Anak-anak adalah makhluk homoluden.Anak-anak sangat suka bermain. Let's go to Recycle again
Beberapa hari yang lalu kami membuat rambu lalu lintas mainan dari kardus dan ketas origami. Belajar mengenal rambu lalu lintas dengan cara menyenangkan.
1. Ada makna disetiap lampu lalu lintas. Dikaitkan dengan kejadian nyata. Saat lampu lalu lintas berwarna merah, maka respon alamiah kendaraan harus jalan/berhenti.Begitu pula dengan arti pada lampu hijau dan kuning. Lewat permainan ini syaia menjadi paham akan arti warna di lampu lalu lintas. Ketika kami berkendara dan bertemu lampu lalu lintas, syaina akan mengingatkan kami tentang makna pada warna lampu yang sedang beroprerasi.
2. Rambu berikutnya adalah rambu dilarang parkir sembarangan. Ketika ada tanda rambu ini,syaina menjadi paham bahwa kita tidak boleh parkir sembarangan dan akibat jika kita melanggar. Saat bermain sepedaan di rumah, syaina akan memparkir sepedanya dipinggir bukan ditengah jalan untuk lalu lalang orang. Dan
3.Rambu berbelok. Syaina sering bertanya kepada saya, mi kalau syaina mau ke tempat tujuannya misal ke salah satu kota, syaina harus lewat jalan mana? Lurus atau berbelok. Nah, lewat rambu berbelok, syaina akan lebih mudah memahami bahwa kita harua belok kemana ketika menuju suatu tempat.
Memfasilitasi belajar anak dengan cara menyenangkan adalah tugas umi. Terkadang ketika saya sedang blank dengan suatu kegiatan membersamai ananda dan mencoba mencari ide,kemudian merealisasikan ide tersebut secara terencana,respon syaina tidak selalu positif dan terkesan banyak rekayasa dan intervensi. Tetapi ketika kami spontan membuat kegiatan sesuai rasa ingin tahu anak saat itu, ide bermain malah datang secara spontan dari kami. Responnya akan lebih baik karena mungkin saat itulah fitrah anak sedang tumbuh alamiah tanpa menggegas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar