Wafat: Tanggal 5 Februari 2017
Pukul:08.15 WIB
Tempat: Ruang HCU Geriatri RS. Margono Soekarjo Roestam
Menjelang 40 hari almarhumah ibu pergi meninggalkan kami.Rasa duka masih ada dalam diri kami sekeluarga.Mencoba untuk ikhlas dan bersabar atas kehendak-Nya.Baru hari ini saya bisa menuliskan aliran rasa.
Road map kebersamaan kami dengan ibu menjelang detik-detik terakhir dipanggil yang Maha Kuasa:
- Saya tidak menyangka bahwa lebaran idul fitri dan idul adha tahun 2016 adalah moment lebaran terakhir saya bisa bersama ibu.Bersilaturahmi,menikmati hidangan khas lebaran,memohon maaf dan bercanda tawa bersama.
- Berawal di bulan Januari 2017,saat embah jatuh sakit selama hampir sebulan (selama januari 2017),ibu merawat embah sebagai wujud baktinya kepada orang tua.
- Pertengahan Januari embah dioperasi di RS.Ortopedi karena osteoporosis.
- Fisik ibu yang semakin menurun selama menemani embah dirawat di RS ortopedi.
- Berawal dari keluhan ibu radang tenggorokan,batuk,hilang nafsu makan menyebabkan kondisi fisik ibu semakin lemah.
- Setelah embah berhasil dioperasi,tepat di hati ahad 22 Januari 2017 saya dan suami menjenguk embah.Kami masih bercanda tawa,syaina masih bermain bersama almarhumah ibu.Rasa bahagia terlihat jelas dalam wajah almarhumah ibu.Sampai akhirnya almarhumah ibu ikut pulang bersama kami ke rumah.
- Masih sempat bercerita bersama sepanjang perjalanan pulang,makan bersama dan sesampai dirumah saya buatkan ibu teh manis ditemani roti.Tidak ada firasat bahwa hari itu adalah hari terakhir ibu berkunjung ke rumah kami.Wajah lelah,lesu terlihat jelas pada ibu.Mungkin karena kurang istirahat dan tidak teratur makan.Saya berikan beberapa obat untuk membantu menghilangkan gejala yang dialami ibu.
- Semakin lemah kondisi ibu dan hilangnya nafsu makan membuat bapak dan adik saya sepakat untuk membawa ibu ke rumah sakit wijayakusuma tepat pada hari selasa tanggal 24 Januari 2017.
- Sampai akhirnya ibu dirawat di RS. Wijayakusuma selama 3 hari dan didiagnosa dokter mengalami anemia dan disreksia ,sempat melakukan transfusi darah.
- Selasa malam saya,syaina dan kedua orang tua saya menjenguk ibu dan saat itu kondisi ibu sangat baik.Wajah dan badan tampak segar dan tidak terlihat seperti sedang sakit.Kami masih ngobrol bersama dan bercanda bersama.Tidak terpintas dalam diri saya bahwa saat itulah detik-detik terakhir kami bersama.Tidak ada firasat bahwa ibu akan pergi meninggalkan kami.
- Hari Kamis,26 Januari 2017 keadaan ibu semakin membaik dan dokter memperbolehkan ibu untuk pulang dan berobat rawat jalan.Hari itu bertepatan dengan embah yang diperbolehkan pulang pasca operasi dari Rs.Ortopedi
- Sesampai dirumah ibu beraktifitas normal.
- Selasa,31 Januari 2017 ibu sempat jalan-jalan ke cilacap bersama bapak.Hal itu membuat saya merasa bahwa ibu sudah sehat.
- Rabu,1 Februari 2017 ibu kembali chek up di Rs. DKT bersama bapak.Ibu sempat memberitahukan keluhan kepada dokter bahwa ada ruam di tubuh.Dokter menyatakan bahwa ibu baik-baik saja dan diberi beberapa obat.
- Kamis 2 Februari 2017,abi menjenguk ibu ke lumbir.Sepulang dari lumbir,abi mengatakan bahwa ibu badannya panas,ada ruam diseluruh tubuh,lemas dan sudah tidak sadar kencing dicelana.Kami memutuskan untuk menginap di lumbir keesokan harinya.
- Jum'at 3 Februari 2017,sesampai dilumbir saya melihat kondisi fisik ibu sudah berbeda dari biasanya.Badannya sangat lemas,kurus,sudah kencing tanpa sadar,ada ruam diseluruh tubuh dan panas tinggi.Saya membuatkan segelas susu untuk ibu.Saya meminta ibu untuk menghabiskan susu tersebut dan akhirnya habis.Memegang gelas sudah sangat gemetaran.Akhirnya kami memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit
- Sabtu pagi 4 Februari 2017,ibu dirawat di ruang rawat RS.Margono Soekarjo.Sabtu siang ibu dipindahkan dari ruang rawat ke HCU.Sabtu malam ibu dikabarkan kritis.Saya belum sempat menjenguk ibu karena syaina masih kecil dan belum bisa dibawa ke rumah sakit.Ibu sempat menanyakan syaina ke abi.Sejak saat itu,saya menjadi sangat gelisah,tidak bisa tidur dan senantiasa berdoa kepada Allah agar saya diberikan kesempatan untuk menengok ibu dan diberikan kesempatan untuk berbakti kepada ibu.
