Kamis, 05 Juli 2018

Belajar memuliakan tamu

Awalnya saya bingung bagaimana cara mengenalkan adab memuliakan tamu yang datang ke rumah untuk bersilaturahmi sebentar atau menginap di rumah. Berhubung ego sentrisnya sedang oada puncaknya yang menganggap apapun yang ada dirumahnya adalah miliknya terutama area kamar kami yang sering dipakai untuk menginap tamu jika ada berkunjung ke rumah. 

Ananda juga sepertinya bukan tipe anak yang woo nya tinggi dan langsung akrab dengan orang asing yang baru beberapa kali ananda temui.  

Menjadi tantangan bagi umi dan abinya untuk mengenalkan adab memuliakan tamu. 

Awal mula saya dan syaina memiliki kebiasaan untuk membaca buku bersama sebelum tidur, kebetulan kami membaca buku kisah rasulullah yang ramah dan memuliakan tamu. 

Dalam buku tersebut diceritakan bahwa rasulullah selalu memuliakan tamu. Memberikan alas untuk duduk tamu, menjamu tamu, ramah dan santun terhadap tamu beliau.

Dari situ ananda mulai tercerahkan bagaimana sikap kita saat menerima tamu. Kami lanjutkan dengan adegan bermain sebagai tamu dan tuan rumah. Saya berperan sebagai tuan rumah layaknya rasulullah menyambut tamunya. Berjabatan tangan,menjamu,ngobrol,ramah dan sumringah. 

Kemarin tanggal 4/6/18 saat kakung lumbir datang ke rumah. Syaina menyodorkan tangannya untuk salim, biasanya belum mau untuk salim. Mengajak aung masuk ke dalam, diminta duduk,diambilakan minum dan tergopoh-gopoh penuh semangat mengambil piring sebagai wadah untuk menaruh roti dan diberikan ke aung, mengambilkan tisue, menemani aung duduk dan ngobrol, bahkan roti yang tak disentuh aung dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk di bawa pulang. 
Ternyata menurut uti, syaina meminta uang kepada uti untuk diberikan ke aung. Katanya kasian aung sendirian, buat sangu. 

Saya pun terharu dan bangga atas sikapnya itu. Saya berikan hadiah berupa pelukan dan sambil berdiri sejajar dengannya  berucapan "semoga Allah memuliakan syaina dan membalas kebaikan syaina karena syaina sudah memuliakan aung sebagai tamu".Syaina pun merasa bahagia dengan hadiah itu dari uminya, terlihat dari muka polosnya yang senyum malu dan bahagia dipuji. 

Semoga Allah senantiasa membimbing umi dalam membersamaimu ya nak dan semoga allah yang menuntunmu menumbuhkan fitrah yang telah allah instal dalam dirimu. Semoga engkau terus memancarkan cahaya kebaikan hingga engkau dewasa dan menemukan peran peradaban terbaikmu. Aamiin... .





#portofoliosyaina
#3y11m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar