Senin, 31 Juli 2017

Bed rest di RS "nikmat sakit"

Hari ini,syaina kembali diberikan nikmat sakit.Kali kedua syaina harus bed rest di rumah sakit.Demam tinggi,menggigil,batuk pilek,tidak mau makan dan minum membuat kami cemas dan memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.Kami cek berkali-kali suhu badan syaina dengan termometer.Syainapun sangat mengerti bagaimana cara menggunakannya,seolah-olah ikut mengukur suhu badannya dan memberitahukan hasilnya.Terakhir kami cek suhu badannya adalah 40,1 derajat. Antara cemas,panik,terus berikhtiar,berdoa dan pasrah pada-NYA.






#Tantangan10hari
#Level6
#Day12
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Minggu, 30 Juli 2017

Matematika logis saat sakit part 1

Ketika sedang sakit syaina sangat susah diajak minum obat.Awalnya negosiasi berakhir dengan paksaan.Maafkan umi ya nak....Masih sempat syaina berkata
"minum obatnya sedikit aja,lima mili saja"



Belajar matematika logis bisa kapan saja,sekalipun sedang sakit.




#Tantangan10hari
#Level6
#Day11
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Matematika logis saat sakit part 2

Disela-sela sakit syaina membantu saya menghitung stok barang.Satu dua tiga dan seterusnya.....



#Tantangan10hari
#Level6
#Day10
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Jumat, 28 Juli 2017

Belajar matematika logis dengan membungkus

Hari ini syaina membantu umi membungkus kado untuk acara keluarga.Dari kegiatan ini,kami bisa belajar matematika logis.Darimana yak?

Saat mengukur kertas kado agar proporsional dengan isinya (tidak terlalu besar atau terlalu kecil),melipat kertas kado agar tampak elok,saat menghitung jumlah isolasi yang diperlukan untuk merekatkan kertas kado.Untuk syaina tentu orientasinya bukan pencapaian keelokan/kerapihan membungkus tetapi titik tekannya adalah pada prosesnya.







#Tantangan10hari
#Level6
#Day9
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Kamis, 27 Juli 2017

Belajar menggunting

Hari ini syaina belajar matematika logis dengan menggunting kerdus obat menjadi bentuk geometri tak beraturan.Ananda menggunting sesuai keinginan dan masih dalam tahap belajar menggunting. Potongan-potongan kardus tersebut terbagi menjadi berbagai ukuran dari besar hingga kecil.






#Tantangan10hari
#Level6
#Day8
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Rabu, 26 Juli 2017

Membuat cetakan tangan

Hari ini kita membuat cetakan tangan kita dari kardus.Saat ptoses pembuatan,kami sambil bernyanyi dengan lagu kreasi kami.Diselingi dengan pertanyaan terkait stimulasi matematika logis:

Berapa tangan kita?
Berapa jumlah jari tangan kita?(sambil menghitung satu per satu)
Apa saja nama jari-jari tangan kita?
Apa fungsi masing-masing tangan?
Siapa yang menciptakan tangan?
Kemudian kita bandingkan tangan umi dan syaina.Lebih besar mana diantara keduanya?





Quotes hari ini "Bermain adalah Belajar"



#Tantangan10hari
#Level6
#Day7
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Selasa, 25 Juli 2017

Bermain pasir ajaib homemade

Hari ini belajar matematika logis dari membuat pasir ajaib home made.Sehari sebelumnya,syaina ikut belanja ke sebuah swalayan.Disana ananda bermain pasir ajaib.Daripada membeli pasir ajaib dengan harga mahal dan akan lenyap seketika saat dimainkan,akhirnya kami membuat pasir ajaib home made.Berprinsip menggunakan apa yang ada dan tidak mengada-ada.Dibuat dari bahan-bahan yang tersedia dirumah seperti tepung terigu,tepung maizena,pewarna makanan,air,garam dan baby oil.Kami bersama-sama membuatnya.Ananda berkenalan dengan nama masing-masing bahan,mengambil sesuai takaran (suka-suka/kirologi),mencampur semua adonan sampai kalis dengan tekstur sesuai yang diinginkan.Kami menggunakan dua warna saat pembuatan pasir ajaib ini,ananda berkenalan dengan warna-warna yang ada.

Setelah jadi,kami siap berimajinasi mengubah pasir menjadi berbagai bentuk.Ada bentuk segitiga,persegi,tak beraturan,bulat.Berimajinasi membuat onde-onde.Asyiknya belajar matematika logis dari aktivitas disekitar rumah.








#Tantangan10hari
#Level6
#Day6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Senin, 24 Juli 2017

Belajar menakar air

Belajar matematika logis hari ini dengan aktivitas menakar air untuk dipindahkan ke wadah berukuran besar (ember).Syaina bolak balik mengambil air agar ember terisi sampai penuh.Tantangannya adalah kecepatan mengambil air agar ember cepat terisi air sampai penuh,jenis dan ukuran wadah yang digunakan untuk mengambil air.

Awalnya syaina menggunakan botol berukuran kecil untuk mengambil air.Otomatis ember yang diisi air lebih lama penuh.Beberapa saat ananda melihat wadah berukuran lebih besar dari botol yang pertama ananda pakai untuk mengambil air.Hore,ember lebih cepat terisi air.

Logika matematika ini secara tidak langsung menuntun untuk berpikir sistematis dan logika berpikir anak berkembang (memilih wadah yang cocok untuk menampung air lebih banyak).




#Tantangan10hari
#Level6
#Day5
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Minggu, 23 Juli 2017

Matematika logis "membuat rujak buah"

Hari ini syaina belajar matematika logis dengan cara bersama-sama membuat rujak buah.Syaina menghitung jumlah jambu air yang diambil,mengelomopokkan buah berdasarkan warna dan jenis buah,menghitung jumlah cabai yang dipakai untuk membuat rujak,mengambil sejumlah garam sesuai takaran yang saya instruksikan.Selain itu syaina belajar warna masing-masing buah dan nenambah kosakata baru tentang nama buah yang baru ananda jumpai seperti jambu air,kedondong,bengkoang.


Membuat rujak buah (3y7d)


#Tantangan10hari
#Level6
#Day4
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Sabtu, 22 Juli 2017

Bermain peran sebagai teller

Hari ini syaina bermain peran sebagai teller di bank.Seperti kita ketahui,salah satu tugas teller adalah menghitung jumlah uang yang masuk dan keluar bank untuk nasabah.Saat bermain peran tersebut,syaina menyuruh saya untuk berpura-pura sebagai nasabah yang hendak menabung,menukar dan mengambil uang.Ananda mulai merapikan dan menghitung satu persatu uang yang ada dilaci seolah-olah saya sedang melakukan transaksi penarikan uang. Imajinasi bermain peran ini muncul,karena beberapa kali saya ajak syaina ke bank dan kami berkenalam dengan beberapa profesi yang ada dibank salah satunya teller.





#Tantangan10hari
#Level6
#Day3
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Jumat, 21 Juli 2017

Belajar matematika logis "menghitung langkah kaki"

Setiap adzan berkumandang,pendengaran syaina sangat peka.Umi sudah adzan tuh,yuk shalat ke rumah allah (selalu berbinar dan semangat mengambil mukena,berwudhu dan melangkahkan kaki menuju rumah Allah).

"Raise your child,Rise your self"

ketika kita mendidik ananda,menumbuhkan dan merawat semua fitrahnya saat itulah kita sedang menumbuhkan dan merawat fitrah keayah bundaan kami.Menciptakan atmosfer dan keteladanan bagi ananda untuk menumbuhkan fitrah iman.

Kami melangkah menuju masjid bersama,dan mencoba menciptakan suasana bahagia dalam setiap langkah kami menuju masjid.
Nah disaat itulah saya menemukan peluang belajar matematika logis bersama ananda.Bersama-sama menghitung jumlah langkah kaki kami saat menuju masjid.Matematika memang penting dan kita bisa belajar dimana saja dan kapan saja disekitar kita.






#Tantangan10hari
#Level6
#Day2
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Rabu, 19 Juli 2017

Menhitung jumlah dan jenis obat

Belajar matematika logis

Mencari peluang belajar matematika logis dimanapun dan kapanpun.Hari ini saya dan syaina beraktifitas mencocokan jumlah obat dalam faktur dengan fisik barang.Umi menyebutkan jumlah obat dalam faktur dan syaina belajar menghitung jumlahnya sesuai yang telah saya sebutkan sebelumnya.Pura-pura menghitung jumlahnya dengan hitungan sesuai kehendaknya.

Selain itu,syaina belajar mengelompokkan jenis barang.Satu merk sirup dipisahkan dan disusun berderet.



#Tantangan10hari
#Level6
#Day1
#Kuliahbunsayiip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Sabtu, 15 Juli 2017

Aliran rasa pohon literasi

Aliran rasa tentang pohon literasi.Tantangan terbesar adalah konsistensi semua amggota keluarga untuk rutin membaca.Pohon abi menjadi pohon paling gersang,mengingat gaya belajar abi yang dominan auditory-kinestetik.Abi lebih suka mendengarkan cerita tentang apa yang saya baca dan berdiskusi tentangnya.
Alhamdulillah kebiasaan baca saya dan syaina sudah konsisten dengan membaca buku setiap hari sebelum tidur malam.Syaina akan selalu meminta saya untuk membacakam buku setiap hari sebelum tidur.Setiap selesai membaca kami tidak selalu menempelkan/menuliskan dalam pohon literasi sehingga tampak gersang.Selain itu judul buku yang ingin dibaca syaina selalu judul yang sama sesuai minat dan kesukaannya.Kami terus belajar untuk menumbuhkan budaya suka membaca dalam keluarga.Semangat ini harus berawal dari diri sendiri,seperti quotes berikut:


For things to change, I must change first


#Gameslavel5
#Bundasayang
#IIP
#kuliahbunsayIIP

Kamis, 13 Juli 2017

Cita-cita dan aliran rasa

1. Cita-cita dan posisi yang ingin dijabat

Syukur alhamdulillah saya bisa bergabung dengan institut ibu profesional (IIP).Berawal dari keikutsertaan saya pada program matrikulasi IIP batch 2.Berkenalan dengan teman-teman dari berbagai kota,ASEAN dan Non ASEAN.Saya adalah salah satu peserta asal kota purwokerto kabupaten banyumas.Dari beberapa peserta banyak yang berasal dari kota se ekskarsidenan banyumas yaitu Banjarnegara,Purbalingga,Cilacap dan Kebumen).

Wilayah barlingmascakeb yang luas dihuni oleh masyarkat yang beragam baik pribumi maupun pendatang dari luar wilayah barlingmascakeb.Purwokerto sebagai leader dari wilayah barlingmascakeb.Purwokerto dengan masyarakat yang beragam memiliki beberapa pandangan yang berbeda tentang arti ibu rumah tangga.Salah satu pandangan masyarakat pada umumnya tentang ibu rumah tangga adalah perempuan yang hanya mengurus rumah,anak dan suami saja.Tidak  memerlukan ilmu untuk menjalankan peran tersebut.

Muncul sebuah gagasan untuk mendirikan sebuah komunitas IIP wilayah barlingmascakep dari teman-teman alumni matrikulasi IIP untuk saling berbagi ilmu. Setiap anggota komunitas dapat membagi ilmunya di dalam maupun diluar komunitas. Mimpi kami adalah IIP barlingmascakeb dapat memberikan perubahan pandangan masyarakat tentang arti ibu rumah tangga, menjadi jalan bagi kami untuk dapat berbagi ilmu dan memberi kebermanfaatan bagi masyarakat luas.

Saya percaya bahwa tidak ada kebetulan di dunia ini.Saya memberanikan diri untuk menjadi salah satu pengurus di IIP barlingmascakeb yang baru akan didirikan.Tentunya dengan terus belajar memantaskan diri.Posisi manager keuangan yang saya pilih.Mengapa?sesuai dengan namanya tugas manager keuangan adalah mengelola dan bertanggung jawab terhadap jalannya keuangan.Manajer keuangan berkaitan erat dengan data,hitung menghitung dan membuat beberapa laporan keuangan.Kegiatan-kegiatan ini adalah hal yang saya suka dan bisa.Hasil TMA menunjukkan bahwa analytical berada pada posisi pertama.Selain analytical saya memiliki 9 urutan bakat yaitu discipline,achiever,maximizer,futuristic,arranger,focus,input dan responsibility. Personal branding:
  1. ARRANGER: Senang mengatur berbagai sumber daya manusia untuk mendapatkan hasil yang optimum dan tidak takut menghadapi konfrontasi.
  2. ANALYST: Seorang yang berpikiran analisis, senang bermain angka-angka maupun data sehingga suka menguraikan sesuatu kedalam satuan yang lebih kecil.
  3. VISIONARY: Seorang yang dapat melihat jauh ke depan melampaui cakrawala baik secara intuisi maupun dengan perasaan sehingga suka dengan tugas tugas membuat visi.
  4. ADMINISTRATOR: Suka dengan keteraturan, terencana dan rapih sehingga suka dengan tugas pengelolaan administrasi organisasi.
  5. COMMANDER: Orang yang keras, berani menghadapi konfrontasi dan berani mengambil alih tanggung.
Insya allah dengan bakat yang saya miliki tersebut,saya bisa menjalankan posisi saya sebagai manager keuangan.

Tantangannya adalah bagaimana saya bisa menjalankan amanah tersebut dan tetap mengutamakan pekerjaan saya sebagai ibu di ranah domestik.Management waktu sangat penting dan menjadi bagian dari tantangan ini.Bagaimana kami bisa terus menjaga semangat membangun komunitas dan membangun peradaban.

Jika aku menjadi manager keuangan maka perubahan yang ingin saya lakukan adalah diawali dari aktifnya rumah belajar bersama-sama teman dalam satu tim.Saya bermimpi bergandengan tangan bersama teman-teman membuat beberapa unit usaha sesuai dengan bakat kita masing-masing. Beberapa unit usaha misalnya crafting,fashion,penjualan buku,kuliner,dll.Masing-masing unit usaha memiliki koordinator.Diharapkan dari unit-unit usaha tersebut kami menjadi mandiri dan bisa terus berkarya.Untuk dapat menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan beberapa unsur management seperti man,money,methods,material,markets. Saya ingin menjalankan tugas saya dan mengelola kuangan komunitas sebaik-baiknya.Bersama teman-teman merancang dan menjalankan program sejuta cinta minimal 1bulan sekali dengan tujuan berbagi manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain baik member atau non member yang membutuhkan.Dengan adanya semangat kolaborasi insya allah kami bisa menjalankannya.

“Semangat membangun komunitas dan membangun peradaban”




2. Aliran rasa selama menjadi bagian dari pengurus IIP Banyumas Raya

Seneng dan bahagia rasanya bisa bergabung menjadi bagian dari pengurus IIP banyumas raya.Berawal dari komunikasi lewat WA tanpa saling mengenal sebelumnya dan tak bertatap muka,tetapi ada energi yang membawa kami untuk bersinergi dan berkolaborasi bersama membangun komunitas.Saya percaya bahwa hal ini bukan suatu kebetulan,Allah yang telah mempertemukan kami dengan rencana dan skenarioNya yang indah.Berpedoman pada Value IIP berbagi dan melayani,kami bergandengan tangan,bahu membahu,setahap demi setahap melangkah untuk menjalankan program-program IIP Banyumas raya yang kita rancang bersama.
Kami semua adalah tim,saling memback up ketika kesulitan datang,dengan kekuatan kami masing-masing kami mencoba mengambil peran dan mendedikasikan yang terbaik.Terlalu berat jika kita berjalan sendirian,maka kami ingin berkomunitas dengan bahagia.

Bahagia itu ketika kami saling membantu menyusun dan mensukseskan program,bisa memberikan yang terbaik dan bermanfaat bagi orang lain,orang lain (member) bisa merasakan manfaat dari program-program kami. Saling berkunjung menjalin tali silaturahmi sesama pengurus dan saya merasa mendapatkan keluarga baru.Tertawa bersama,berfoto bersama,saling mengenal lebih dekat,bermain dan berkegiatan bersama.Sedih dan rindu itu ketika salah satu dari kami sakit dan tidak bisa hadir ditengah-tengah kami.

Kesulitan yang kami hadapi terkait luas wilayah barlingmascakep justru menjadi tantangan dan memberikan semangat bagi kami untuk terus berbagi dan melayani sepenuh hati.

Tantangan saya pribadi adalah bisa berkomunitas dengan bahagia,bisa mendedikasikan diri sebaik mungkin dalam berkomunitas tanpa mengabaikan kewajiban saya sebagai seorang istri dan ibu.


Keluarga besar pengurua IIP Banyumas Raya

Terimakasih bu rima sebagai koordinator kami yang kece,teman,keluarga yang mengiinisiasi berdirinya IIP Banyumas Raya dan tiada henti memberikan kami dorongan semangat tiada henti,mengarahkan kami untuk terus berjalan pada koridor kami dan berbagi ilmu kepada kami.Jazakumullah khairan katsirπŸ˜ŠπŸ˜‡

Terimakasih kepada tim manager online yang tiada henti menyuguhkan kami hidangan bergizi dan berbagu ilmu lewat program-programnya yang keren.Selalu membuat dunia belajar online senantiasa hidup dan segar.Memberikan kehangatan lewat sapaan setiap saat dan merasakan kedekatan dengan para member.Jazakumullah khairan katsir.

Terimakasih kepada tim manager offline yang energinya tidak pernah habis untuk mengeksekusi program-program offline yang keren dan berjalan sukses.Mendedikasikan waktu dan tenaga ditengah-tengah kesibukannya sebagai istri dan ibu demi suksesnya program offline.Jazakumullah khairan katsir.

Saya mohon maaf kepada teman-teman,jika selama saya menjabat sebagai manager keuangan banyak kesalahan dalam ucapan atau perbuatan,tidak maksimal menjalankan peran dan program,tidak bisa memberikan kontribusi terbaik lewat program-program IIP baik online dan offline.Jangan pernah lelah untuk terus mengingatkan dan membimbing saya untuk terus berbenah  memperbaiki kualitas diri dalam berkarya di komunitas IIP Banyumas Raya.


Love U All.....


Setelah nulis aliran rasa kok saya jadi kangen temen-temen dan pengen peluk satu-satu ya😘😘😘😘.Mendadak Speachless.



#Odopfor99days

Fitrah seksualitas "Aku perempuan"


Dalam hitungan hari kedepan syaina genap berusia tiga tahun.Pada usia tersebut,anak-anak harus dengan jelas menyebut apa gendernya.Alhamdulillah sebelum genap usia tiga tahun syaina sudah mampu membedakan jenis kelamin perempuan dan laki-laki.

Syaina sih perempuan apa laki-laki? "tanya uminya,iseng"
"Aku perempuan" (yeyeye asyik anakku sudah bisa mengenali gendernya)

Lanjut iseng uminya:
Kalau umi? Perempuan (jawab syaina)
Kalau abi? Laki-laki (jawab syaina)
Kalau uti?
Kalau aung?
Dst mengenali gender teman-teman mainnya dan orang-orang disekitarnya.

Obrolan kami tidak berhenti sampai disini,saya masih mengajukan beberapa pertanyaan terkait gender kepada syaina (sambil rileks) seperti cara berpakaian dan toilet.


Moment ketika syaina berdandan dan bergaya pakaian layaknya perempuan


Moment ketika syaina berfoto dengan gaya pakaian khas anak perempuan

Syaina sudah mampu menirukan gaya berpakaian khas perempuan.Mencoba berdandan (pakai lipstik dan pensil alis) hasil observasi uminya saat bersolek. Uminya harus merelakan alat tempur miliknya untuk dijadikan bahan observasi bagi ananda.It's Ok!

Dalam pendidikan berbasis fitrah,untuk menumbuhkan fitrah seksualitas adalah lewat kedekatan dan kelekatan ayah bunda yang  berbeda disetiap tahap usia 0-14 tahun (Buku FBE karya harry santosa).
*Note:bukan promosi,hanya saja teringat materi pertama kelas matrikulasi IIP "Adab sebelum ilmu".Penting untuk mencantumkan sumber tulisan dan bacaan sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada sang pemilik karya.Kembali ke laptop tentang fotrah seksualitas.

Beberapa pertanyaan yang muncul saat uminya berproses belajar menjadi orang tua:
  1. Apa itu fitrah seksualitas?
  2. Bagaimana cara menumbuhkan fitrah seksualitas anak disetiap tahap usianya (0-14 tahun) agar tumbuh paripurna?


Nah ketemu jawabannya:
Sosok ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, tentu agar fitrah seksualitas anak tumbuh indah paripurna. Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir.

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu. 

Riset banyak membuktikan bahwa anak anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, boarding school dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing, perasaan kehilangan attachment, depresi, dan kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan dsbnya.

Jadi dalam mendidik fitrah seksualitas walau sosok ayah ibu senantiasa harus hadir, namun dalam proses pendidikan berbasis fitrah, perihal  fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap. 

Usia 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada menyusui, di usia 3 - 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun. 

Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga dengan tegas berkata, "saya perempuan" atau "saya lelaki"

Bila masih tidak jelas identitas di usia ini karena ketiadaan peran ayah ibu dalam mendidik maka potensi awal homo seksual dan penyimpangan seksualitas lainnya sudah dimulai. Hati hati memasukkan anak kita ke PAUD yang gurunya tidak sepasang.

Ketika usia 7 - 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, karena di usia ini ego sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah punya tanggungjawab moral, kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat. 

Maka bagi para ayah, tuntun anak untuk memahami peran sosialnya, diantaranya adalah sholat berjamaah, bermain dengan ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak, serta menghayati peran kelelakian dan peran keayahan di pentas sosial lainnya. 