- Minggu pagi jam 5 subuh abi pulang untuk menjemput saya dan syaina ke rumah sakit.Jam 7 pagi kami berangkat ke rumah sakit.Didalam mobil saya membacakan surat yasin untuk kemudahan ibu jika diberi umur panjang dan jika ditutup usianya maka dberikan kemudahan saat sakaratul maut.Belum sampai ke rumah sakit,dikaranglewas tepat saat saya selesai membaca surat yasin,ada telfon yang mengabarkan bahwa ibu telah meninggal dunia.Inalilahiwainalillahi rojiun.Tidak tahan menahan tangis,dan memastikan telp ke bapak apakah benar kabar duka tersebut.Dan ternyata benar....
- Ya allah aku belum sempat bertemu ibu dan meminta maaf kepada.Tidak disangka bahwa hari jum'at adalah pertemuan terakhir saya dengan ibu.Rasanya saya belum bisa menjadi menantu yang baik dan berbakti.Belum banyak yang saya lakukan untuk membahagiakan ibu selama hidup.Selama hidup kami jarang menjenguk ibu dirumah,jarang menginap disana bahkan belum tentu sebulan sekali kami menginap disana.Jarang sekali mengajak ibu dan bapak sekedar jalan-jalan bersama cucunya bahkan untuk setahun sekalipun tidak.
- Tutup usia diumur 50 tahun.Usia yang tegolong masih muda.Syaina baru 2,5 tahun menikmati kebersamaan dengan utinya.Saya baru merasakan 3 tahun menjadi anak menantunya.Pertemuan dan perpisahaan yang sangat singkat.
- Ibu sejujurnya kami belum sanggup untuk engkau tinggalkan.Begitu banyak rencana yang kami susun yang belum sempat engkau lihat.Hanya kenangan yang engkau tinggalkan untuk kami.
- Beberapa habits kebaikan yang menjadi kenangan saat ibu hidup adalah rajin mengerjakan shalat sunnat tahajud dan dhuha.Beliau tidak pernah absen bangun malam untuk mengerjakan shalat tahajud.Shalat lima waktu tidak pernah ditinggalkan.Sedekah termasuk memberikan bungkusan nasi untuk orang gila yang beliau kenal.Tidak pernah absen mengisi kotak amal masjid.Mencuci mukena dan sajadah di masjid karena beliau aktif di kegiatan masjid dekat rumah beliau.Tidak pernah lupa hari ulang tahun kedua anaknya dan selalu membuatkan nasi kuning sederhana untuk anak-anaknya walaupun sudah berbeda rumah.Rajin puasa sunnah senin dan kamis.Selalu memberikan hadiah untuk cucunya.Senang mengunjungi masjid untuk melihat kemegahannya seperti masjid kuba emas.
- Sedangkan saya jarang sekali memberikan kejutan untuk ibu.Saya memiliki keinginan yang belum sempat terwujud saat ibu masih hidup adalah ingin memberangkatkan umrah ibu dan keluarga serta memberikan beberapa perhiasan untuk ibu sebagai ucapan terimakasih saya sebagai anak.Tetapi Allah yang maha kuasa atas segalanya menentukan takdirnya yang tidak bisa diubah oleh siapapun.
- Ketika beberapa tahun lalu,saat ibu koma di rumah sakit hampir satu bulan.Keluarga ikhlas jika ibu di panggil Allah.Tetapi allah berkehendak lain.Ibu diberikan kesembuhan dan dapat menjalankan kehidupan normal.Alhamdulillah......Sejak saat ibu ibu menjadi pribadi yang taat dan rajin beribadah.
- Tetapi saat ibu hanya sakit dan dirawat dua hari di rumah sakit Allah berkendak untuk mencukupkan usia beliau.Bahkan tidak ada tanda-tanda bahwa ibu akan kembali ke rahmatullah.
- Mungkin karena amal kebaikan ibu selama diberikan kesempatan kedua untuk hidup setelah koma cukup lama yang membuat allah lebih sayang kepada beliau dan memanggil beliau untuk kembali kepada-Nya.Hanya Allah SWT yang maha Mengetahui segalanya.
- Hanya doa yang dapat kami berikan kepada almarhumah.Semoga almarhumah ibu diampuni segala dosanya,diterima segala amal ibadahnya,dilapangkan kuburnya,dijauhkan dari siksa api neraka dan ditempatkan disisi-Nya,di Syurga-Mu ya Allah.Aamiin....
Moment saat ibu dirawat di RS Wijayakusuma |
Moment saat ibu dirawat di HCU RS. Margono Soekarjo |
Moment pemakaman almarhumah ibu |
Moment syaina berziarah ke makam almarhumah ibu |
Moment kebersamaan terakhir saat lebaran tahun 2016 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar