang cukup nekad tanpa persiapan sebelumnya. Yups camp di pantai. Wkwkwkwkπ.Dan semua orang setuju dengan ide ini. Yeyeyeye seru.....
After lunch, lanjut untuk main lagi dipantai. Saat itu air laut sudah mulai surut. Kami takjub dengan beberapa temuan kami. Wow kali pertama kami melihat langsung dan mengamati hewan-hewan laut seperti bintang laut, siput laut, lintah laut, cacing laut, ikan kecil,lobster.Subhanallah semakin terpesona dengan ciptaanNYA.
Kami mencoba untuk menyebrang dengan berjalan kami melihat pulau merah lebih dekat. Saat perjalanan kami harus berhati-hati melewati batu dan terumbu karang yang tajam. Kami pun harus jeli melihat kemungkinan adanya bulu babi. Dan kamipun menjumpai bulu babi.Untung kami sudah waspada memakai sandal. Kesempatan untuk menjadi bahan belajar anak-anak.Mereka melihat langsung wujud bulu babi, bagaimana ia bergerak, warnanya, kenapa kita tidak boleh menginjaknya dll. Sesampainya di dekat pulau merah, kamipun berfoto bersama.
Waktu menunjukkan akan masuk ashar. Kami bebersih untuk pulang ke rumah keluarga elfath untuk sesi berbagi bersama anak-anak bimbel elfath dan bersiap camp di pantai pm.
Keluarga fahrizal berbagi dengan anak-anak bimbel elfath usia smp/sma tentang tallent maping. Sementara kelaurga lain bersiap untuk camp dipantai.Tak berapa lama keluarga doyan dolan hadir. Semakin semangat dan bahagia.Keluarga ini memang menjadi sesepuh,teladan,orang tua, dll disetiap perjalanan kami.
Kira-kira ba'da magrib kami berangkat menuju pantai pm untuk camp disana. Sesampainya disana, disambut oleh gelapnya malam dan suara deburan ombak. Kami menuju mushola terdekat dan bermalam disana. Bapak-bapak mendirikan tenda dan siap siaga menjaga kami para wanita dan anak-anak.
Oiya kami kedatangan keluarga baru lho asal banyuwangi. Keluarga mbak indah dan mas doni.Mereka berkenalan dan berbagi permainan yang keren. Tiap keluarga dibagi satu per satu.Terimakasih mbak indah.Namanya patheng dudu.Berasal dari kata patheng yang artinya tekun. Permainan ini berupa balok kayu yang bentuknya tak simetris dan tak sama besar antar balok. Penasaran, kami pun langsung mencoba permainan khas suku oesing,suku asli banyiwangi. Permainan ini melatih fokus, strategi, kesabaran, ketekunan, pantang menyerah, kreatifitas. Satu kotak berisi 7 balok kayu asimetris. Siapa yang bisa menyusun 7 balok secara vertikal maka dialah juaranya. Yeyeyeye seru......
Semakin malam, beberapa anak-anak dan oramg dewasa tertidur. Beberapa orang dewasa lanjut tacit.Nah moment ini yang selalu kami tunggu setiap perjalanan TSF. waktu dimana kami ngobrol dari hati ke hati, curhat terkait tantangan yang kita hadapi, belajar dan sharing antar individu. Keren lah, menyatu dan membuat kami kenal lebih dekat. Nggak ada habisnya,ada saja bahan obrolannya. Ngangenin!
Ba'da subuh kami menyambut sunrise dipantai. Seger dan indah. Lanjut kami pulang ke rumah elfath dan bersiap untuk sesi berbagi keluarga doyan dolan kepada wali murid bimbel elfath tentang "A" Home team.
Hari kedua,siang hari kami bersiap menuju taman nasional.Lama perjalanan kurang lebih 3 jam. Berangkat siang hari sampai dibaluran (savana bekol) magrib. Kami disambut dengan takjubnya hutan yang luas,mulai muncul beberapa hewan penghuni hutan seperti monyet dan ayam hutan. Anak-anak pun selalu menanti kemunculan hewan-hewan tersebut. Setelah perjalanan panjang melewati hutan, tiba kami di penginapan ditengah hutan dengan pemandangan savana bekol yang luas. Masya allah, terkagum-kagum dengan ciptaanNYA. Kami disambut oleh banyaknya monyet. Ada rasa takut saat akan keluar dari mobil, selain disambut monyet, suasanapun hening dan gelap ditengah hutan. Kami harus waspada terhadap barang bawaan kami, monyet-monyet mengintai/kepo dengan barang bawaan kami seperti kresek.Pembelajaran untuk anak-anak agar tetap waspada dan tidak takut berlebihan karena ada Allah yang menjaga kami.
Penginapan kami terletak ditengah hutan, pertama kali kami akan mendapat pengalaman berharga menginap ditengah hutan. Penginapannya unik, terdiri dari dua lantai. Lantai kedua ditutup oleh jeruji anyaman besi agar kami bisa melihat hamparan savana bekol yang luas. Kami disambut oleh petugas yang berjaga disavana. Petugas memberikan informasi terkait hal-hal yang boleh dan tidak boleh kami lakukan selama menginap, menjelaskan destinasi apa saja yang bisa kami nikmati selama di savana bekol. Petugas juga menjelaskan kalau malam hari genset akan dimatikan oleh petugas. Dan yang paling penting adalah, selalu menutup rapat pintu dan jendela agar monyet-monyet tidak masuk ke penginapan.
Kami bersiap untuk makan malam dan persentasi FSP yang menjadi agenda utama perjalanan kami. Diawaliboleh keluarga doyan dolan yang mempresentasikan sekilas materi tentang membuat FSP dan share FSP keluarga doyan dolan yang keren. Dilanjutkan masing-masing anggota keluarga mempresentasikan FSP ditengah hutan yang hening ditemani oleh hembusan angin malam. Kami saling menyemangati, belanja ide dan gagasan. Keren-keren FSPnya π.Keluarga pelem kalih pun mendapat giliran persentasi. Kali pertama harus persentasi di depan keluarga travel schooler. Tak disangka mendapatkan respon positif yang membuat KPK semakin semangat untuk eksekusi. Ditutup oleh persentasi keluarga baru kami, micel, mbak indah dan mas doni. Persentasi keluarga ini luar biasa tentang perjalanan hijrah mas doni yang lahir di lingkungan dan keluarga pendeta menjadi mualaf.Masya allah...... Pelajaran berharga bagi kami.
Malam semakin larut, kami ibu-ibu mulai bersiap tidur.Kami berencana bangun sebelum subuh untuk melihat sunrise yang indah.Tapi ternyata akses jalan menuju tempat melihat sunrise sedang dalam proses perbaikan sehingga kami gagal untuk melihatnya.
Tak perlu sedih, matahari mulai muncul. Wah suasana pagi yang keren, sejuk, hening dan disuguhkan dengan hamparan savana yang luas nan indah. Kami tak mau melewatkan moment untuk mengabadikan foto. Menurut petugas savana, ketika musim hujan savana ini dipenuhi oleh hamparan rumput yang hijau lebat. Saat kami berkunjung sedang musim kemarau sehingga savana tak begitu hijau, pohon-pohon menggugurkan daunnya sehingga nampak sedang di musim gugur. Tetap saja membuat kami terkagum-kagum dengan ciptaanNYA.
Anak-anak belajar melalui perjalanan. Syaina melihat apa itu savana (padang rumput yang luas),apa saja yang ananda jumpai disavana termasuk hewan yang muncul disavana, bagaimana cara mereka bertahan hidup, batas akses kita melihat hewan disavana, dll. Anak-anak bahagia dan tertarik memperhatikan tingkah laku para hewan yang dijumpai. Kami tidak boleh masuk ke savana sampai batas yang ditetapkan, karena jumlah hewan yang datang ke savana terlalu banyak sehingga dikhawatirkan akan mengancam keselamatan dan keamanan kami para pengunjung.
Setelah matahari terbit, kami melihat hewan hutan mulai bermunculan dari hutan menuju savana untuk mencari makan dan minum. Masya allah. . .
Ada sekelompok monyet, burung merak, rusa.Mereka datang dengan kelompoknya masing-masing. Kami melihat seekor rusa dengan tanduk bercabangnya gagah dan berwibawa memimpin pasukannya menuju savana. Sayang kami tidak melihat kerbau hutan dan banteng hutan. Betapa luar biasa karya sang maha pencipta. Ada hikmah besar bahwa allah telah menciptakan hutan dan savana yang luas sebagai tempat tinggal makhluk ciptaannya, tugas kami para manusia adalah menjaga kelestariaannya agar tetap terjaga. Bukan sebaliknya merusak hutan yang menyebabkan rusaknya tempat tinggal hewan penghuninya.