Wahai para Ayah, jadikanlah lisan anda sakti dalam narasi kepemimpinan dan cinta, jadikanlah tangan anda sakti dalam urusan kelelakian dan keayahan. Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya. Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tatacara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi seorang lelaki.

Begitupula anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Maka wahai para ibu jadikanlah tangan anda sakti dalam merawat dan melayani, lalu jadikanlah kaki anda sakti dalam urusan keperempuanan dan keibuan. 

Ibu harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang anak anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya. Ibu pula orang pertama yang harus menjelaskan makna konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan.

Jika sosok ayah ibu tidak hadir pada tahap ini, maka inilah pertanda potensi homoseksual dan kerentanan penyimpangan seksual semakin menguat.

Lalu bagaimana dengan tahap selanjutnya, usia 10 - 14? Nah inilah tahap kritikal, usia dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan.

Di tahap ini secara biologis, peran reproduksi dimunculkan oleh Allah SWT secara alamiah, anak lelaki mengalami mimpi basah dan anak perempuan mengalami menstruasi pada tahap ini. Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan lawan jenis. 

Maka agama yang lurus menganjurkan pemisahan kamar lelaki dan perempuan, serta memberikan warning keras apabila masih tidak mengenal Tuhan secara mendalam pada usia 10 tahun seperti meninggalkan sholat. Ini semua karena inilah masa terberat dalam kehidupan anak, yaitu masa transisi anak menuju kedewasaan termasuk menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki, dan peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.

Maka dalam pendidikan fitrah seksualitas, di tahap usia 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah. Apa maknanya?

Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang lelaki yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis,  maka di saat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya, yaitu ibunya, bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata perempuan bukan kacamata lelaki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya di tahap ini, tidak akan pernah memahami bagaimana memahami perasaan, fikiran dan pensikapan perempuan dan kelak juga istrinya. Tanpa ini, anak lelaki akan menjadi lelaki dewasa atau suami yang kasar, egois dsbnya.

Pada tahap ini, anak perempuan didekatkan ke ayah agar seorang perempuan yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka disaat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok lelaki terdekatnya, yaitu ayahnya, bagaimana lelaki harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata lelaki bukan kacamata perempuan. Bagi anak perempuan, ayahnya harus menjadi sosok lelaki ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya pada lelaki yang dianggap dapat menggantikan sosok ayahnya yang hilang dimasa sebelumnya.

Semoga kita dapat merenungi mendalam dan menerapkannya dalam pendidikan fitrah seksualitas anak anak kita, agar anak anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak anak perempuan kita tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati.

Agar para propaganda homo seksualitas tidak lebih pandai menyimpangkan fitrah seksualitas anak anak kita daripada kepandaian kita menumbuhkan fitrah seksualitas anak anak kita.  Agar ahli kebathilan gigit jari berputus asa, karena kita lebih ahli dan berdaya mendidik fitrah anak anak kita.

(sumber:Buku FBE karya harry santosa)


#Portofoliosyaina
#Pendidikanberbasisfitrah
#fitrahseksualitas
#ODOPfor99days




Senin, 10 Juli 2017

Bermain peran jual beli

Mengenang masa kecil
Bermain peran jual beli


Hari ini,saya ingin mengulang bermain dimasa kecil.Bermain bersama syaina,berperan sebagai penjual dan pembeli.Berjualan bakso-baksoan.
Bahan-bahan untuk berjualan pun kami dapatkan dengan memanfaatkan apa yang ada dialam sekitar.
Memanfaatkan apa yang ada,tidak mengada-ada.

Mie diperoleh dengan memotong daun pisang menyerupai bentuk mie.
Bakso diperoleh dengan memotong bulat tangkai daun pisang
Sayuran seperti wortel dan welok diperoleh dari sisa bahan tak terpakai dari dapur.
Kecap dan saus disiapkan dengan mencapur air dengan pewarna makanan.

Yukk kita buat bakso kuahnya...

Beli beli beli beli.....siapa mau beli bakso?

Uangnya pun memakai daun srindia kami menyebutnya.

Beralaskan kardus dan memakai peralatan tempur dari dapur umi sebagai panci,mangkok dan wadah.

Syaina terlihat antusias berperan sebagai penjual bakso yang meracik dan menyiapkan bakso untuk setiap pembeli yang datang




Anak sangat suka bermain dialam.Bahagia bermain dan berimajinasi.Not much teaching.....



#ODOPfor99days