Rabu, 31 Januari 2018

Journey of Life

Setiap moment traveling menjadi cara belajar yang menyenangkan.Bermain sekaligus belajar.Belajar tidak selalu dalam kondisi serius berada di dalam kelas.Alam dan kehidupan adalah laboratorium yang diberikan Allah sebagai tempat untuk belajar.

Waktu itu kami berkunjung ke kota gudeg,kota kenangan yang selalu dirindukan untuk dikunjungi.Disana kami mengikuti acara seminar parenting "A" Home Team dan berlibur.

Hari pertama kami menuju ke candi prambanan dan candi ratu boko.Kami ingin belajar tentang arsitektur candi dan sejarah candi.Satu hal disana yang membuat menarik bagi syaina adalah saat kami menuju ke candi ratu boko menggunakan angkutan umum elp yang disediakan khusus oleh pihak wisata prambanan-ratu boko.Sesampainya di candi ratu boko kami disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa indah.Lahan yang luas dan penuh kehijauan memberikan kesejukan bagi panca indera kami. Syaina bebas bergerak mengasah sensomotoriknya. Bahwa menumbuhkan fitrah ananda dengan cara Don't much asking and teaching,dengan intelectual curousitynya ananda akan bertanya sebanyak-banyaknya untuk memenuhi rasa ingin tahunya.Inilah pertanda fitrah belajarmya sedang tumbuh.Cara syaina memenuhi rasa ingin tahunya adalah dengan melakukan observasi dengan panca indranya.Melihat dan mendengar dengan seksama apa yang menjadi daya tariknya.

Penting bagi kami sebagai oang tua untuk menyediakan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembangnya.Usia dibawah tujuh tahun memerlukan lingkungan yang cukup steril.Dijauhkan dari hal-hal negatif karena ananda dalam tahan meniru dan sistem imunnya belum kebal terhadap hal negatif.Jikalau terpapar hal negatif maka kamilah sebagai pemegang amanah harus sesegera mungkin menetralisirnya sebagai sistem imun.Interkasi terbaik bagi ananda saat ini adalah bersama orang tuanya.

Hari kedua kami bersiap untuk berangkat seminar.Tantangan bagi kami adalah untuk membuat syaina bersedia berpisah untuk beberapa saat dengan kami.Karena sifat unik syaina yang masih lengket dengan kami,akan merasa aman dan nyaman jika melihat orang tuanya disisinya.Syaina belum bisa beradaptasi langsung dengan lingkungan baru,berbaur dan langsung bermain dengan teman barunya.Syaina memerlukan waktu beberapa saat untuk observasi dan adaptasi beberapa saat dengan orang asing.

Kami harus menyusun strategi bagaimana agar kami bisa tetep fokus belajar dan syaina tetap asyik bereksplorasi tanpa mengganggu jalannya acara seminar didalam ruangan.Strategi kami adalah sala abi tetap berada dalam ruangan untuk belajar,sedangkan umi harus keluar masuk ruangan untuk menemani ananda yang saat itu tidak mau ditemani oleh petugas KC.

Ilmu baru yang kami peroleh tentang Adab membawa anak ke majelis ilmu:
1. Jika orang tuanya ingin fokus belajar,maka jika ada anggota keluarga dirumah misalnya kakek neneknya atau pengasuh sementara yang bersedia dititipi amanah untuk menjaga ananda,sebaiknya ananda bersama mereka agar orang tua tetap fokus belajar. Apabila tidak ada yang bersedia dititipi dan mengharuskan anak ikut bersama orang tua maka jika anak tidak kondusif didalam ruangan dan tetap ingin bersama orang tuanya,maka orang tuanya harus dengan kerelaan hati meninggalkan ruang belajar tersebut.

2. Karena fitrah anak yang selalu dinamis bergerak dan hanya bisa fokus dalam rentang waktu 1menit kali usia anak,maka anak sebaiknya diberikan ruang tersendiri untuk bermain (disediakan KC).Tujuannya adalah agar anak tidak mengganggu kegiatan belajar orang dewasa dan tidak menurunkan kemuliaan anak akibat unek-unek orang dewasa yang merasa terganggu dengan kehadiran anak didalam ruang belajar.










#PortofolioSyaina
#KeluargaPelemKalih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar